Rusia Kuasai Mariupol: Tentara Ukraina yang Menyerah Akan Selamat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah berhasil menguasai seluruh wilayah Mariupol, kota pelabuhan di Ukraina timur. Rusia pada Sabtu (16/4/2022) mengatakan, kota tersebut sudah bersih dari pasukan Ukraina dan tentara bayaran asing.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, menginformasikan ada sekitar 1.464 personel militer Ukraina yang menyerang dalam pertempuran di Mariupol. Adapun mereka yang masih melawan telah dikepung di dalam pabrik besi dan baja Azovstal, demikian dilansir ANTARA.
Baca Juga: Ribuan Warga Serbia Demo Dukung Invasi Rusia di Ukraina
1. Ukraina ancam hentikan segala dialog dengan Rusia
Sejak Rusia melancarkan agresi pada 24 Februari lalu, pertempuran sengit telah terjadi di Mariupol, mengingat posisinya sebagai kota pelabuan utama di Laut Azov. Butuh waktu tujuh pekan bagi Rusia untuk menguasai sepenuhnya kota tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan, penyapuan bersih pasukan Ukraina di Mariupol akan mengakhiri segala negosiasi dengan Rusia.
Baca Juga: Ukraina: Serangan Udara Rusia ke Teater di Mariupol Tewaskan 300 Orang
2. Rusia jamin keselamatan pasukan Ukraina yang menyerah
Editor’s picks
Otoritas Rusia, sejak Minggu pukul 06.00 waktu setempat atau 10.00 WIB, mengimbau pasukan Ukraina di Mariupol untuk meletakkan senjata dan menyerahkan diri. Jika seruan itu dituruti, Rusia akan menjamin keselamatan nyawa mereka.
Berdasarkan penuturan Direktur Pusat Manajemen Perlawanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, imbauan itu ditujukan kepada pasukan yang terkepung di pabrik baja Azovstal.
“(Ini) murni prinsip kemanusiaan,” kata dia.
3. Rusia beri tenggat waktu bagi pasukan Ukraina untuk menyerahkan diri
Rusia memberikan waktu hingga pukul 23.00 waktu setempat, agar pasukan di pabrik tersebut menyerahkan diri. Sampai saat ini, Kiev belum memberikan komentar atas tawaran Moskow.
"Kami menjamin bahwa nyawa semua orang yang meletakkan senjatanya akan selamat,” kata Mizintsev.
Baca Juga: Mariupol, Kota Pelabuhan yang Jadi Simbol Perlawanan Ukraina