Donald Trump: Yahudi AS Tak Cinta Israel Karena Pilih Joe Biden

Trump sebut Yahudi yang cinta Israel harus pilih dirinya

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Donald Trump menuduh orang Yahudi di Amerika Serikat (AS) tidak cukup mencintai Israel, sebab dukungan demografis yang konsisten untuk Partai Demokrat.

Dilansir dari Middle East Eye, pernyataan Trump merupakan kritik terhadap warga Yahudi yang bermukim di Negeri Paman Sam karena tidak mengantarkannya menuju periode kedua.

"Yahudi Amerika tidak cukup mencintai Israel," kata Trump dalam sebuah wawancara mingguan dengan majalah Ami yang diterbitkan Rabu (16/6/2021).

"Anda tahu apa yang benar-benar mengejutkan saya? Saya melakukan banyak hal dengan Dataran Tinggi Golan (pengakuan kedaulatan untuk wilayah Israel) Yerussalem (pemindahan kantor kedutaan besar), Iran (kesepakatan nuklir), dan saya juga telah melakukan banyak hal lain (untuk Israel),” tambah Trump.
 

Baca Juga: Israel Sebut Indonesia dan 2 Negara Ini Tidak Jujur soal Konflik Gaza

1. Trump kecewa karena banyak orang Yahudi tidak mendukungnya

Donald Trump: Yahudi AS Tak Cinta Israel Karena Pilih Joe BidenMantan Presiden AS Donald Trump saat melakukan reli kampanye di Bandara Muskegon di Muskegon, Michigan, Amerika Serikat, Sabtu (17/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Trump, yang menyerukan agar semua orang Yahudi mendukung Israel, kecewa karena tindakannya yang pro-Israel ternyata tidak menghasilkan dukungan elektoral yang signifikan.

"Saya yakin kami (Partai Republik) mendapat 25 persen suara Yahudi, dan itu tidak masuk akal. Orang-orang Yahudi yang tinggal di Amerika Serikat tidak cukup mencintai Israel. Apakah itu masuk akal bagimu?" tegas Trump.

"Saya tidak berbicara tentang Yahudi Ortodoks," sambung dia, sebagai bentuk pengecualian atas komunitas Ortodoks yang menjadi pendukung garis keras Trump.
 

Baca Juga: Israel Gempur Gaza Lagi, Serangan Pertama Pemerintahan Naftali Bennett

2. Trump pernah disebut sebagai Raja Israel

Donald Trump: Yahudi AS Tak Cinta Israel Karena Pilih Joe BidenSebuah foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang didiagnosa penyakit virus korona (COVID-19), diangkat tinggi-tinggi di antara pendukung saat mereka berkumpul di New York Triumph Rally di Staten Island, New York City, Amerika Serikat, Sabtu (3/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Kelly)

Bukan pertama kalinya Trump menyampaikan pernyataan publik soal keharusan Yahudi Amerika untuk mendukung Israel. Pada Agustus 2019, ia mengatakan bahwa setiap orang Yahudi yang memilih Demokrat adalah bentuk kurangnya pengetahuan dan minimnya loyalitas.

Tidak jelas apakah dia keterangan itu menyudutkan Demokrat Yahudi tidak setia keapda AS, atau tidak setia kepada Israel, atau tidak setia kepadanya sebagai presiden yang pro-Israel.

Beberapa hari kemudian, dalam serangkaian tweet, dia mengutip pujian dari pembawa acara radio konservatif non-Yahudi yang menyebut Trump sebagai "Raja Israel".

"Orang-orang Yahudi di Israel mencintainya seperti dia adalah Raja Israel," kata Trump mengutip Wayne Allyn Root.

"Mereka mencintainya seperti dia adalah kedatangan Tuhan yang kedua. Tetapi orang Yahudi Amerika tidak mengenalnya atau menyukainya. Mereka bahkan tidak tahu apa yang mereka lakukan atau katakan lagi," tambah Trump.

3. Pro-kontra menanggapi pernyataan Trump

Donald Trump: Yahudi AS Tak Cinta Israel Karena Pilih Joe BidenDonald Trump menari dengan musik saat ia akan turun dari panggung pada akhir reli kampanye di Carson City, Nevada, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Reaksi warga Yahudi Amerika atas pernyataan Trump baru-baru ini sama seperti reaksi mereka dua tahun silam, dipenuhi pro-kontra.

Senator Demokrat Brian Schatz merupakan salah satu Yahudi Amerika yang menentang pernyataan Trump. Dia justru menyebut Trump telah menggemakan pandangan anti-semitisme.

"Ini adalah kiasan anti-Semit untuk berasumsi bahwa kesetiaan kepada Netanyahu mendefinisikan identitas etnis, politik, budaya, agama, atau politik saya," cuit Schatz.

"Saya Yahudi Amerika yang bangga dan saya tidak akan membiarkan siapa pun menentukan sejauh mana kecintaan saya kepada Israel, tergantung pada sikap agresif saya terhadap orang lain,” tambah dia.

Di sisi lain, mantan Menteri Komunikasi Israel Ayoob kara menuduh orang Yahudi Amerika telah melakukan pengkhianatan karena lebih banyak memilih Biden alih-alih Trump.

Baca Juga: Biden Cabut Perintah Era Trump Soal Larangan TikTok dan WeChat

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya