Dokter Ini Rela Tinggal di Campervan Setahun untuk Tangani COVID-19

Baru berani kembali ke rumah setelah divaksinasi

Jakarta, IDN Times - Setelah setahun tinggal di campervan--atau yang biasa disebut camper di Amerika Serikat, dr. Tiffany Osborn akhirnya pulang ke rumah, merasakan kembali dekapan hangat keluarga. Dia tinggal di camper bukan untuk berwisata tapi karena sibuk menangani pasien penderita COVID-19.

Osbron akhirnya bisa berkumpul bersama suami dan dua anaknya setelah menerima inokulasi vaksin corona. Osborn merupakan seorang profesor bedah di Universitas Washington dan dokter yang menangani pengobatan darurat di Rumah Sakit Barnes-Jewish.

Kepada CNN, Osborn bercerita bahwa dia harus membangun camper di depan rumahnya sejak Maret 2020, untuk menjauhkan keluarganya dari virus yang telah merenggut 2,7 juta nyawa umat manusia. Keluarga hanya bisa melihat Osborn dari kejauhan. Untuk sekadar bertukar sapa.

"Kami hanya ingin mengatakan, kami sangat menghargai dan kami merasa sangat diberkati, karena saya kembali ke rumah bersama keluarga," kata Osborn kepada CNN, Minggu (21/3/2021).
 
"Kami pasti akan merasa lalai jika kami tidak menyadari fakta bahwa banyak orang tidak berhasil pulang ke rumah. Kami hanya ingin mereka tahu bahwa kami memikirkan mereka," tambah Osborn.

Dokter dan staf rumah sakit yang tak terhitung jumlahnya telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi keluarga, apakah itu berarti mengisolasi diri seperti Osborn atau mengirim keluarga untuk tinggal di tempat lain.

"Saya tidak berpikir saya akan berada di camper selama setahun," kata Osborn.

Baca Juga: Viral, Kisah Pilu Dokter Muda di Riau Meninggal Akibat COVID-19

1. Kembali ke rumah setelah divaksinasi

Dokter Ini Rela Tinggal di Campervan Setahun untuk Tangani COVID-19(dr. Tiffany Osborn saat menangani pasien) Twitter/tmosbornmd

Osborn memberanikan diri kembali ke rumah setelah menerima vaksin dan melihat tren penurunan kasus corona di Amerika Serikat (AS). Itu pun dilakukannya dengan tetap memperhatikan penggunaan alat pelindung diri (APD) selama bertugas.

“Ketika saya pulang, saya masih meninggalkan sepatu saya di garasi. Saya memiliki tempat di mana saya melepas jubah, saya memakai jubah dan mandi,” katanya.

"Kami merasa seperti kombinasi vaksin ditambah dengan tindakan pencegahan sehingga risiko bagi keluarga saya semakin rendah."

Meski dipupuk rindu, Osborn tidak melupakan sumpahnya sebagai seorang dokter. Dia mulai mempersiapkan jadwal untuk kembali aktif di unit gawat darurat. Hanya saja, kali ini dia akan kembali ke rumah, bukan ke camper.

"Saya akan langsung bekerja, selama beberapa hari, mengikuti tes, dan kemudian apa pun yang tersisa di sisa bulan itu, saya akan kembali untuk mengunjungi keluarga,” ungkap Osborn.

2. Dukungan dari suami dan keluarga

Dokter Ini Rela Tinggal di Campervan Setahun untuk Tangani COVID-19(dr. Tiffany Osborn bersama keluarga) Twitter/tmosbornmd

Terekam jelas dalam memorinya bagaimana ia melewati setahun yang penuh dengan tantangan. Sebelum bekerja, Osborn pasti akan membersihkan dan mensterilisasi tempat yang ia jajaki. Sebelum bertolak ke tempat kerja, dia akan duduk di tangga camper dan menyisihkan sedikit waktu untuk berbincang dengan keluarganya, tentu dengan memperhatikan jarak aman.

Awalnya, keluarga Osborn berencana untuk merenovasi rumah. Namun, niat itu harus diurungkan agar sang ibu memiliki tempat tidur yang layak di luar rumah. Osborn bersyukur sebab memiliki uang tabungan yang bisa dimanfaatkan untuk situasi tak terduga seperti pandemik ini.  

Osborn memuji suaminya karena terus mendukung melewati saat-saat ketika dia ingin menyerah. "Itu benar-benar menantang. Beruntungnya, saya memiliki suami yang membuat saya tetap konsisten dan fokus degan itu (pekerjaan).”

Jeff, suaminya, juga bersyukur karena mereka memiliki kemampuan untuk membeli camper, agar Osborn tetap berada dekat dengan keluarga meski tidak bisa langsung bersentuhan.

"Setelah ditempatkan bersama militer, saya melihat ini sebagai penempatannya di garis depan untuk melawan Covid. Saya sangat bangga dengan apa yang dia lakukan. Dan saya merasa tugas saya adalah memastikan dia benar-benar berhasil membantu orang sebanyak mungkin," tutup Jeff. 

Baca Juga: Kisah Dokter yang Terinfeksi HIV Stadium 4: Itu bukan Akhir Segalanya 

3. Menyadari betapa beratnya tugas seorang ibu

Dokter Ini Rela Tinggal di Campervan Setahun untuk Tangani COVID-19(dr. Tiffany Osborn bersama putrinya) Twitter/tmosbornmd

Dua anak Osborn, Ashley yang berumur 19 tahun dan David yang berusia 15 tahun menceritakan, mereka dipaksa menyesuaikan hidup karena tidak ada sosok ibu yang berada tepat di samping mereka.
 
"Itu sangat sulit karena ibuku telah pergi, dan aku harus terus melanjutkan aktivias. Aku mengambil perannya di sekitar rumah. Jujur, saya tidak menyadari sebanyak apa hal yang dia lakukan (sebagai ibu) sampai dia benar-benar pergi," kata Ashley.

Ashley membiasakan diri untuk mencuci piring dan memasak, mengganti peran ibunya. Dia juga harus membantu saudara laki-lakinya.

"Saya mengambil peran dalam segala hal, seperti semua orang ingin memiliki seseorang untuk diajak bicara. Dan biasanya ibu adalah orang yang mendudukkanmu dan berbicara denganmu," ujarnya.

Meski penuh dengan kenangan, Osborn akhirnya menjual camper itu kepada seorang pendeta.

Baca Juga: Kisah Almarhum Dokter Andhika, Sejak Awal Siap Syahid Melawan COVID-19

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya