Presiden Korsel Tolak Tuduhan Terkait Skandal Spionase dengan Korut

Aktivis Korsel diduga menerima uang dari agen Korea Utara

Jakarta, IDN Times - Kantor Presiden Korea Selatan pada Jumat (6/8/2021) menolak desakan kubu oposisi di parlemen, untuk menjelaskan hubungan Presiden Moo Jae-in dengan tiga aktivis yang ditangkap karena diduga bekerja sama dengan agen rahasia Korea Utara.

Dilansir ANTARA, ketiga aktivis itu ditangkap pada Senin (2/8/2021), dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional karena mengampanyekan penentangan pembelian jet tempur siluman buatan Amerika Serikat (AS). Pihak oposisi menuding, intelijen Korea Utara berada di balik penentangan itu.

Baca Juga: Presiden Korsel Moon Jae In Batalkan Kunjungan ke Jepang

1. Ketiga aktivis diduga menerima Rp287 juta dari mata-mata Korea Utara

Presiden Korsel Tolak Tuduhan Terkait Skandal Spionase dengan Korut(Ilustrasi) IDN Times/Sukma Shakti

Berdasarkan prosedur normal di Seoul, otoritas tidak wajib mengungkap ketiga aktivis atau pengacara mereka ke publik. Kepolisian dan Badan Intelijen Nasional (NIS) juga menuduh mereka menerima 20 ribu dolar AS (sekitar Rp287 juta) dari agen Pyongyang.

Berdasarkan pemaparan polisi, ketiga orang itu sudah mengadakan beberapa pertemuan dengan agen spionase sejak 2017 di Shenyang, kota di Tiongkok yang berbatasan dengan Korea Utara.

Mereka memiliki misi untuk mendukung gerakan pro-Korea Utara dan anti-AS, demikian kata polisi yang menolak untuk memberi penjelasan lebih lanjut tentang investigasinya.

2. Para tersangka dituduh pernah tergabung dalam tim kampanye presiden

Presiden Korsel Tolak Tuduhan Terkait Skandal Spionase dengan KorutPresiden Korea Selatan Moon Jae-In (www.twitter.com/@moonriver365)

Semenanjung Korea telah terpecah selama puluhan tahun. Aksi spionase dan skandal di antara keduanya sudah menjadi hal yang lumrah sejak Perdang Dingin.

Surat kabar Chosun Ilbo, dengan mengutip sumber anonim, melaporkan bahwa ketiga aktivis itu pernah bekerja sebagai tim kepresidenan sebagai penasihat khusus isu-isu perburuhan sebelum Moon menjabat pada 2017.

Chosun Ilbo dan sejumlah media lain juga melaporkan, ketiga aktivis telah bertemu dengan anggota parlemen senior dari Partai Demokratik yang kini berkuasa, untuk membahas proyek-proyek yang mungkin bisa digarap di Korea Utara.

3. Oposisi menagih penjelasan

Presiden Korsel Tolak Tuduhan Terkait Skandal Spionase dengan KorutPemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un ketika bertemu Presiden Korsel Moon Jae-In (ANTARA FOTO/The Presidential Blue House/Handout via REUTERS)

Polisi, NIS, dan Pengadilan Distrik Cheongju, yang menerbitkan surat perintah penangkapan ketiga aktivis, tidak bisa dimintai komentarnya atas laporan Chosun Ilbo.

Kubu oposisi, Partai Kekuatan Rakyat, menggambarkan kasus itu sebagai skandal spionase dan menuntut agar Moon serta Partai Demokratik menjelaskan hubungan di antara mereka.

Juru bicara kantor Moon menolak tuduhan para aktivis, memastikan bahwa mereka tidak pernah bekerja untuk Moon. Sementara, juru bicara Partai Demokratik memilih untuk tidak berkomentar.

Moon yang liberal sangat ingin meningkatkan hubungan dengan Korea Utara. Dia mengatakan, kedua negara akan memetik manfaat ekonomi, terlepas dari program persenjataan dan rudal nuklir Kim Jong Un.

Baca Juga: Ini Daftar Latihan Militer Gabungan Korsel-AS yang Bikin Keki Korut

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya