Geng di Haiti yang Culik 17 Misionaris AS Minta Tebusan Rp239,7 M

Kriminalitas di Haiti meningkat pasca-presidennya dibunuh

Jakarta, IDN Times - Sekelompok misionaris Kristen asal Amerika Serikat (AS) diculik geng Haiti, dan mereka meminta tebusan 1 juta dolar AS (sekitar Rp14,1 miliar) per orang. Dilansir Al Jazeera, pejabat tinggi Haiti menyampaikan, penculikan terjadi pada 16 Oktober oleh salah satu anggota geng Mawozo.

Total ada 17 orang yang diculik, 16 berasal dari AS dan seorang lainnya dari Kanada. Orang dewasa yang ditawan rentang usianya 18-48 tahun. Ada pula anak-anak yang masih berusia 8 bulan, 3 tahun, 13 tahun, dan 15 tahun. Dengan demikian, nilai total tebusan mencapai Rp239,7 miliar.

Mereka adalah relawan kemanusiaan yang hendak membantu Haiti karena sedang dilanda kemiskinan. Para misionaris diketahui baru saja mengerjakan proyek pembangunan untuk orang-orang yang kehilangan rumah akibat gempa bumi.

Sementara, Juru bicara Gedung Putih pada Selasa (19/10/2021) menolak mengomentari permintaan tebusan tersebut.

Baca Juga: Haiti: 17 Misionaris Diculik Oleh Geng 400 Mawozo

1. Kriminalitas di Haiti memburuk sejak presidennya dibunuh

Geng di Haiti yang Culik 17 Misionaris AS Minta Tebusan Rp239,7 MPresiden Haiti, Jovenel Moise. (Instagram.com/jovenelmoise)

Tingkat kriminalitas dan pelanggaran hukum meningkat di Haiti sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli lalu. Situasi kemanusiaan memburuk akibat gempa dengan magnitude 7,2 pada Agustus.

Para pekerja Haiti menggelar aksi mogok kerja pada 18 Oktober, untuk memprotes memburuknya ketidakamanan dan kekerasan geng, setelah penculikan para misionaris Kristen. AS telah mengirim agen FBI dan diplomat Departemen Luar Negeri ke Port-au-Prince, untuk bekerja dengan otoritas Haiti.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan pemerintah telah melakukan kontak dengan Polisi Nasional Haiti, kelompok misionaris, dan kerabat korban.

"Ini adalah sesuatu yang telah kami jadikan sebagai prioritas. Semua kami upayakan untuk mencari resolusi secepatnya,” kata Price pada Senin (18/10/2021).

2. Sepanjang 2021 telah terjadi 328 penculikan

Geng di Haiti yang Culik 17 Misionaris AS Minta Tebusan Rp239,7 MIlustrasi Penculikan (Tawanan) (IDN Times/Mardya Shakti)

Pada April lalu, geng Mazowo juga menculik sekelompok tokoh Katolik, yang terdiri dari lima pastor, dua biarawati, dan tiga kerabat mereka. Mereka akhirnya dibebaskan setelah uang tebusan dibayarkan.

Sedikitnya, terdapat 328 penculikan dilaporkan ke Kepolisian Nasional Haiti sepanjang delapan bulan pertama 2021. Sepanjang 2020 dilaporkan ada sekitar 234 kasus penculikan, demikian laporan Kantor Terpadu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Haiti.

3. Kriminalitas menghambat distribusi bantuan kemanusiaan

Geng di Haiti yang Culik 17 Misionaris AS Minta Tebusan Rp239,7 MSeorang pria mengangkat tangan saat mengendarai sepeda motor setelah melewati barikade terbakar, sementara orang-orang melakukan aksi protes atas langkanya bahan bakar, di jalanan Port-au-Prince, Haiti, pada 2 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Andres Martinez Casares

Bukan hanya pemuka agama, anak sekolah juga diculik geng kriminal di Haiti. Bahkan dokter, polisi, penumpang bus, dan masyarakat sipil lainnya juga jadi korban penculikan. Mereka menuntut uang tebusan mulai dari ratusan hingga jutaan dolar.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan meningkatnya kekerasan geng di Haiti telah memengaruhi upaya distribusi bantuan ke negara tersebut.

"Kekerasan, penjarahan, blokade jalan, dan kehadiran geng-geng bersenjata yang terus-menerus, semuanya menimbulkan hambatan bagi akses kemanusiaan. Situasinya semakin diperumit oleh kekurangan bahan bakar yang sangat serius dan berkurangnya pasokan barang,” kata Dujarric.

Baca Juga: Kepala JPU Haiti Undang PM Haiti soal Kasus Pembunuhan Moise

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya