Junta Myanmar Bebaskan Biksu Pembenci Islam Berjuluk Buddhis Bin Laden

Biksu itu juga menuduh Aung San Suu Kyi korup

Jakarta, IDN Times - Junta militer Myanmar membebaskan seorang biksu yang dipenjara oleh pemerintahan Aung San Suu Kyi karena anti-Islam. Biksu itu bernama Ashin Wirathu, yang pernah dijuluki oleh majalah Time sebagai “Buddhis Bin Laden” karena perannya dalam membangkitkan kebencian antar agama di Myanmar.

Dilansir Channel News Asia, berdasarkan keterangan junta pada Senin (6/9/2021), Ashin dibebaskan setelah semua tuduhan terhadapnya dibatalkan. Dia juga dibebaskan karena harus menjalani perawatan di rumah sakit militer, tanpa memberi kejelasan soal penyakit apa yang diderita.

Baca Juga: Junta Myanmar Persekusi 252 Tenaga Kesehatan, 25 di Antaranya Tewas

1. Sangat membenci etnis Rohingnya

Junta Myanmar Bebaskan Biksu Pembenci Islam Berjuluk Buddhis Bin LadenIlustrasi pengungsi etnis Rohingya berada di Pulau Idaman, pesisir Pantai Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, Aceh, Sabtu (5/6/2021). Sebanyak 81 orang pengungsi etnis Rohingya dengan tujuan Malaysia yang terdampar di Aceh pada 4 Juni 2021. (ANTARA FOTO/Irwansyah)

Lelaki berusia 53 tahun itu telah lama dikenal karena retorika nasionalis anti-Islamnya, khususnya terhadap etnis muslim Rohingnya yang tidak diakui kewarganegaraannya oleh Pemerintah Myanmar.  

Pada 2017, otoritas Buddhis tertinggi Myanmar melarangnya berkhotbah selama satu tahun karena narasi kebenciannya. Setelah larangan itu berakhir, pengkhotbah pro-militer itu kembali tampil dalam berbagai pertemuan dengan narasi kebenciannya.

2. Menuduh Aung San Suu Kyi sebagai pejabat korup

Junta Myanmar Bebaskan Biksu Pembenci Islam Berjuluk Buddhis Bin LadenPenasehat Negara dan Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi (ANTARA FOTO/Ye Aung Thu)

Ashin juga menuduh pemerintahan Suu Kyi telah melakukan korupsi. Dia juga marah karena rezim Suu Kyi gagal merevisi konstitusi sebagaimana usulan junta.

Selain kebencian kepada muslim Rohingnya, Ashin juga ditahan karena khotbah-khotbahnya menyulut kebencian kepada perempuan peraih Nobel Perdamaian yang kini menjadi tahanan politik junta.

3. Myanmar sepakati gencatan senjata

Junta Myanmar Bebaskan Biksu Pembenci Islam Berjuluk Buddhis Bin LadenPanglima Militer Myanmar Jendral Min Aung Hlaing tiba di Indonesia (IDN Times/Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Dilansir dari Reuters, Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar Erywan Yusof menyampaikan, penguasa Myanmar telah menyepakati gencatan senjata agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke negara tersebut.

Yusof pada dasarnya ingin memasuki Myanmar secepat mungkin. Namun, dia belum memperoleh jaminan soal akses kepada seluruh pihak, termasuk akses untuk berkomunikasi dengan Suu Kyi dan Presiden terguling Win Myint.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta pada 1 Februari 2021. Agresivitas militer untuk mempertahankan kekuasaan dari gerakan pembangkangan sipil telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, berdasarkan laporan kelompok pemantau setempat.
 

Baca Juga: PBB sebut Myanmar Dilanda Tsunami Musibah, Imbas Kudeta dan Pandemik

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya