Malaysia Janji Akan Mempersulit Hidup Warganya yang Tolak Vaksin COVID
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Malaysia berjanji akan mempersulit hidup warganya yang menolak vaksinasi COVID-19. Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Khairy Jamaluddin, demi mengkampanyekan vaksinasi nasional.
"Maaf untuk mengatakan, kami akan membuat hidup Anda sangat sulit jika Anda tidak divaksinasi. Kalau tidak bisa divaksin, tidak apa-apa. Kami memberikan pengecualian melalui digital MySejahtera,” kata Khairy dikutip dari The Straits Times, Sabtu (16/10/2021).
Baca Juga: Malaysia Akan Perlakukan COVID-19 Sebagai Endemik, Seperti Influenza
1. Kalau tidak vaksin, maka warga dimandatkan untuk tes COVID-19 berbayar
Bukan hanya tidak boleh makan di tempat, warga Malaysia yang belum divaksinasi juga akan dilarang berkunjung ke pusat perbelanjaan. Pemerintah juga berencana untuk memandatkan pengujian COVID-19 secara berkala bagi mereka yang belum divaksinasi COVID-19.
"Jika Anda memilih untuk tidak memvaksinasi, maka kami mungkin akan meminta Anda untuk melakukan tes rutin yang berbayar,” jelas Khairy.
Baca Juga: Malaysia Bingung COVID-19 RI Turun Drastis, Ini Jawaban Menteri Luhut
2. Malaysia galakkan vaksinasi bagi para PNS
Editor’s picks
Khairy menambahkan, kendati Malaysia tidak mengamanatkan vaksinasi di tingkat nasional, tetapi pemerintah secara serius mengawasi vaksinasi pada tingkat sektoral.
Salah satu alasan vaksinasi digenjot pada tingkat sektoral adalah banyak orang tua yang khawatir kalau anaknya kembali ke sekolah, karena masih ada guru yang menolak divaksinasi COVID-19.
“Makanya kami melihat (urgensi) tidak hanya untuk sektor pendidikan, tetapi juga sektor publik. Jadi, Dirjen Departemen Layanan Umum telah mengeluarkan surat edaran, bahwa mulai November, wajib bagi semua PNS untuk divaksinasi," papar Khairy.
Baca Juga: Malaysia Kerahkan Truk Keliling untuk Vaksinasi Penduduk Desa
3. Pemerintah siapkan vaksin booster bagi rakyat yang membutuhkan
Khairy turut berharap sektor swasta memberlakukan kebijakan serupa kepada pegawainya. Kementerian Kesehatan juga menyediakan vaksin booster COVID-19 bagi warga Malaysia yang ingin umroh. Hal yang sama juga berlaku bagi mereka yang membutuhkan vaksin booster demi memenuhi persyaratan negara lain yang dituju.
“Kementerian akan mempertimbangkan aplikasi yang mencakup mereka yang membutuhkan dosis booster, yang mereknya berbeda dari dua suntikan pertama yang mereka terima. Bulan ini mungkin kita mulai dengan booster bagi yang membutuhkan untuk pergi ke negara lain,” kata Khairy, seraya menambahkan bahwa Malaysia juga sedang menjalin kerja sama dengan negara-negara untuk memastikan tidak ada diskriminasi vaksin.