Pemimpin Myanmar Ming Aung Ultah, Doa Warga: Semoga Cepat Meninggal!

Mereka juga mendoakan supaya Min Aung membusuk di neraka

Jakarta, IDN Times - Masyarakat melontarkan sumpah serapah dan ucapan buruk di hari kelahiran pemimpin junta militer yang merangkap sebagai pemimpin de facto Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. Dia merayakan ulang tahun ke-65 pada Sabtu (3/7/2021).

Dilansir Myanmar Now, usia 65 tahun seharusnya menandakan akhir dari sepak terjangnya sebagai militer. Namun, Min Aung memilih untuk memperpanjang masa pengabdian dengan mengkudeta pemerintahan Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021.

“Semoga Anda beristirahat di neraka,” kata sekelompok pengunjuk rasa, dengan aksi teatrikal membuat pemakaman tiruan bertuliskan Min Aung Hlaing.  

“Kami berharap Anda cepat meninggal mulai dari hari ulang tahun Anda,” kata demonstran lainnya, sembari menginjak dan membakar foto Min Aung serta berharap sosok yang rakus kekuasaan seperti itu tidak seharusnya dilahirkan.

1. Berikut doa buruk dan sumpah serapah dari warga

Pemimpin Myanmar Ming Aung Ultah, Doa Warga: Semoga Cepat Meninggal!Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Baca Juga: Militer Myanmar Ancam Hukum Media yang Gunakan kata Junta dan Kudeta

Myanmar sepanjang akhir pekan diwarnai demonstrai bertajuk “kampanye kutukan”. Ulang tahun Min Aung menjadi momentum bagi masyarakat Myanmar untuk kembali memadati jalan.

“Saya berharap hidupnya berakhir sesegera mungkin,” kata seorang demonstran yang berdomisili di Hpakant, Kachin.

“Biarkan karma menyerang mereka semua secepat mungkin dan mengirim mereka semua ke neraka. Semoga mereka mengalami kecelakaan pesawat jika mereka bepergian dengan pesawat. Mungkin mereka mengalami kecelakaan mobil jika mereka bepergian dengan mobil,” serapah demonstran lainnya.

“Semoga Min Aung Hlaing dan antek-anteknya binasa, dan semoga rakyat segera menikmati kedamaian".

“Semoga semua preman militer jatuh dikalahkan oleh gerakan kolektif rakyat Myanmar sesegra mungkin,” demikian harap seorang penduduk di South Dagon Township, Yangon.

2. Rakyat tak lagi memiliki harapan terhadap Min Aung

Pemimpin Myanmar Ming Aung Ultah, Doa Warga: Semoga Cepat Meninggal!Panglima Militer Myanmar Jendral Min Aung Hlaing tiba di Indonesia (IDN Times/Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Kyee Myint, seorang pengacara dan pembela hak asasi manusia, menggambarkan protes publik terhadap Min Aung sebagai karma atas kepemimpinannya yang telah menewaskan hampir 900 warga sipil.

“Untuk kepentingan pribadinya, Jenderal Min Aung Hlaing melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan terhadap negara dan membunuh banyak orang. Publik tidak lagi memiliki harapan baik untuknya, hanya kemarahan,” kata Myient.

Seorang pengunjuk rasa muda dari Kota Dawei di wilayah Tanintharyi selatan mengatakan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat bergantung pada berakhirnya rezim kudeta Min Aung.

“Selama dia masih hidup, orang akan terbunuh setiap hari. Nyawa tidak aman. Kami hidup dalam ketakutan ketika pasukan akan datang menembaki kami, atau ketika mereka akan datang untuk menjarah rumah kami dan menghancurkannya,” ujar dia.

3. Bentrokan kembali terjadi di daerah pedesaan

Pemimpin Myanmar Ming Aung Ultah, Doa Warga: Semoga Cepat Meninggal!Min Aung Hlaing, pemimpin junta militer Myanmar. (Twitter.com/Kenneth Roth)

Bentrokan pada skala lokal kembali terulang di Kotapraja Depayin, Sagaing pada akhir pekan lalu. Militer dikabarkan membunuh sekitar 30 orang.  

Pasukan Pertahanan Rakyat Depayin (PDF), kelompok bersenjata yang dibentuk untuk melawan tindakan rezim kudeta, mengumumkan di media sosial bahwa sekitar 150 tentara datang ke desa Satpyarkyin sekitar pukul 06.00 pagi pada hari Jumat.

Kedatangan militer yang diiringi dengan tembakan menyebabkan sebanyak 10 ribu penduduk desa melarikan diri. Alhasil, bentrokan antara pasukan rakyat dengan aparat tidak terhindarkan.

“Semua orang melarikan diri karena tentara tidak hanya menyerbu desa-desa, tetapi juga pergi ke hutan di sekitarnya. Orang tua berada dalam banyak masalah sekarang. Pemuda harus membawa mereka pergi dengan gerobak sapi atau digendong di punggung mereka,” ujar penduduk setempat.

Penduduk setempat yang kembali ke desa untuk mengumpulkan jenazah melaporkan, sedikitnya mereka mendapati 31 mayat. Versi lain, PDF melaporkan anggota kelompoknya yang tewas mencapai 27 orang dan 10 orang lainnya terluka.

Juru bicara militer, melalui Global New Light of Myanmar, berdalih serangan pada akhir pekan itu terjadi karena PDF yang disebut sebagai teroris bersenjata menyergap patroli aparat. Seorang tentara tewas dan enam luka-luka pada penyergapan tersebut.

Baca Juga: PBB Sebut 230 Ribu Orang Mengungsi akibat Pertempuran Myanmar

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya