Dituduh Nyelak Antrean Vaksinasi, Pejabat di Spanyol Mengundurkan Diri

Vaksinasi harusnya prioritas tenaga kesehatan dan lansia

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Pertahanan Militer Spanyol Jenderal Miguel Angel Villarroya mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu, 23 Januari 2021, setelah dituduh menyelak antrean kelompok prioritas dalam program vaksinasi COVID-19 nasional.
 
Dilansir dari SCMP, pengunduran diri Villarroya terjadi di tengah skandal pejabat militer dan politik yang memperoleh vaksinasi dini, yang seharusnya diperuntukkan bagi petugas kesehatan dan orang lanjut usia di panti jompo.
 
“Untuk menjaga citra angkatan bersenjata, Jenderal Villarroya hari ini menyampaikan permintaan pengunduran dirinya kepada menteri pertahanan,” demikian keterangan pers yang dirilis angkatan bersenjata Spanyol.

Baca Juga: Badai Salju di Spanyol Hambat Distribusi Vaksin COVID-19

1. Bukan hanya Villarroya yang mengundurkan diri

Dituduh Nyelak Antrean Vaksinasi, Pejabat di Spanyol Mengundurkan DiriIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Sehari sebelum Villarroya mengundurkan diri, Kementerian Dalam Negeri telah memecat seorang letnan kolonel yang bertugas sebagai staf penghubung pengawal sipil karena menerima suntikan vaksin, padahal bukan kelompok prioritas.
 
Selain mereka, penasihat keamanan untuk wilayah Murcia tenggara, Manuel Villegas dan sejumlah politisi juga telah mengundurkan diri.
 
Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles memperingatkan, supaya anggota militer dan politikus yang menyelak antrean vaksin mempertanggungjawabkan perbuatannya.

2. Keputusan Villarroya menerima vaksin dianggap tidak etis

Dituduh Nyelak Antrean Vaksinasi, Pejabat di Spanyol Mengundurkan DiriJenderal Miguel Angel Villarroya (https://emad.defensa.gob.es)

Dikabarkan The Straits Times pada Jumat, 22 Januari 2021, media setempat merilis laporan yang mengungkap sejumlah pejabat yang dianggap menyalahgunakan kuasanya untuk memperoleh vaksin.
 
Dalam pernyataan pengunduran dirinya, Villarroya menyiratkan, dia telah menerima suntikan vaksin. Kendati, Robles menyampaikan  Villarroya tidak pernah melakukan tindakan nepotisme.
 
“(Dia) tidak pernah bermaksud mengambil keuntungan dari hak-hak istimewa yang tidak dapat dibenarkan yang merusak citra angkatan bersenjata dan meragukan kehormatan jenderal," katanya.

3. Publik marah dengan antrean vaksin yang diserobot

Dituduh Nyelak Antrean Vaksinasi, Pejabat di Spanyol Mengundurkan DiriIlustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Spanyol (ANTARA FOTO/REUTERS/Albert Gea)

Tidak lama setelah laporan media mengudara, publik Spanyol menggemakan kemarahannya di media sosial sebagai bentuk ekspresi atas tuduhan penyalahgunaan jabatan.
 
"Rekan saya berusia 67 tahun, menderita Alzheimer dan buta. Kami sedang menunggu vaksin. Seorang juru tulis dan mantan perawat dan kami berada di kelompok pertama. Apakah Anda lebih penting?” cuit pemilik akun Marcosendra1.
 
Pada awal pandemik, Villarroya kerap hadir di layar kaca mewakili militer untuk menjelaskan kepada publik, peran angkatan bersenjata dalam menanggulangi virus corona.
 
Sebagai gambaran, tingkat penularan COVID-19 di Spanyol melonjak sejak akhir Desember 2020. Dilansir dari Worldometers, sekurangnya 2,6 juta warga terinfeksi virus corona dengan 55 ribu di antaranya meninggal dunia. 

Baca Juga: Diancam, Mantan Kekasih Raja Spanyol Beri Kesaksian di Pengadilan

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya