Pesan Hamas ke Jurnalis Indonesia soal Pemberitaan Israel di Dunia 

"Kami tidak butuh hoaks untuk membuktikan kekejaman Israel"

Jakarta, IDN Times - Tokoh Hamas Basem Naim menyampaikan sejumlah harapan dan pesan kepada masyarakat Indonesia, pascagencatan senjata yang mengakhiri ketegangan 11 hari di Jalur Gaza, Palestina. Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan peran penting pemberitaan internasional dalam konteks konflik Israel dengan Hamas.

“Menurut saya, saudara-saudara (di Indonesia) dan media di seluruh dunia memiliki tugas yang sangat penting. Entitas zionis (Israel) kuat karena dua hal. Pertama, kekuatan militer. Kedua, dukungan dan pemberitaan internasional,” kata Naim dalam konferensi pers dengan sejumlah jurnalis Indonesia, Selasa (1/6/2021).

“Dukungan internasional sangat bergantung pada image yang memberitakan bahwa Israel adalah negara yang paling beradab, mendukung hak asasi manusia, melindungi minoritas. Ini adalah propaganda, itu bukan fakta,” tambah Naim yang merupakan Kepala Biro Hubungan Internasional Hamas.

Baca Juga: Sepakat! Hamas dan Israel Gencatan Senjata Setelah 11 Hari Pertempuran

1. Naim berharap media dan masyarakat Indonesia berperan menangkal propaganda Israel

Pesan Hamas ke Jurnalis Indonesia soal Pemberitaan Israel di Dunia Seorang bocah Palestina menarik gerobak yang membawa saudaranya dan barang-barang mereka saat mereka melarikan diri dari rumah mereka selama serangan udara dan artileri Israel, dekat lokasi bangunan menara yang hancur dalam serangan sebelumnya di Kota Gaza, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem.

Naim berharap jurnalis Indonesia, secara khusus, dan masyarakat dunia, secara umum, berperan aktif dalam menangkal propaganda yang disebarkan oleh Israel. Zionis, kata Naim, menggunakan berbagai platform untuk memperkuat image, mulai dari portal berita, Instagram, Twitter, Facebook, bahkan TikTok.

Selain itu, Zionis juga piawai dalam menyebarkan propaganda di dunia maya, seperti tidak mempublikasikan foto-foto yang mengandung kekerasan.

“Mereka menyingkirkan foto-foto seperti penyerangan di Al-Quds dan Syeikh Jarrah. Maka sangat penting untuk melawan pemberitaan internasional, baik di Indonesia, Malaysia, atau banyak negara,” tutur Naim.

Dia menambahkan, “hal itu diperlukan untuk menunjukkan bahwa mereka rasis, fasis, dan melakukan kekerasan. Kalian memilik tugas yang sangat penting untuk bisa memilah informasi yang tersebar di media sosial.”

2. Tidak perlu berita bohong untuk meruntuhkan image Israel

Pesan Hamas ke Jurnalis Indonesia soal Pemberitaan Israel di Dunia Ilustrasi hoax (IDN Times/Sukma Shakti)

Naim juga mengeluhkan karena tidak jarang pemberitaan yang disebarkan oleh media-media Islam dianggap sebagai hoaks atau berita yang telah difabrikasi. Dia pernah berkata kepada Uni Eropa dan Amerika Serikat bahwa Palestina tidak membutuhkan hoaks untuk menjelaskan kekejaman Israel.

“Kami tidak ingin menyebarkan berita bohong, yang kami inginkan adalah pemberitaan yang sesungguhnya, kami ingin orang-orang luar tahu apa yang terjadi di sini. Kami ingin orang tahu bahwa Palestina memiliki hak untuk merdeka, bahwa kami sekarang sedang diokupasi dan diopresi,” papar dia.

Baca Juga: 3 Sayap Militer di Gaza Pembalas Teror Israel

3. Naftali Bennett bukan solusi untuk kemerdekaan Palestina

Pesan Hamas ke Jurnalis Indonesia soal Pemberitaan Israel di Dunia Pemimpin Ultra-Nasionalis Israel, Naftali Bennett. (Facebook.com/NaftaliBennett)


Naim memberikan ilustrasi terkait bagaimana dukungan dan pemberitaan internasional membentuk imej tokoh-tokoh zionis.
 
Beberapa hari belakangan, nama Naftali Bennett disebut-sebut sebagai sosok yang akan mendepak Benjamin Netanyahu dari kursi perdana menteri. Bennett cs disebut sebagai koalisi yang mendukung solusi dua negara atau kemerdekaan Israel dan Palestina.
 
Namun, Naim membantah hal itu. Jika media dan masyarakat sedikit rajin untuk mengulik profil Bennett, maka semua orang akan tahu kalau dia tidak lebih baik daripada Netanyahu.
 
“Kamu bisa mencari puluhan berita Bennett, dia mengatakan bahwa ‘saya telah membunuh ribuan orang Arab, menghancurkan ribuan rumah, mengembalikan Gaza ke zaman batu, dan saya bangga melakukan hal itu.’ Itu contoh yang sangat mudah (tentang bagaiman zionis membentuk imej dan masyarakat dunia melakukan verifikasi informasi),” tutup Naim.

Baca Juga: PBB Sebut Serangan Israel di Gaza Bisa Jadi Kejahatan Perang

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya