Joe Biden Geram Texas-Mississippi Hapus Aturan Protokol Kesehatan

Jika prokes diabaikan, AS bisa hadapi gelombang keempat

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden geram dengan keputusan Texas dan Mississippi, yang menghapus kewajiban masyarakat terhadap protokol kesehatan. Kebijakan itu mengizinkan masyarakat tidak mengenakan masker di ruang publik, sekaligus memperbolehkan aktivitas pertokoan dan perkantoran beroperasi secara penuh.
 
Dilansir dari AFP, Presiden AS ke-46 itu menilai, angka kematian yang terus meningkat menandakan pandemik COVID-19 belum berakhir di Negeri Paman Sam. Oleh sebab itu, belum saatnya masyarakat membuka masker, ketika kewajiban penggunaan masker dirasa sangat efektif untuk menekan penularan.
 
"Saya pikir itu kesalahan besar. Saya harap semua orang sekarang sadar, masker ini membuat perbedaan. Kami berada di titik puncak untuk dapat mengubah sifat penyakit ini secara mendasar," kata Biden kepada awak media di Gedung Putih para Rabu (3/3/2021).
 
“Semuanya baik-baik saja, silahkan lepas masker. Lupakan itu! Itu (masker) masih sangat penting,” tambah Biden.
 

Baca Juga: DPR AS Setujui Paket Stimulus Joe Biden Senilai Rp26 Ribu Triliun

1. CDC nilai keputusan negara federal terlalu dini

Joe Biden Geram Texas-Mississippi Hapus Aturan Protokol KesehatanSeorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)

Menambahkan keterangan Biden, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Rochelle Walensky memperingatkan, kebijakan untuk melepas masker dan menentang segala protokol kesehatan adalah keputusan yang gegabah.
 
Tidak bisa dipungkiri, kurva penambahan kasus harian dan angka kematian di AS relatif menurun akhir-akhi ini. Salah satu penyebabnya adalah program vaskinasi nasional yang masif dan hampir menyentuh seluruh kalangan.
 
Kendati begitu, Walensky mengatakan, “sekarang bukan waktunya untuk melepaskan semua batasan. Satu atau dua bulan ke depan sangat penting dalam hal bagaimana pandemik ini berlangsung. Saya masih akan mendorong individu untuk memakai masker, untuk menjaga jarak secara sosial."
 

2. Ancaman dari mutasi corona

Joe Biden Geram Texas-Mississippi Hapus Aturan Protokol KesehatanIlustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Baca Juga: Joe Biden Segera Umumkan Bantuan untuk Upaya Vaksin COVID-19 Global

Walensky menegaskan, tantangan pandemik yang dihadapi banyak negara saat ini termasuk AS adalah ancaman dari varian baru corona. Salah satunya adalah mutasi asal Inggris atau B117 yang dinilai lebih menular.  
 
“(Corona B117) tampak siap untuk menggagalkan keberhasilan yang telah kami capai,” tutur Walensky.
 
Beberapa hari sebelumnya, dia juga mengatakan bahwa AS berpotensi menghadapi gelombang keempat jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan. Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat untuk tidak cepat puas dengan pencapaian yang telah diraih.
  
Penasihat Gedung Putih dalam penanganan virus corona Andy Slavitt menambahkan, Presiden Biden mendukung 100 persen rekomendasi CDC untuk terus memakai masker.
 

3. Texas-Mississippi longgarkan aturan protokol kesehatan

Joe Biden Geram Texas-Mississippi Hapus Aturan Protokol KesehatanIlustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Kota Guatemala, Amerika (ANTARA FOTO/Press Service of The Presidency)

Sebagai informasi, dilansir dari Time, Gubernur Texas Greg Abbott pada Selasa (2/3/2021) mengklaim bahwa negara bagiannya telah memenangkan pertempuran dengan pandemik. Karena itu, mulai Rabu (10/3/2021), dia mengizinkan masyarakat untuk tidak lagi patuh terhadap protokol kesehatan.

Pengumuman di Texas datang setelah beberapa negara bagian mengeluarkan keputusan serupa, yang mengakhiri kewajiban mengenakan masker, seperti Michigan, Louisiana, dan Mississippi.
 
"Sekarang sudah saatnya untuk membuka Texas 100 persen," kata Abbott.
 
Dia turut berharap, kelonggaran itu bisa menghidupkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat. "Terlalu banyak orang Texas yang kesulitan memperoleh kesempatan kerja. Terlalu banyak pemilik usaha kecil yang berjuang untuk membayar tagihan mereka. Ini harus diakhiri.”

Tak lama setelah pengumuman Abbott, Gubernur Mississippi, Tate Reeves, berniat melakukan hal yang sama dalam jangka waktu yang bahkan lebih singkat.
 
"Mulai besok (Rabu), kami mencabut semua mandat pemerintah daerah dan bisnis akan dapat beroperasi dengan kapasitas penuh tanpa aturan yang diberlakukan negara," kata Reeves.

Baca Juga: Joe Biden Umumkan Hukuman untuk Putra Mahkota Arab Saudi Senin Ini

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya