Prancis: Australia Bohong soal Pembelian Kapal Selam Nuklir dari AS

Pakta AUKUS memperburuk hubungan Australia-Prancis

Jakarta, IDN Times – Presiden Prancis Emmanuel Macron menuding Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbohong soal kesepakatan kapal selam dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Dalam kesepakatan tersebut, Prancis dirugikan karena Australia membatalkan pemesanan kapal selam.

Tuduhan itu dilontarkan Macron pada Minggu (31/10/2021), ketika keduanya menghadiri KTT G20 di Roma, Italia. Pertemuan itu menjadi yang pertama sejak Australia batal memesan kapal selam bernilai miliaran dolar AS pada September lalu.

Pemesanan kapal selam merupakan bagian dari aliansi trilateral AS-Inggris-Australia atau yang dikenal dengan sebutan Pakta AUKUS. Kapal selam yang dipesan Australia memiliki tenaga nuklir.

1. Macron sebut Australia tidak jujur

Prancis: Australia Bohong soal Pembelian Kapal Selam Nuklir dari ASANTARA FOTO/REUTERS/Piroschka van de Wouw

Dilansir Al Jazeera, sejumlah wartawan bertanya kepada Macron apakah Morrison berbohong soal Pakta AUKUS.

“Tanpa saya berpikir, saya tahu (dia berbohong),” tuding Macron kepada sekelompok pewarta asal Australia.  

“Saya sangat menghormati negara Anda dan banyak persahabatan untuk orang-orang Anda (Australia). Saya hanya mengatakan, ketika kami memiliki rasa hormat, Anda harus jujur dan berperilaku sejalan serta konsisten,” papar dia.

Baca Juga: Batal Beli Kapal Selam Nuklir, Australia Pesan Kereta dari Prancis

2. PM Australia bantah keterangan Macron

Prancis: Australia Bohong soal Pembelian Kapal Selam Nuklir dari ASANTARA FOTO/Michael Franchi/Pool via REUTERS

Morrison membantah tuduhan Macron. Ia mengatakan telah menjelaskan kepada Macron soal kapal selam tenaga diesel atau konvensional yang tidak sesuai dengan kebutuhan Australia.

Morrison menambahkan, proses untuk memperbaiki hubungan kedua negara telah dimulai.

Pada puncak kemarahannya, Paris bahkan sempat menarik duta besarnya untuk Canberra dan Washington.

3. Australia sebut pembatalan dalam perdagangan adalah hal lumrah

Prancis: Australia Bohong soal Pembelian Kapal Selam Nuklir dari ASIlustrasi Perjanjian (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada Senin (1/11/2021), Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce menyayangkan reaksi Paris bereaksi yang berlebihan. Menurutnya, pembatalan dalam perdagangan merupakan hal yang bisa terjadi.

“Kami tidak mencuri sebuah pulau, kami tidak merusak Menara Eiffel. Itu adalah kontrak. Kontrak memiliki syarat dan ketentuan, dan salah satu syarat dan ketentuan dan proposisi itu adalah Anda mungkin keluar dari kontrak,” papar dia.

Joyce berbicara beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne bertemu dengan duta besar Prancis untuk Canberra. Payne mengatakan, pertemuan selama satu jam mereka fokus pada upaya untuk memperbaiki hubungan.

Baca Juga: PM Australia Tidak Menyesal Batal Pesan Kapal Selam Nuklir Prancis

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya