Ring Project, Ajang Seniman Taiwan Unjuk Gigi di Indonesia

Karya seni menjadi sarana untuk mencurahkan kegelisahan

Jakarta, IDN Times - Pameran seni rupa "Ring Project: Metaphors About Islands" diselenggarakan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta pada 7-21 Januari 2022. Pameran ini merupakan proyek yang digagas oleh kurator Taiwan, Sandy Lo, bersama Guskul studi kolektif Jakarta.

Sebanyak 41 seniman dan kolektif seni dari berbagai negara ikut serta dalam proyek ini. Selain dari Taiwan dan Indonesia, ada juga dari Kamboja, Bangladesh, Vietnam, Malaysia, Thailand, Nepal, India. Para seniman dari Asia ini menampilkan 20 instalasi seni dalam pameran.

Wakil Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO), Chen Sheng Peng, mewakili Kepala TETO John Chen mengunjungi pameran pada 11Januari, ditemani kurator Taiwan Sandy Lo.

Fokus utama dalam pameran ini merupakan ekspresi dunia di tengah pandemik COVID-19, yang telah memperparah kesenjangan antara orang kaya dan miskin. Selain itu, persaingan internasional dan geopolitik telah meluas ke dunia maya dan industri luar angkasa.

Kemudian, bencana yang disebabkan oleh krisis iklim telah menyebar ke seluruh dunia, sehingga dunia lebih terdesak untuk memperhatikan masalah lingkungan dan ekologi.

Berikut sejumlah karya seni buatan kurator Taiwan yang dipamerkan dalam pemeran tersebut. 

Baca Juga: China: Taiwan adalah Pengembara yang Kelak Akan Kembali ke Rumah

1. The Message

Ring Project, Ajang Seniman Taiwan Unjuk Gigi di IndonesiaKarya kurator Taiwan yang dipamerkan di Pameran Seni Rupa (Dok. Istimewa)

Karya ini merupakan kolaborasi Rahic Talif dan VOLUME ESCAPE. Selama beberapa tahun, Rahic Talif memulai proyek untuk mengumpulkan sampah laut sebagai aktivitas sehari-hari.

Karya Rahic Talif terbuat dari benda-benda yang ia kumpulkan dari pantai, seperti sampah laut yang dirangkai menjadi patung, instalasi, dan karya seni campuran lainnya. Ia juga mengembangkan proyek dengan menggunakan sandal yang diibaratkan pulau sebagai medium utamanya.

Selain berkaitan erat dengan laut dan pulau, karya itu juga merupakan ekspresi atas isu lingkungan dan ekologis.

Adapun karya seni VOLUME ESCAPE menggunakan mitos dewi laut Indonesia Nyi Roro Kidul, yang serupa dengan mitos dewi laut suku Amis Taiwan. Perumpamaan itu merupakan metafora untuk ribuan buruh pabrik perempuan. Narasi kehidupan setiap buruh perempuan diibaratkan seperti bisikan pulau yang tidak terdengar, yang membutuhkan lebih banyak curahan hati agar didengarkan.

2. Kingdom of Keyeup Bodas

Ring Project, Ajang Seniman Taiwan Unjuk Gigi di IndonesiaKarya kurator Taiwan yang dipamerkan di Pameran Seni Rupa (Dok. Istimewa)

Karya betajuk Kingdom of Keyeup Bodas ini dibuat oleh YAO Jui-Chung dengan PRFRMNC.RAR. Inspirasinya adalah fiksi Republic of Cynic karya Yao Jui-Ching, sebutan lain untuk Taiwan. 

Adapun Keyeup Bodas Kingdom merupakan Bendungan Jatigede yang direncanakan sejak masa kolonial Belanda, namun baru dibangun pada 2008 dan sepenuhnya beroperasi pada 2017. 

3. Island Echoes

Ring Project, Ajang Seniman Taiwan Unjuk Gigi di IndonesiaKarya kurator Taiwan yang dipamerkan di Pameran Seni Rupa (Dok. Istimewa)

Pada karya ini, Lin Yi-Chi, Blanco Benz Altrelier, dan Studio Malya menggunakan mercusuar sebagai metafora, dipadukan dengan narasi bajak laut yang mengguncang dan mempesona, mencoba mengeksplorasi harapan, ketakutan, ketidakpastian, hidup dan mati, kekerasan berlapis, serta kerapuhan hidup.

Adapun mercusuar disimbolkan sebagai tempat pertemuan antara berbagai kelompok, yang saling berkomunikasi dengan bahasa dan isyarat yang beragam. 

4. Linking

Ring Project, Ajang Seniman Taiwan Unjuk Gigi di IndonesiaKarya kurator Taiwan yang dipamerkan di Pameran Seni Rupa (Dok. Istimewa)

Karya ini dibuat oleh Yuma Taru dan KOMUNITAS KAHE. Bebatuan kecil disimbolkan sebagai jejak lintasan masyarakat Austronesia akibat adanya keretakan ingatan kolektif, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut untuk merekonstruksinya. 

Karya ini mensimulasikan penggalian kerang di lubang arkeologi dan jalinan tenun Atayal, mencoba menghubungkan suku Atayal di Taiwan dan budaya Austronesia Flores di Indonesia melalui ruang dan waktu. Proyek ini merupakan interpretasi alternatif dari warisan budaya Pulau Flores Selatan.

5. Future Alchemy

Ring Project, Ajang Seniman Taiwan Unjuk Gigi di IndonesiaKarya kurator Taiwan yang dipamerkan di Pameran Seni Rupa (Dok. Istimewa)

Future Alchemy merupakan kolaborasi antara HOU I-Ting dan It's In Your Hands Collective, yang membahas tentang isu perempuan. 

Adapun alkimia merupakan bahan yang ramah lingkungan dan merefleksikan dampak lingkungan dari eksploitasi berlebihan dan produksi industri. Alkimia juga bisa menjadi alternatif untuk benda non-organik, seperti plastik, sampah dapur, dan kompos. 

Nilai yang dibangun dalam karya ini adalah kritik terhadap sistem patriarki, yang kerap membelenggu perempuan. Namun, ide itu disampaikan dengan narasi ekologis. 

6. Hoodwink

Ring Project, Ajang Seniman Taiwan Unjuk Gigi di IndonesiaKarya kurator Taiwan yang dipamerkan di Pameran Seni Rupa (Dok. Istimewa)

Karya kreatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Zhang Xu-Zhan, seniman asal Taiwan yang bermukim di Yogyakarta, dengan Pind.Ink. 

Diorama dan video stop motion diproduksi oleh Pind.Ink, dan sentuhan Zhang menyempurnakan dengan video stop motion kancil.  

Zhang menggunakan sistem klasifikasi Arnai-Thompson untuk mengklasifikasikan cerita rakyat, yaitu kisah kancil, dan menambahkan kostum yang digunakan dalam parade keagamaan tradisional Taiwan untuk menciptakan gambar setengah rubah dan setengah kancil.

Baca Juga: Shinzo Abe: Jepang Akan Membela Taiwan, China Harus Paham Itu!

Topik:

  • Sunariyah
  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya