Sepakat dengan Pfizer, Israel Janji Vaksinasi Selesai Akhir Maret

Pfizer berkomitmen sediakan jutaan vaksin untuk Israel

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan hasil negosiasi dengan Pfizer bahwa seluruh warganya yang berusia di atas 16 tahun akan divaksinasi pada akhir Maret 2021. Raksasa farmasi itu telah menjalin komitmen dengan Netanyahu untuk mengirim jutaan dosis tambahan ke Israel.
 
“Kami akan memvaksinasi seluruh populasi yang relevan dan semua orang yang ingin dapat vaksin,” kata Netanyahu pada Kamis (7/1/2021) dilansir dari The Times of Israel. Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan menjadi negara percontohan untuk program vaksinasi di seluruh dunia.

1. Israel akan menjadi partner Pfizer untuk memerangi pandemik

Sepakat dengan Pfizer, Israel Janji Vaksinasi Selesai Akhir MaretIlustrasi vaksin virus corona (Website/pixabay.com/geralt-9301)

Setelah melakukan serangkaian telepon sebanyak 17 kali, kesepakatan ini terjalin karena Israel menjanjikan timbal balik kepada Pfizer untuk membantu perumusan strategi global mengalahkan pandemik.
 
Israel juga membagikan data seputar penanganan corona kepada Pfizer. Awalnya, Israel menolak untuk membagikan data tersebut. Namun, kesepakatan terjalin karena Netanyahu berhasil meyakinkan Pfizer untuk menjual jutaan dosis vaksin ke Israel, lebih dulu daripada negara lain.
 
“Kami dapat melakukan ini karena sistem kesehatan kami termasuk yang paling maju di dunia, benar-benar menjadi cahaya bagi bangsa-bangsa,” ungkap Netanyahu beberapa jam sebelum Israel memasuki lockdown yang paling ketat selama dua minggu ke depan.

Baca Juga: WHO Merekomendasikan Orang Disuntik 2 Dosis Pfizer dalam 3-4 Minggu

2. Netanyahu berjanji warga bisa menikmati malam Paskah bersama keluarga

Sepakat dengan Pfizer, Israel Janji Vaksinasi Selesai Akhir MaretPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (www.twitter.com/@netanyahu)

Jika skema pemerintah berjalan mulus, Netanyahu berjanji warga Israel akan bisa merayakan malam Paskah tahun ini dengan keluarga pada 27 Maret nanti. Mereka akan menyadari bahwa Israel adalah bangsa yang berbeda dari negara-negara lain karena telah keluar dari krisis global lebih awal.
 
"Ketika kami bertanya mengapa malam ini berbeda, jawabannya adalah segalanya telah berubah. (Kami telah) kembali ke kehidupan (normal),” tambah Netanyahu.
 
 “Kemenangan (atas COVID-19) ada dalam genggaman kami. Israel adalah pemimpin dunia dalam urusan vaksinasi,” sambungnya.

3. Israel terapkan lockdown paling ketat

Sepakat dengan Pfizer, Israel Janji Vaksinasi Selesai Akhir MaretIlustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, pada Rabu (6/1/2021) Netanyahu mengumumkan bahwa Israel akan menjalani lockdown untuk terakhir kalinya sebelum program vaksinasi. Pemerintah meyakini lockdown harus diperketat seiring ancaman dari varian baru corona asal Inggris yang memiliki tingkat penularan lebih tinggi.
 
Dampak dari pengetatan ini adalah membatasi pertemuan lebih dari lima orang di dalam ruangan dan maksimal 10 orang di luar ruangan. Pemerintah juga akan menutup semua aktivitas sekolah, kecuali beberapa sekolah berkebutuhan khusus. Warga juga dilarang untuk bepergian lebih dari satu kilometer dari rumahnya.
 
Warga Israel yang terlanjur membeli tiket ke luar negeri tidak akan diizinkan terbang. Sedangkan bagi warga asing yang memasuki negara tersebut, diwajibkan kembali untuk karantina mandiri selama dua minggu.

Baca Juga: AS Teliti Reaksi Alergi usai Suntikan Vaksin Pfizer dan Moderna

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya