Militer Afghanistan Siap Habisi Taliban, Warga Diminta Mengungsi

Militer berjanji akan memerangi Taliban di mana pun

Jakarta, IDN Times - Tentara Afghanistan merencanakan serangan balasan besar-besaran pada Rabu (4/8/2021) untuk mengusir Taliban keluar dari kota-kota kunci di wilayah selatan. Aparat memperingatkan penduduk agar segera meninggalkan rumah mereka.

"Silakan pergi secepat mungkin sehingga kami dapat memulai operasi kami," kata Jenderal Sami Sadat, Komandan Korps Tentara Afghanistan 215 Maiwand, dalam sebuah pesan kepada penduduk kota.

Dilansir The Straits Times, puluhan warga sipil telah tewas dalam pertempuran memperebutkan Lashkar Gah, sebuah kota berpenduduk 200 ribu orang. Taliban berhasil menguasai petak-petak luas pedesaan dan kota-kota perbatasan utama, ketika mereka bergegas mengonsolidasikan kekuasaan sepeninggalan pasukan Amerika Serikat dan NATO.

Taliban mulai menyasar pusat-pusat kota, termasuk pertempuran sengit sejak pekan lalu di kota Herat yang berbatasan dengan Iran dan Kandahar di wilayah selatan.

1. Warga diminta mengungsi beberapa hari

Militer Afghanistan Siap Habisi Taliban, Warga Diminta MengungsiIlustrasi pertempuran pasukan Afganistan dengan pemberontak Taliban. twitter.com/SAfmRadio

Kekerasan juga terjadi di Kabul pada Selasa (3/8/2021) malam, dengan serangan bom dan senjata terkoordinasi menargetkan Menteri Pertahanan Afghanistan Bismillah Mohammadi serta politisi lainnya. Empat nyawa dilaporkan tewas pada pertempuran tersebut.   

Pihak berwenang mengatakan, para penyerang telah berhasil dihalau dan Mohammadi berhasil diselamatkan. Namun, kekerasan itu sekali lagi menyoroti ancaman yang akan dihadapi pemerintah ketika berusaha mempertahankan kekuasaan.

Hilangnya Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand selatan, akan menjadi pukulan strategis dan psikologis besar-besaran bagi pemerintah.

"Saya tahu sangat sulit bagi Anda untuk meninggalkan rumah, sulit juga bagi kami, tetapi jika Anda mengungsi selama beberapa hari, maafkan kami. Kami akan memerangi Taliban di mana pun mereka berada,” tambah Jenderal Sadat.

Baca Juga: Pertempuran Militer Afganistan-Taliban Terjadi di Perbatasan Pakistan

2. Taliban dikabarkan menembaki warga secara acak

Militer Afghanistan Siap Habisi Taliban, Warga Diminta MengungsiANTARA FOTO/REUTERS/Parwiz

Direktur radio Sukron di Lashkar Gah, Sefatullah, menggambarkan pertempuran pada Selasa sebagai pertikaian yang intens.

Dia menceritakan, pesawat angkatan udara AS dan Afghanistan telah menggempur posisi Taliban. Pertempuran berlangsung di dekat penjara kota serta kompleks perumahan markas polisi dan badan intelijen.

Seorang warga membagikan unggahan kepada orang-orang yang tidak dapat meninggalkan Lashkar Gah.

"Taliban ada di mana-mana di kota, Anda bisa melihat mereka mengendarai sepeda motor di jalan-jalan. Mereka menangkap atau menembak orang yang memiliki telepon pintar," kata warga yang tidak mau disebutkan namanya itu.

3. Kekerasan juga terjadi di Kabul

Militer Afghanistan Siap Habisi Taliban, Warga Diminta MengungsiSeorang pria meloncat keluar dari sebuah bus yang hangus terbakar setelah kebakaran semalam, di pinggiran kota Kabul, Afganistan, Minggu (2/5/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail)

Di Kabul, bom pertama meledak di pusat kota pada Selasa malam. Mohammadi mengatakan itu adalah serangan bom mobil bunuh diri yang menargetkan rumahnya.

Kurang dari dua jam setelah bom mobil, ledakan keras yang diikuti ledakan kecil serta tembakan terjadi di Kabul dan Zona Hijau, yang merupakan teritori dengan keamanan tinggi karena wilayah sejumlah kedutaan asing.

Sebuah sumber keamanan mengatakan, beberapa penyerang menyerbu rumah seorang anggota parlemen setelah meledakkan bom mobil dan menembak kediaman Mohammadi dari sana.

Belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu, tetapi Washington menuding Taliban.

"Kami belum dalam posisi untuk mengaitkannya secara resmi, tetapi tentu saja itu menunjukkan semua ciri dari serentetan serangan Taliban yang telah kami lihat dalam beberapa pekan terakhir," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price.

"Kami dengan tegas mengutuk pemboman itu, dan kami terus mendukung mitra kami (Afghanistan),” tutup dia.

Baca Juga: Taliban: Kami Tak Ingin Perang Saudara, tapi Ogah Ghani Jadi Presiden

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya