Hadapi Klaster Corona Migran Ilegal, Thailand Perketat Mobilitas Warga

Terkonfirmasi ada lebih dari 800 kasus baru

Jakarta, IDN Times - Pemerintah pusat Thailand meminta pemerintah daerah untuk membatasi ruang publik dan menekan agar masyarakat tidak bepergian, sebagai upaya menangani gelombang kedua pandemik COVID-19.
 
Arahan tersebut merupakan strategi pemerintah pusat agar tidak menutup kegiatan bisnis dan ekonomi secara nasional. Dilansir dari Worldometers per Senin (4/1/2021), akumulasi kasus virus corona terkonfirmasi sejak kejadian pertama di Negeri Gajah Putih mencapai 7.694 kasus positif dan 64 kematian.

1. Klaster migran jadi tantangan gelombang kedua

Hadapi Klaster Corona Migran Ilegal, Thailand Perketat Mobilitas WargaIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir dari Channel News Asia, pejabat setempat mengatakan bahwa kemunculan kembali klaster COVID-19 pascakeberhasilan Thailand menangani gelombang pertama, disebabkan oleh migran ilegal dari Myanmar.
 
Pada Minggu (3/1/2021), sebanyak 312 kasus corona terkonfirmasi dari transmisi lokal. Pada Minggu sore, Provinsi Samut Sakhon melaporkan 514 kasus tambahan yang berasal dari klaster migran di pasar Udang Mahachai. Provinsi tersebut telah ditetapkan sebagai zona hitam COVID-19.

Baca Juga: Thailand Mulai Buka Pintu bagi Turis Asing di Tengah Pandemik COVID-19

2. Thailand konfirmasi jenis corona baru asal Inggris

Hadapi Klaster Corona Migran Ilegal, Thailand Perketat Mobilitas WargaIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Thailand juga menghadapi ancaman dari varian baru corona (B.1.1.7) yang lebih menular dan mematikan, setelah empat orang yang baru bepergian dari Inggris kembali ke negaranya. Kendati begitu, virologi senior dari Universitas Chulalangkorn, Yong Poovorawan, meyakini corona jenis baru itu tidak akan menyebar karena empat orang langsung dikarantina setibanya di Thailand.
 
Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit, Opas Karnkawinpong, juga merekomendasikan supaya pemerintah memperlambat seluruh penerbangan dari Inggris sampai ada lebih banyak informasi mengenai varian baru tersebut.  

3. Thailand perketat mobilitas publik hingga akhir Januari 2021

Hadapi Klaster Corona Migran Ilegal, Thailand Perketat Mobilitas WargaIlustrasi Suasana Bangkok, Thailand (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Satuan tugas COVID-19 Thailand merekomendasikan penangguhan aktivitas bisnis dan keramaian di 28 provinsi yang telah ditetapkan sebagai zona beresiko tinggi. Sembari menunggu persetujuan akhir dari Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha atas rekomendasi tersebut, pemerintah daerah diminta untuk mengambil inisiatif untuk menekan angka penularan.
 
"Kami meminta orang-orang untuk bekerja sama terlebih dahulu. Kami tahu bahwa tindakan keras diperlukan tetapi itu juga dapat menyebabkan kerugian di bidang lain sehingga kami perlu berkompromi dan memiliki tindakan yang masuk akal," kata juru bicara satuan tugas COVID-19, Taweesin Wisanuyothin.
 
Beberapa instansi telah mengambil langkah pembatasan. Seperti Kementerian Pendidikan telah memerintahkan seluruh sekolah negeri dan swasta serta pusat pelatihan keujuran ditutup hingga akhir Januari.
 
Asosiasi Pengecer Thailand juga mengumumkan semua pusat perbelanjaan harus tutup pada pukul 9 malam, satu jam lebih cepat dari biasanya. Aturan penutupan tempat hiburan dan perbelanjaan juga masih berlaku.

Baca Juga: Thailand Khawatir Hadapi Gelombang Kedua COVID-19

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya