Menlu Retno: Negara Islam Harus Aktif Perjuangkan Hak Perempuan

New York, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang memperlakukan laki-laki dan perempuan secara adil. Pernyataan itu disampaikan Retno saat menghadiri pertemuan Menlu negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
“Islam, dengan jelas dan tegas, memperlakukan perempuan dan laki-laki secara setara. Ajaran ini harus dipedomani oleh semua anggota OKI,” kata Retno di New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (21/9/2023).
1. Lebih peduli terhadap Afghanistan
Dari seruan di atas, Retno kemudian mengajak negara-negara OKI untuk lebih memperhatikan nasib perempuan di Afghanistan, terutama hak pendidikan dan pekerjaan.
Retno pun menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program kunjungan ulama yang dikoordinir OKI ke Afghanistan, untuk berbagi pengalaman terkait pendidikan yang inklusif bagi perempuan.
Baca Juga: Diplomasi Indonesia untuk Afghanistan
2. Jangan lupakan Palestina
Editor’s picks
Pada kesempatan itu, Retno mengingatkan kembali bahwa OKI lahir untuk membela dan mengawal perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Apakah yang kita lakukan untuk Palestina sudah cukup? Saya berharap kita semua tidak lupa untuk membela hak rakyat Palestina” tegas Retno.
Lebih lanjut, ia berharap hak-hak rakyat Palestina dapat dipenuhi seutuhnya, sehingga mereka dapat hidup damai melalui solusi dua negara.
3. Harus ambil tindakan cegah aksi pembakaran Al-Qur'an
Menutup pernyataannya, Retno menegaskan kembali sikap bersama OKI ihwal Islamofobia, yang salah satunya dipicu oleh aksi pembakaran Al-Qur’an. Tindakan yang banyak terjadi di negara Skandinavia itu telah memicu kebencian antarumat beragama, sekaligus memprovokasi umat Islam.
Retno mendesak negara-negara untuk mengambil tindakan yang diperlukan, untuk memastikan insiden tersebut tidak terjadi lagi di masa mendatang. Upaya-upaya untuk saling memahami antarumat beragama juga perlu ditingkatkan.
Pertemuan tahunan Menlu OKI di New York diselenggarakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-78. Pertemuan dipimpin Menlu Mauritania, sebagai Ketua para Menlu OKI periode 2023-2024.
Baca Juga: Menlu Retno Ungkap 3 Cara Atasi Kenaikan Permukaan Air Laut