Indonesia Akan Undang Wakil Pasifik Selama Jabat Presidensi G20
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Selandia Baru, Nanaia Mahuta, pertama kalinya berkunjung ke Indonesia pada Senin (15/11/2021).
Mahuta bertemu Menlu RI Retno Marsudi untuk membahas sejumlah isu. Salah satu isu yang disoroti adalah kerja sama Indonesia dengan Pasifik pada masa presidensi G20.
“Indonesia memiliki perhatian besar terhadap Pasifik dan negara kepulauan kecil, selama keketuaan Indonesia di G20. Wakil dari Pasifik akan diundang dalam presidensi G20 Indonesia,” kata Retno dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri RI.
Baca Juga: Presidensi G20, Indonesia Janji Prioritaskan Kawasan Pasifik
1. Selandia Baru ikut menyukseskan Expo Pacific Exposition ke-2
Pada kesempatan yang sama, Indonesia juga mengucapkan selamat kepada Selandia Baru yang terpilih menjadi Ketua Asia-Pacific Economic Coorperation (APEC).
Indonesia juga menyampaikan apresiasi karena Selandia Baru turut menyukseskan Pacific Exposition ke-2 yang berlangsung pada 27-30 Oktober 2021.
Sebagai catatan, Pacific Exposition ke-2 tahun ini dikunjungi 11 ribu orang atau meningkat 50 persen dibanding expo pertama di Auckland. Pencapaian transaksi bisnis mencapai 104 juta dolar Amerika Serikat, atau meningkat 48 persen dari seri pertama.
2. Indonesia-Selandia Baru ingin ciptakan kondusivitas di Pasifik
Editor’s picks
Kedua negara juga berbincang soal isu kawasan dan dunia. Satu poin yang disoroti Menlu Retno adalah keinginan kedua negara menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai dan sejahtera, dengan cara membangun kerja sama inklusif.
“Dalam konteks inilah Indonesia menginisiasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP),” ujar dia.
Indonesia mengajak Selandia Baru bermitra dengan ASEAN dalam memajukan implementasi empat prioritas kerja sama, yaitu di bidang maritim, konektivitas, SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), dan perdagangan-investasi dalam konteks AOIP.
“Kita juga membahas situasi Myanmar, dan saya tekankan kembali posisi konsisten Indonesia bahwa konsensus lima poin harus diimplementasikan. Penting (supaya) demokrasi dikembalikan dalam kehidupan politik Myanmar melalui dialog inklusif,” kata Retno.
3. Membangun hubungan Indonesia-Auckland yang semakin strategis
Terakhir, Retno menegaskan, relasi Jakarta-Auckland sebagai hubungan strategis. Menurut dia Selandia Baru adalah mitra penting Indonesia di kawasan Pasifik.
"Kedua negara telah memiliki kemitraan komprehensif sejak 2018.
Kemitraan ini telah menjadi fondasi kuat dalam upaya kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama, termasuk di masa sulit di tengah pandemik COVID-19,” kata dia.
“Kemitraan ini didasarkan pada asas saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah,” tambah Menlu Retno.
Baca Juga: RI Jadi Presidensi G20, Jokowi Undang Pimpinan Negara ke Bali