Istri Presiden Haiti Ungkap Detik-detik Penembakan hingga Moïse Tewas 

"Semua terjadi dalam sekejap mata," kata istri Jovenel Moïse

Jakarta, IDN Times - Martine Moïse, istri Presiden Haiti Jovenel Moïse, menceritakan detik-detik penembakan yang menewaskan suaminya pada Rabu (7/7/2021) malam. Martine yang terluka dan berhasil selamat akhirnya sadar setelah mendapat perawatan intensif di Amerika Serikat (AS).

“Terima kasih Tuhan saya masih hidup, tetapi saya kehilangan suami saya, Jovenel,” kata Martine dalam bahasa Kreol, melalui pesan audio yang diunggah di akun Twitter dan telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Menteri Kebudayaan dan Komunikasi Haiti Pradel Henriquez, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

1. Moïse tidak diberi kesempatan untuk berbicara

Istri Presiden Haiti Ungkap Detik-detik Penembakan hingga Moïse Tewas Ilustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Berdasarkan pengakuan Martine, kejadian brutal itu terjadi begitu cepat, dia menggunakan istilah dalam sekejap mata. Pernyataan Martine sekaligus memperkuat keterangan pejabat setempat, bahwa tersangka merupakan orang-orang profesional yang memiliki kemampuan militer.

Pihak berwenang melaporkan bahwa kelompok penyerang itu beranggotakan 28 laki-laki, yang terdiri dari 26 warga Kolombia dan 2 warga AS keturunan Haiti. Sejauh ini polisi berhasil menangkap 17 orang Kolombia dan 5 di antaranya masih buron. Tiga tersangka tewas akibat baku tembak dengan aparat.  

“Dalam sekejap mata, tentara bayaran memasuki rumah dan menembaki suami saya dengan peluru, bahkan tanpa memberinya kesempatan untuk mengatakan sepatah kata pun,” beber Martine.  

Baca Juga: Dalang Pembunuh Presiden Haiti Moïse Tertangkap! Ternyata Ini Motifnya

2. Moïse dibunuh karena dinilai tidak mampu memimpin Haiti

Istri Presiden Haiti Ungkap Detik-detik Penembakan hingga Moïse Tewas Presiden Haiti Jovenel Moïse (un.org)

Martine menambahkan, tentara bayaran itu dikirim untuk membunuh Moïse, sebagai bentuk ketidakpuasan atas kepemimpinannya.  

“Karena (kurangnya pembangunan) jalan, air, listrik, dan referendum, serta pemilihan umum pada akhir tahun hingga tidak ada transisi di negara ini,” ujar dia.

“Saya menangis, itu benar, tetapi kita tidak bisa membiarkan negara kehilangan arah. Kita tidak bisa membiarkan darahnya tumpah dengan sia-sia,” demikian pesan Martine kepada masyarakat agar tidak kehilangan arah di tengah kekosongan kekuasaan.

3. Satu dalang pembunuhan telah ditangkap

Istri Presiden Haiti Ungkap Detik-detik Penembakan hingga Moïse Tewas Presiden Haiti, Jovenel Moise. (Instagram.com/jovenelmoise)

Perkembangan penyelidikan telah berhasil menangkap dalang intelektual dari kejadian tersebut, yaitu Christian Emmanuel Sanon. Dia merupakan warga AS keturunan Haiti yang tiba di negara tersebut dengan jet pribadi pada awal Juni 2021.
Dengan demikian, total tiga warga AS yang ditangkap karena terlibat pembunuhan tersebut.

Sanon memainkan peran sebagai otak kejahatan bersama dua orang lainnya. Mereka berkomplot dan menugaskan tentara bayaran untuk membunuh Moïse. Namun, berdasarkan pengakuan para pelaku yang tertangkap, tugas mereka sebenarnya adalah menahan presiden, bukan membunuhnya.

"Misi para penyerang ini awalnya untuk memastikan keselamatan Emmanuel Sanon, tetapi kemudian misi itu diubah, dan mereka (dalang kejahatan) memberi salah satu penyerang surat perintah penangkapan untuk presiden republik," kata Kepala Polisi Leon Charles, dilansir dari Reuters.
 

Baca Juga: Terungkap! Pembunuh Presiden Haiti Pensiunan Militer Kolombia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya