Menpar Filipina: New Normal Bikin Durasi Berlibur semakin Lama

Pelancong bisa bekerja sambil liburan

Jakarta, IDN Times – Menteri Pariwisata Filipina, Bernadette Romulo-Puyat, mengatakan bahwa adaptasi kenormalan baru (new normal) memiliki potensi besar untuk mendongkrak ekonomi melalui sektor perjalanan dan pariwisata.

Selama dua tahun terakhir, di tengah pembatasan pandemik COVID-19, warga dunia mulai terbiasa beraktivitas secara daring. Mereka mengadakan pertemuan, konferensi, kontrak bisnis, bahkan sekolah tanpa harus keluar rumah.

“Kebiasaan memakai Zoom (selama pandemik) justru akan meningkatkan jumlah wisatawan asing,” kata Romulo-Puyat dalam World Travel and Tourism Council (WTTC) Global Summit 2022, di Manila, Filipina, Kamis (21/4/2022).

1. Pelancong bisa bekerja sambil berlibur

Menpar Filipina: New Normal Bikin Durasi Berlibur semakin LamaMenteri Pariwisata Filipina, Bernadette Romulo-Puyat (IDN Times/Vanny El Rahman)

Romulo-Puyat memaparkan bahwa adaptasi new normal telah melahirkan suatu kebiasaan unik baru, yaitu bekerja sambil berlibur. Lebih dari itu, potensi pelancong asing untuk berlibur bersama keluarga juga semakin besar.

“Karena mereka bisa bekerja di sini (di tempat berlibur), anak-anak belajar secara online, sehingga tidak ada satu pun hal yang mereka tinggalkan. Artinya, ada peluang besar mereka (turis) membawa keluarganya juga untuk berlibur,” ujar Romulo-Puyat.

“Dengan kata lain, durasi mereka berwisata juga akan semakin lama,” tambah dia.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Tidak Berdampak Signifikan Untuk Pariwisata Eropa

2. Sektor pariwisata Filipina membaik karena vaksinasi

Menpar Filipina: New Normal Bikin Durasi Berlibur semakin LamaMenteri Pariwisata Filipina, Berna Romulo-Puyat (IDN Times/Vanny El Rahman)

Berdasarkan laporan Economic Impact Report (EIR) yang dirilis WTTC, Filipina tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat keempat di dunia selama 2021.

Sektor pariwisata memiliki andil penting terhadap pencapaian ini. Sebabnya, kontribusi perjalanan dan pariwisata Filipina terhadap perekonomian negara naik 129,5 persen jika dibandingkan dengan 2020, atau mencapai 41 miliar dolar AS.

Terkait pencapaian itu, Romulo-Puyat menyampaikan bahwa kunci utamanya adalah vaksinasi seluruh pekerja pariwisata. Saat ini, Filipina bahkan menggalakkan vaksinasi dosis booster kepada pekerja dari sektor tersebut.

“Yang paling penting adalah vaksinasi. Sehingga, kamu tidak perlu lagi tes COVID-19 ketika sampai di Filipina, tidak ada lagi karantina, dan semuanya terasa begitu mudah,” papar dia.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Filipina

3. Kerja sama lintas sektor harus digalakkan

Menpar Filipina: New Normal Bikin Durasi Berlibur semakin LamaMenteri Pariwisata Filipina, Bernadette Romulo-Puyat (IDN Times/Vanny El Rahman)

Selain itu, Romulo-Puyat juga menyoroti urgensi kerja sama lintas sektor dalam mendongkrak sektor pariwisata. Hal yang menarik adalah ternyata Kementerian Pariwisata dengan Kementerian Kesehatan Filipina sempat memiliki perbendaan pendapat seputar pembukaan kembali perbatasan.

“Sebelumnya kami tidak setuju dengan Kementerian Kesehatan. Kemudian, seiring pertemuan yang kami adakan setiap hari, kami semakin dekat, dan mereka sadar betapa pentingnya pariwisata. Bahwa pariwisata bukan hanya liburan, tapi juga menyediakan banyak lapangan kerja,” ungkap Romulo-Puyat.

“Selain itu, saya juga selalu berkonsultasi dengan sektor swasta. Harus ada kerja sama antara pemerintah dengan sektor swasta agar kontribusi pariwisata bisa berkelanjutan,” tambah dia.

Baca Juga: Kontribusi Pariwisata Filipina ke Ekonomi Melejit 129 Persen di 2021

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya