Hadiri Pangadilan Militer, Aung San Suu Kyi Sampaikan 2 Pesan Ini  

Rakyat Myanmar diminta terus bersatu melawan junta militer

Jakarta, IDN Times - Pemimpin terkudeta, Aung San Suu Kyi, menyerukan kepada seluruh masyarakat Myanmar tetap Bersatu melawan kekuasaan junta militer. Pernyataan itu disampaikan oleh pengacara Suu Kyi pada Selasa (29/6/2021) saat perempuan peraih Nobel Perdamaian itu menghadiri pengadilan militer.

“Dia (Suu Kyi) meminta orang-orang untuk bersatu dan tetap konsisten,” kata pengacara Min Min Soe, dikutip dari The Straits Times.

1. Kuasa hukum merasa jaksa tidak adil dalam menuntut

Hadiri Pangadilan Militer, Aung San Suu Kyi Sampaikan 2 Pesan Ini  Aung San Suu Kyi (facebook.com/Aung San Suu Kyi)

Kemarin, Suu Kyi menghadiri persidangan untuk mendengar kesaksian terkait pelanggaran yang dituduhkan kepadanya, yaitu pelanggaran pembatasan di tengah pandemik COVID-19 selama pemilihan umum.

Aktivitas kampanye perempuan berusia 76 tahun itu, bersama partai yang dipimpinnya Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD), dianggap melanggar undang-undang darurat karena memicu keramaian.

Pengadilan yang diadakan khusus di Naypyidaw juga mendengarkan kesaksian atas tuduhan penghasutan untuk kasus terpisah. Tim pengacara berpendapat bahwa dua dokumen yang diajukan jaksa tidak dapat diterima karena belum ditandatangani.

Baca Juga: PBB Sebut 230 Ribu Orang Mengungsi akibat Pertempuran Myanmar

2. Suu Kyi menyarankan warga lebih waspada terhadap COVID-19

Hadiri Pangadilan Militer, Aung San Suu Kyi Sampaikan 2 Pesan Ini  Penasihat Negara (setingkat Perdana Menteri) Myanmar, Aung San Suu Kyi, mengenakan masker dan sarung tangan plastik saat menggunakan hak suaranya dalam Pemilu Myanmar 2020. (Facebook.com/Chair NLD)

Pengacara juga menyampaikan pesan Suu Kyi lainnya, masyarakat Myanmar yang sedang berlindung dari kekejaman junta diminta untuk lebih berhati-hati dengan virus corona. Menurut Min Min, penambahan kasus harian di Burma terus meningkat setiap hari.

Di sisi lain, sistem kesehatan dan kampanye anti COVID-19 menjadi lumpuh sejak gerakan pembangkangan sipil memadati jalan untuk menolak kekuasaan junta.

"Dia mengatakan untuk berhati-hati terhadap COVID-19, mengingatkan kita untuk mencuci tangan dan memakai masker," ujar Min Min Soe.

3. Suu Kyi didakwa dengan berbagai macam tuduhan

Hadiri Pangadilan Militer, Aung San Suu Kyi Sampaikan 2 Pesan Ini  ANTARA FOTO/REUTERS/Kham

Suu Kyi berada dalam tahanan sejak kudeta terjadi pada 1 Februari 2021. Pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing berdalih, pengambilalihan kekuasaan menjadi keharusan karena NLD memenangkan pemilu dengan curang.

Sejak saat itu, bentrokan antara masyarakat dengan aparat tak kunjung berhenti, lebih dari 880 warga sipil menjadi korban.

Suu Kyi dituduh melakukan berbagai macam pelanggaran, mulai dari pelanggaran undang-undang karantina, penyuapan, penyalahgunaan wewenang, mengimpor alat komunikasi ilegal, hingga pelanggaran terhadap undang-undang rahasia.

Agenda peradilan juga berjalan untuk Presiden Win Myint, yang juga dituduh berkomplot dengan Suu Kyi untuk melanggar undang-undang karantina. 

Baca Juga: Pemimpin Junta Myanmar Terbang ke Rusia Hadiri Konferensi Keamanan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya