Kanada Umumkan Keadaan Darurat Imbas Kebakaran Hutan-Gelombang Panas

Keadaan darurat diumumkan di Provinsi British Columbia

Jakarta, IDN Times - Provinsi British Columbia (BC), Kanada mengumumkan keadaan darurat di tengah lonjakan kebakaran hutan yang memaksa ratusan orang meninggalkan rumah. Kebakaran hutan diperkirakan akan memburuk dalam beberapa hari mendatang.

Dikutip dari Al Jazeera, berdasarkan data pelacak kebakaran, 229 kobaran api tersebar di seluruh kawasan BC pada Selasa (20/7/2021) sore. Menteri Keselamatan Publik BC, Mike Farnworth, telah mengerahkan 3.180 petugas pemadam kebakaran dan staf lainnya untuk memadamkan api.

Farnworth mengatakan, pihaknya segera mengevakuasi warga sebagai bentuk pencegahan, sebab prediksi cuaca beberapa hari mendatang menunjukkan bahwa kebakaran hutan akan semakin besar. "Kami telah mencapai titik kritis," ujar Farnworth.

“Berdasarkan saran dari manajemen darurat dan pejabat kebakaran, dan pengarahan saya tadi malam tentang cuaca yang memburuk, saya menyatakan keadaan darurat provinsi. Ini untuk mengatasi potensi skenario evakuasi massal dan memberi pemerintah sarana untuk mengamankan ruang akomodasi yang diperlukan demi mendukung para pengungsi,” ujar dia.

Baca Juga: Kanada akan Izinkan Kedatangan Warga AS yang Divaksinasi

1. Keadaan darurat berlaku selama 14 hari

Kanada Umumkan Keadaan Darurat Imbas Kebakaran Hutan-Gelombang PanasIlustrasi Pemanasan Global. (IDN Times/Aditya Pratama)

Keadaan darurat akan berlangsung selama 14 hari dan dapat diperpanjang. Sebanyak 40 perintah evakuasi yang mempengaruhi sekitar 5.724 orang saat ini sedang diberlakukan. Pemerintah juga memberlakukan 69 peringatan evakuasi yang akan berdampak terhadap 32 ribu orang, mereka diberi tahu untuk bersiap meninggalkan rumah sesegera mungkin.

BC merupakan satu dari sekian provinsi di Kanada Barat yang mencatatkan rekor suhu udara bulan lalu, sebagai dampak dari fenomena “kubah panas” yang terperangkap di udara panas wilayah tersebut.

Selain udara panas, kebakaran hutan juga dipicu oleh kondisi kering dan gelombang sambaran petir. Lytton, salah satu desa di BC, dilahap si jago merah setelah kebakaran hutan menjalar hingga komunitas warga. Dua penduduk dikabarkan meninggal dunia.

2. Kebakaran hutan juga terjadi di Amerika Serikat

Kanada Umumkan Keadaan Darurat Imbas Kebakaran Hutan-Gelombang PanasSebuah pemandangan menunjukkan kebakaran hutan yang terbakar di luar kota Lytton, British Columbia, Kanada, Kamis (1/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Jennifer Gauthier.

Para pejabat mengatakan gelombang panas berkontribusi pada ratusan kematian di BC, terutama di antara orang tua yang rentan. Awal bulan ini, Kanada mengumumkan langkah-langkah baru yang bertujuan untuk mencegah kebakaran hutan selama periode panas yang ekstrem.

Dalam sebuah pernyataan pada 11 Juli, Departemen Transportasi Federal mengatakan operator kereta api perlu mengurangi kecepatan kereta api ketika suhu melebihi 30 derajat Celcius dan memastikan kereta api tidak berjalan dengan bahan yang mudah memicu kebakaran.

Amerika Serikat (AS) bagian barat juga mengalami lonjakan kebakaran hutan, dengan ratusan petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk mencoba mengendalikan api besar di negara bagian Oregon dan California.

Kebakaran hutan di AS dan Kanada telah mengirimkan asap ke arah timur, memperburuk kualitas udara dan merusak jarang pandang terhadap matahari. Lebih dari 80 kebakaran hutan besar di 13 negara bagian barat menghanguskan hampir 526.090 hektare.

Baca Juga: Gelombang Panas di AS dan Kanada, Ratusan Meninggal

3. Dampak dari perubahan iklim semakin jelas

Kanada Umumkan Keadaan Darurat Imbas Kebakaran Hutan-Gelombang PanasIlustrasi Pemanasan Global. (IDN Times/Aditya Pratama)

Direktur Pelaksana di Canada Wildfire, Brian Wiens, menyampaikan bahwa cuaca kering dan suhu panas yang tidak biasa diprediksi akan terjadi hingga akhir Agustus di BC dan Alberta.  

Namun, gelombang panas yang terjadi pada bulan Juni merupakan fenomena alam yang dampak kerusakan dan momentum kejadiannya lebih kuat serta lebih awal dari perkiraan. Dia juga mengatakan, apa yang terjadi di Kanada, dan beberapa kawasan di AS, merupakan dampak nyata dari perubahan iklim.

Banyak ahli telah menunjuk perubahan iklim sebagai faktor yang memperburuk peristiwa cuaca ekstrim seperti kebakaran hutan, gelombang panas dan badai tropis.

Baca Juga: Hampir 200 Orang di Amerika Serikat Meninggal Akibat Gelombang Panas

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya