Menlu Prancis Datang, Indonesia Dapat Bantuan Rp8 Triliun 

Menlu Prancis bertemu Menlu Retno dan Menhan Prabowo

Jakarta, IDN Times – Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian berkunjung ke Indonesia, dan pada Rabu (24/11/2021), bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Sedikitnya ada enam kesepakatan yang dihasilkan dalam kunjungan tersebut.

Sebagai informasi, Prancis merupakan mitra strategis Indonesia di Eropa. Prancis adalah mitra dagang kelima terbesar dari Eropa dan investor terbesar kedua dari Benua Biru bagi Indonesia.

“Merupakan kehormatan dapat menyambut sahabat saya Menlu Prancis pada hari ini. Dalam tiga bulan ini kita sudah bertemu 3 kali, yaitu di New York, Roma, dan sekarang di Jakarta,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dalam konferensi pers yang dihelat secara virtual.

Baca Juga: Bertemu Menlu Prancis, Prabowo Bahas Pembelian Jet Tempur Rafale?

1. Indonesia-Prancis akan perkuat kemitraan selama 5 tahun ke depan

Menlu Prancis Datang, Indonesia Dapat Bantuan Rp8 Triliun Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi (YouTube/MoFA Indonesia)

Kunjungan Le Drian turut merayakan tahun kesepuluh sejak Indonesia-Prancis memiliki kemitraan strategis. Untuk memberikan arah yang lebih jelas bagi penguatan kemitraan 5 tahun ke depan, hari ini keduanya menandatangani Plan of Action for the Deepening of Strategic Partnership between Indonesia-France for the Period of 2022-2027.

“Prioritas dalam rencana aksi tersebut antara lain kerja sama di sektor kesehatan, pertahanan, perubahan iklim, energi, dan maritim. Tahun depan Indonesia-Prancis merencanakan untuk melakukan dialog maritim yang pertama kalinya. Ini merupakan langkah awal implementasi dari rencana aksi tersebut,” tutur Retno.

2. Kedua negara sepakat bangun infrastruktur kesehatan demi atasi pandemik masa depan

Menlu Prancis Datang, Indonesia Dapat Bantuan Rp8 Triliun Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian (YouTube/MoFA Indonesia)

Isu kedua yang dibicarakan adalah kerja sama kesehatan demi memperkuat infrastruktur dunia dalam menghadapi pandemik di masa depan.

Pada kesempatan yang sama, Retno juga menyampaikan apresiasi terkait pengiriman tambahan 1 juta dosis vaksin dari Prancis. Sebelumnya, Paris telah menyumbangkan 3,8 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk Indonesia.

Selanjutnya, kedua menlu sepakat untuk mengintensifkan komunikasi mulai tahun depan.

“Indonesia akan memegang Presidensi G20, sementara Prancis akan memegang Presidensi Dewan Uni Eropa pada paruh pertama 2022. Oleh karena itu, kita sepakat untuk mengintensifkan komunikasi terhadap beberapa isu, baik yang terkait dengan G20 maupun isu yang terkait dengan Uni Eropa,” ulas Retno.

3. Menyepakati perdagangan yang adil dan non-diskriminatif

Menlu Prancis Datang, Indonesia Dapat Bantuan Rp8 Triliun Menlu Retno Marsudi (Dokumentasi Kemenlu)

Perdagangan yang adil, terbuka, dan non-diskriminatif menjadi salah satu isu yang dibicarakan. Prinsip seperti itu penting bagi pemulihan ekonomi pasca-pandemik COVID-19.

“Perdagangan yang adil, terbuka, dan non-diskriminatif akan sangat membantu pencapaian target SDGs yang menyisakan waktu 9 tahun lagi,” kata Retno.

“Saya menekankan agar berbagai kebijakan ekonomi hijau ditempatkan dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Hanya dengan demikian sustainability yang sesungguhnya akan dapat tercapai. Selain itu, kita juga harus mencegah penyalahgunaan isu lingkungan sebagai hambatan bagi perdagangan,” sambung dia.

4. Komitmen Prancis bantu transisi energi Indonesia senilai Rp8 triliun

Menlu Prancis Datang, Indonesia Dapat Bantuan Rp8 Triliun Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian. (Twitter.com/@JY_LeDrian)

Retno dan Le Drian juga membahas kolaborasi untuk mempercepat transisi energi. Retno mengingatkan, sebagai Presidensi G20, Indonesia akan menjadikan isu transisi energi sebagai keniscayaan, bukan opsi.  

“Dalam kaitan ini, saya mengapresiasi komitmen Prancis untuk mendukung pendanaan bagi proyek transisi energi di Indonesia sebesar 500 juta Euro (sekitar Rp8 triliun).

Komitmen ini akan ditandatangani hari ini antara Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, PT PLN, dan Agen Pembangunan Prancis,” ulas Retno.

Isu terakhir yang dibicarakan dalam kunjungan Le Drian adalah pertahanan. Pada Selasa kemarin, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sudah melakukan pertemuan dengan Le Drian untuk membahas kerja sama pertahanan.

Menurut Retno, mengutip ungkapan Presiden Jokowi ketika bertemu dengan Presiden Prancis Emmanual Macron di Roma Oktober lalu, alih teknologi joint development and production dalam kerja sama pertahanan akan menjadi fokus Jakarta-Paris.

“Kita juga membahas penguatan mekanisme pertemuan bilateral kedua negara dengan melibatkan bidang pertahanan, dan kita sepakat untuk memulai pertemuan atau mekanisme 2+2 Meeting mulai tahun depan,” papar Retno.

Baca Juga: Keren! Dubes RI Terima Penghargaan Tertinggi dari Presiden Prancis

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya