PBB: Dunia Terancam Bencana Akibat Kenaikan Suhu Bumi

Periode 2011-2020 tercatat sebagai fase terpanas

Jakarta, IDN Times- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan laju perubahan iklim yang tiada henti akan menghancurkan kehidupan umat manusia. Saat ini, katanya, dunia berada di jalur kenaikan suhu yang akan menyebabkan bencana.

Guterres melontarkan pernyataan itu setelah memperoleh data dari Organisasi Metereologi Dunia (WMO) bahwa periode 2011-2020 tercatat sebagai fase terpanas. Data tersebut juga mengkonfirmasi bahwa suhu udara pada 2020 menyaingi 2016 sebagai tahun terpanas.

"Fase dingin La Nina dari siklus suhu permukaan Samudra Pasifik hanya menurun di akhir tahun (2020)," kata laporan WMO sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Jumat (15/1/2021).

1. WMO memprediksi kenaikan suhu udara hingga 1,5 derajat pada 2024

PBB: Dunia Terancam Bencana Akibat Kenaikan Suhu BumiANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

WMO mencatat rata-rata suhu global pada 2020 sekitar 14,9 derajat celsius, angkanya 1,2 derajat celsius di atas tingkat pra-industri pada periode 1850-1900. Perjanjian Paris 2015 tentang perubahan iklim menyerukan pembatasan pemanasan global di bawah 2 derajat celcius dari tingkat praindustri.

Melalui komitmen tersebut, negara-negara akan berupaya untuk membatasi kenaikan suhu udara hingga 1,5 derajat celcius. Meski begitu, WMO memprediksi peluang kenaikan suhu rata-rata global melebihi 1,5 derajat celsius pada 2024.

Baca Juga: Spanyol Catat Rekor Suhu Terdingin Sepanjang Sejarah

2. Prioritas abad 21 adalah berdamai dengan alam

PBB: Dunia Terancam Bencana Akibat Kenaikan Suhu Bumiilustrasi/ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Berangkat dari data WMO, Guterres menekankan agar seluruh masyarakat dan negara berdamai dengan alam pada abad 21.

"Hari ini, kita berada pada pemanasan 1,2 derajat Celsius dan telah menyaksikan cuaca ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya di setiap wilayah dan di setiap benua. Kita sedang menuju bencana kenaikan suhu 3-5 derajat Celsius abad ini. Berdamai dengan alam adalah tugas penting di abad ke-21. Itu harus menjadi prioritas utama," kata Guterres.

3. Kenaikan suhu udara akibat aktivitas manusia

PBB: Dunia Terancam Bencana Akibat Kenaikan Suhu Bumi(Ilustrasi Karhutla) ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

WMO menilai fenomena cuaca yang menonjol sepanjang 2020 adalah panas yang berkelanjutan dan kebakaran hutan di Siberia, tingkat es laut Arktik yang rendah, ditambah musim badai Atlantik yang memecahkan rekor.

WMO memperkirakan La Nina akan terus berlanjut hingga awal hingga pertengahan 2021. Efek La Nina -dan El Nino di ujung siklus yang berlawanan- pada suhu global rata-rata biasanya paling kuat pada tahun kedua peristiwa tersebut.

"Sungguh luar biasa bahwa suhu pada 2020 hampir setara dengan 2016, ketika kami melihat salah satu peristiwa pemanasan El Nino terkuat yang pernah tercatat. Ini adalah indikasi yang jelas bahwa sinyal global dari perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia sekarang sekuat itu," kata Sekjen WMO Petteri Taalas.

Dia menambahkan, "Gas-gas yang memerangkap panas di atmosfer tetap pada tingkat rekor dan karbondioksida, gas yang paling penting, membuat planet ini mengalami pemanasan di masa depan."

Baca Juga: Bantah Ada Gelombang Panas, Begini Kata BMKG soal Cuaca Panas Saat Ini

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya