Semakin Mesra dengan Israel, UEA Resmikan Kedutaan di Tel Aviv

Jakarta, IDN Times - Uni Emirat Arab (UEA) resmi membuka kedutaannya di Tel Aviv, Israel, pada Rabu (14/7/2021). UEA menjadi negara teluk pertama yang memulai babak baru dalam normalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Israel.
Dilansir dari Haaretz, Presiden Israel Isaac Herzog dan Duta Besar UEA untuk Israel Mohamed Al Khaja turut menghadiri peresmian. Pada kesempatan itu, Herzog sangat senang karena akhirnya bendera UEA berkibar di sekitar Bursa Efek Tel Aviv, lokasi kantor Kedutaan UEA.
“Melibat bendera (UEA) di Tel Aviv adalah mimmpi yang jauh tahun lalu, tapi sekarang terlihat normal. Kami membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin,” kata Herzog.
Baca Juga: Menlu Israel: Kami Dukung Solusi 2 Negara, Tapi Sepertinya Mustahil
1. Tonggak bersejarah bagi hubungan kedua negara
Kemudian, Al Khaja menambahkan peresmian kedutaan menandakan tonggak bersejarah hubungan kedua negara.
“(Ini merupakan) titik penting dalam visi Kesepakatan Abraham,” ujar Al Khaja, merujuk pada perjanjian antara UEA dengan Israel yang ditengahi oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tahun lalu.
“Kedutaan tidak hanya akan menjadi rumah bagi para diplomat tetapi juga basis untuk misi kami yang berkelanjutan,” sambung dia.
2. UEA berharap hubungan mereka dengan Israel semakin mesra
Editor’s picks
Ke depannya, Al Khaja berharap, kehadiran kedutaan bisa memperluas kerja sama dan mempererat hubungan Israel-UEA.
“Ini baru permulaan. Sejak normalisasi hubungan, kami telah melihat banyak pembicaraan perdagangan, peluang investasi, serta kolaborasi rumah sakit dan universitas,” terang Al Khaja.
"Kami berharap untuk terus bekerja demi membuat Kesepakatan Abraham menjadi kenyataan,” lanjut dia.
Baca Juga: MA Israel Tegakkan UU Israel Sebagai Negara Bangsa Yahudi
3. Keputusan normalisasi ditentang Palestina
Sebagai informasi, bulan lalu Israel meresmikan kedutaan sementara di Abu Dhabi dan konsulat di Dubai. Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan, perdagangan bilateral sejak normalisasi mencapai 675 juta dollar AS.
Pemulihan hubungan negara-negara Arab ditentang oleh Palestina, yang ingin tuntutan mereka untuk kedaulatan dan kemerdekaan atas pendudukan Israel ditangani terlebih dahulu. Pasalnya, keputusan UEA untuk menormalisasi hubungan diikuti oleh negara-negara Arab, termasuk Bahrain dan Maroko.
Herzog, yang baru saja dilantik sebagai presiden ke-11 Israel pekan lalu, mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa ambil bagian dalam peristiwa bersejarah tersebut di awal masa jabatannya. Dia juga berterima kasih kepada mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Emirat Mohammad bin Zayed karena memimpin proses tersebut.
Baca Juga: Israel Setujui Ibu Pengganti untuk Pasangan Sesama Jenis