Ketika Anime One Piece Jadi Perekat Hubungan Indonesia-Jepang

Maka Luffy, Zoro, Sanji, dan Nami akan jadi diplomatnya

Jakarta, IDN Times- Shunya Asano, diplomat muda asal Jepang, telah menetap di Yogyakarta selama hampir satu tahun. Asano diberikan amanat oleh Kementerian Luar Negeri Jepang untuk merekatkan hubungan Negeri Sakura dengan Indonesia.

Meski begitu, dia belum mendapat penugasan khusus karena ia harus menuntaskan studi bahasanya terlebih dahulu.  

"Saya bekerja di Kedutaan Besar Jepang sebagai atase, tapi saya belum dapat tugas khusus. Saya sedang belajar bahasa Indonesia di Universitas Gadjah Mada (UGM). Sudah hampir satu tahun, masih ada satu tahun lagi," katanya kepada IDN Times di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/7) malam. Harus IDN Times akui, kemampuannya berbicara dalam bahasa Indonesia sungguh baik. 

Sebagai diplomat berusia 24 tahun, Asano memiliki visi yang luar biasa dalam merekatkan hubungan Indonesia-Jepang. "Pasti saya ingin memajukan bidang ekonomi, politik, dan kebudayaan. Saya pikir bidang kebudayaan bisa ditingkatkan ya, apalagi anime," sambungnya.

Jepang dan anime seakan menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Hampir semua serial kartun yang tayang di layar kaca berasal dari Jepang. Lantas, bagaiaman Asano melihat perkembangan anime di Jepang? Yuk lanjut bacanya.

1. Asano senang dengan pemuda Indonesia yang akrab dengan One Piece

Ketika Anime One Piece Jadi Perekat Hubungan Indonesia-JepangIDN Times/Vanny El Rahman

Bergaul di lingkungan UGM, Asano memiliki banyak teman dari generasi milenial. Dia mengaku senang karena pemuda Indonesia sangat akrab dengan anime Jepang. Bersama teman-temannya, alumni hubungan internasional ini kerap membahas anime seperti Naruto, Doraemon, dan One Piece.  

Baca juga: 5 Film Kerjasama Indonesia & Jepang yang Sayang Banget Dilewatkan

"Saya melihat remaja Indonesia banyak yang suka kebudayaan Jepang, khususnya anime. Itu bagus untuk pendekatan lunak diplomasi Jepang. Saya pikir semua orang (pemuda) di Indonesia tahu apa itu One Piece," ujar dia. 

"Saya juga sering melihat ada banyak kegiatan di Indonesia terkait One Piece, Naruto ada juga ya, tentu saya sangat senang," lanjutnya dengan begitu sumringah. 

2. Asano berharap Eiichiro Oda bisa mengunjungi Indonesia

Ketika Anime One Piece Jadi Perekat Hubungan Indonesia-JepangIDN Times/Istimewa

Komik One Piece mulai diserialisasikan pada tanggal 4 Agustus 1997. Untuk anime atau versi filmnya, One Piece mulai tayang sejak 20 Oktober 1999.

Anime ini mengisahkan perjuangan Luffy bersama delapan kru kapal lainnya yang berusaha untuk menjadi raja bajak laut. Hingga hari ini, One Piece sudah melampui episode ke-912. 

One Piece sempat ditayangkan setiap hari Minggu pada tahun 2000-an. Lebih dari 10 tahun berlalu, bisa dipastikan mereka yang menonton One Piece saat itu kini telah menginjak usia dewasa. Oleh karenanya, tidak heran bila banyak mahasiswa dan generasi milenial yang masih suka menonton One Piece

Melihat besarnya pengagum One Piece di Indonesia, Asano akan mempertimbangkan untuk mengundang Eiichiro Oda, sang penulis One Piece, untuk bertandang ke Indonesia. "Mungkin di masa depan, itu gagasan bagus untuk mempromosikan kebudayaan Jepang. Saya juga berharap hal itu terjadi, semoga saja," dia memaparkan sambil melepas tawa.

3. Asano senang bertemu dengan Menlu Retno Marsudi

Ketika Anime One Piece Jadi Perekat Hubungan Indonesia-JepangIDN Times/Istimewa

Untuk diketahui, Asano hadir di Indonesia sebagai delegasi Jepang pada kegiatan Friends of Indonesia (FOI) yang diselenggarakan oleh Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Acara ini turut mengundang 10 diplomat muda dari 10 negara yang berbeda. Mereka yang diundang berasal dari negara Bangladesh, Fiji, Guyana, Kamboja, Jepang, Myanmar, Nigeria, Papua Nugini, dan Portugal. 

Pada kegiatan ini, Kemlu RI mengajak 10 diplomat masa depan berkunjung ke Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian di Sentul, ke kantor media ternama di Indonesia, Museum Konperensi Asia Afrika (MKAA) di Bandung, dan melakukan diskusi terkait demokrasi di Institute for Peace and Democracy (IPD) di Bali. 

Sebelumnya, Asano sempat bertemu dengan Menlu RI Retno Marsudi. Dia mengagumi Retno sebagai figur yang ramah dan sederhana. "Saya sangat senang bertemu dengan Ibu Retno. Dia orangnya sangat ramah dan baik. Saya sangat senang bertemunya karena dia role model diplomat di Indonesia. Saya berharap suatu hari bisa bertemu dengan Presiden Jokowi juga haha," katanya. 

Di sisi lain, Retno mengatakan bahwa mereka adalah agent of peace dan diplomat masa depan yang bisa menjadi solusi untuk berbagai tantangan global. 

Baca juga: Intip 3 Syarat Ini sebelum Kamu Memutuskan Jadi Diplomat

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya