Inggris-Jerman Tambah Pasukan Militer NATO di Eropa Timur

Total ada 700 personel militer tambahan

Jakarta, IDN Times – Inggris dan Jerman memutuskan mengirim tambahan militer untuk pasukan NATO yang bersiaga di kawasan Eropa Timur. Jerman akan mengirim 350 tentara ke Lituania.

“Dengan demikian, kami memperkuat kontribusi kami dalam hal kekuatan di sayap timur NATO dan mengirimkan sinyal yang jelas kepada sekutu bahwa Jerman dapat diandalkan,” kata Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, pada Senin (7/2/2022) dikutip dari Euronews.

Baca Juga: AS: Serangan Rusia ke Ukraina Bisa Terjadi Kapan Saja

1. Inggris mengirim 350 tentara

Inggris-Jerman Tambah Pasukan Militer NATO di Eropa Timurilustrasi NATO (nato.int)

Sementara itu, Inggris juga mengirimkan sekitar 350 tentara untuk bergabung dengan pasukan tempur yang sudah bersiaga di Polandia. Sebelumnya, Inggris telah mengirim 100 insinyur tentara ke negara tersebut.

“(Ini) menunjukkan bahwa kita dapat bekerja sama dan mengirimkan sinyal kuat bahwa Inggris dan Polandia berdiri berdampingan," ujar Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace. 

Baca Juga: Putin Sebut Rusia Pertimbangkan Proposal Damai yang Diajukan Prancis

2. Jerman dikritik karena dituding lembek terhadap Rusia

Inggris-Jerman Tambah Pasukan Militer NATO di Eropa TimurKanselir Jerman Olaf Scholz (Twitter.com/Olaf Scholz)

Sebelumnya, pemerintahan Jerman di bawah Kanselir Olaf Scholz menuai kritik karena dianggap lembek dalam menyikapi Rusia. Klarifikasi seputar sikap itu bahkan menjadi salah satu topik pembicaraan ketika Scholz mengunjungi Amerika Serikat (AS), sebagai lawatan resmi pertamanya sebagai kanselir.

Sebelum terbang ke Washington, Scholz telah mengabarkan bahwa Berlin akan mengirim pasukan tambahan ke negara-negara Baltik. Jerman saat ini memimpin operasi NATO di Lituania, dengan mengerahkan sekitar 500 tentara.

3. AS juga berencana menambah 3.000 pasukan di Eropa timur

Inggris-Jerman Tambah Pasukan Militer NATO di Eropa TimurPresiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah konferensi pers di Gedung Pentagon pada Kamis 11 Februari 2021. (Facebook.com/President Joe Biden)

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencananya untuk menambah sekitar 3.000 pasukannya di Eropa timur. Sekitar 1.700 pasukan Negeri Paman Sam telah tiba di Polandia pada Rabu (2/2/2022).

NATO tidak bisa menempatkan pasukannya di Kiev karena Ukraina bukan anggota aliansi militer itu.

Negara-negara Barat menuduh Rusia akan menginvasi Ukraina karena menempatkan 100 ribu pasukannya di perbatasan, tuduhan yang berkali-kali telah dibantah oleh Kremlin. Rusia menagih janji keamanan dengan negara-negara Barat untuk menarik pasukannya, dengan klausul menolak keanggotaan Ukraina di NATO dan menarik seluruh pasukan dari Eropa timur.

Gedung Putih bahkan mengabarkan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja, karena sekitar 70 persen dari kekuatan tempurnya telah disiagakan.

Baca Juga: AS Sebut Rusia Bisa Menyerang Ukraina Besok atau Pekan Depan

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya