Penyair Myanmar Tewas dalam Tahanan, Organ Tubuhnya Diambil

"Revolusi ada di dalam hati," salah satu sajak pemberontakan

Jakarta, IDN Times - Penyair Myanmar Khet Thi, yang karyanya menyatakan perlawanan terhadap junta militer, meninggal dunia dalam tahanan dan tubuhnya dikembalikan dengan organ yang telah diambil, kata keluarganya pada Minggu (9/5/2021).

Dilansir dari The Straits Times, juru bicara junta enggan memberi tanggapan soal kematian laki-laki berusia 45 tahun itu.

Penggalan syair Khet Tei yang fenomenal di tengah kerusuhan adalah “mereka menambak di kepala, tetapi mereka tidak tahu bahwa revolusi ada di dalam hati.”

Baca Juga: Negaranya Masih Kacau, Junta Myanmar Setujui Investasi Rp40 Triliun

1. Khet Tei sempat ditahan bersama istrinya

Penyair Myanmar Tewas dalam Tahanan, Organ Tubuhnya DiambilPengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Istri Khet Thi mengatakan, keduanya sempat dibawa untuk diinterogasi pada Sabtu (8/5/2021) oleh tentara bersenjata dan polisi di pusat kota Shwebo, di wilayah Sagaing.

"Saya diinterogasi. Begitu pula dia. Mereka bilang dia ada di pusat interogasi. Tapi dia tidak kembali, hanya tubuhnya," kata istrinya, Chaw Su kepada BBC berita berbahasa Burma sembari menangis.

"Mereka menelepon saya di pagi hari dan mengatakan kepada saya untuk menemuinya di rumah sakit di Monywa. Saya pikir itu hanya untuk lengan yang patah atau semacamnya. Tapi ketika saya tiba di sini, dia berada di kamar mayat dan organ dalamnya diambil keluar," katanya.

2. Disebut meninggal karena jantung

Penyair Myanmar Tewas dalam Tahanan, Organ Tubuhnya DiambilPendemo memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, Rabu (17/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Chaw Su diberitahu di rumah sakit bahwa suaminya memiliki masalah jantung. Namun, dia tidak mau repot-repot membaca sertifikat kematian karena dia yakin itu tidak benar.

Chaw Su berkata bahwa tentara telah berencana untuk menguburkannya, tetapi dia memohon kepada mereka untuk mengambil jenazahnya. Sang istri tidak mengatakan dengan jelas bagaimana dia tahu organ suaminya telah diambil.

"Dia meninggal di rumah sakit setelah disiksa di pusat interogasi," kata kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik dalam sebuah bulletin, yang menyebutkan jumlah warga sipil yang tewas sejak kudeta mencapai 780 orang.

Baca Juga: Negaranya Masih Kacau, Junta Myanmar Setujui Investasi Rp40 Triliun

3. Profil singkat Khet Thei

Penyair Myanmar Tewas dalam Tahanan, Organ Tubuhnya DiambilPengunjuk rasa memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, Rabu (17/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Khet Thi tercatat sebagai penyair ketiga yang tewas selama protes sejak kudeta dilancarkan 1 Februari 2021. Khet Thi adalah teman dari K Za Win, penyair berusia 39 tahun yang tewas tertembak saat protes di Monywa pada awal Maret.

Khet Thi merupakan seorang insinyur sebelum berhenti dari pekerjaannya pada 2012, untuk fokus pada sajak-sajaknya. Untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari, Khet Tei menjual es krim dan kue.  

"Saya tidak ingin menjadi pahlawan, saya tidak ingin menjadi martir, saya tidak ingin menjadi orang lemah, saya tidak ingin menjadi orang bodoh," tulisnya dua minggu setelah kudeta.

"Saya tidak ingin mendukung ketidakadilan. Jika saya hanya punya waktu satu menit untuk hidup, saya ingin hati nurani saya bersih untuk saat itu,” katanya.

Baru-baru ini, dia menyebut dirinya sebagai pemain gitar, pembuat kue dan penyair, bukan seseorang yang bisa menembakkan senjata. Dia sempat menyiratkan perubahan sikapnya, karena junta yang sepertinya tidak goyah dengan gerakan damai masyarakat sipil.

"Orang-orang saya ditembak dan saya hanya bisa melempar puisi," tulisnya. "Tapi jika kamu yakin suaramu tidak cukup, maka kamu harus memilih senjata dengan hati-hati. Aku akan menembak."

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Sebut 'Kabinet Tandingan' Sebagai Teroris

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya