Setengah Populasi Divaksinasi, Israel Yakin April Sudah Bebas COVID-19

Israel berencana membuka kembali seluruh kegiatan

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu optimis Israel bisa keluar dari pandemik COVID-19, sekaligus menormalisasi aktivitas publik pada April 2021. Saat ini, tercatat sepertiga populasi telah divaksinasi secara penuh dan setengahnya telah menerima suntikan dosis pertama.
 
Dilansir dari Times of Israel, pekan ini pemerintah mulai melonggarkan berbagai aturan pembatasan, seperti pembukaan toko, sekolah, dan fasilitas rekreasi bagi mereka yang sudah divaksinasi. Setelah berhasil menjalin kesepakatan dengan Pfizer, pemerintah menargetkan program vaksinasi nasional tuntas pada akhir Maret 2021.
 
Meski tergolong sebagai negara yang memimpin program vaksinasi global, temuan kasus harian belum memperlihatkan penurunan signifikan. Data Worldometers per Rabu (24/2/2021), menunjukkan terjadinya penambahan 4.184 kasus dalam sehari di Israel. Pada 21 Februari 2021, angkanya lebih tinggi lagi, yaitu 5.530 kasus dalam sehari.

Baca Juga: Israel Blokade Distribusi Vaksin COVID-19 ke Jalur Gaza

1. Protokol kesehatan tetap diberlakukan secara ketat

Setengah Populasi Divaksinasi, Israel Yakin April Sudah Bebas COVID-19Ilustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Israel (ANTARA FOTO/Oded Balilty)

Terlepas dari banyaknya jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi, Benjamin mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan protokol kesehatan dan tidak melanggar aturan pembatasan, terutama menjelang liburan Purim selama akhir pekan.
 
Purim merupakan hari raya umat Yahudi memperingati pembebasan kaum Yahudi dari kekaisaran Persia yang hendak membunuh mereka. Perayaan ini ditandai pesta kostum serta makan dan minum bersama dalam jumlah besar. Pemerintah tidak ingin kecolongan lagi, sebab Purim tahun lalu berdampak lonjakan kasus corona harian.
 
"Ini tidak dapat terulang kembali. Kita bisa bahagia, kita bisa berdandan, tapi kita harus mematuhi aturannya. Ini sangat penting karena kita benar-benar di ambang keluar dari pandemik,” kata Netanyahu selama konferensi pers, Rabu (24/2/2021).

2. Protokol kesehatan diperketat menjelang perayaan Purim

Setengah Populasi Divaksinasi, Israel Yakin April Sudah Bebas COVID-19Lockdown yang diterapkan Israel untuk menekan penyebaran COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad)

Untuk mencegah klaster Purim, pemerintah memberlakukan pembatasan jam malam nasional yang berlaku mulai pukul 20.30 hingga 05.00, mulai dari Kamis (25/2/2021) hingga Minggu (28/2/2021).
 
Polisi menyampaikan, pos pemeriksaan akan dikerahkan di 24 lokasi di seluruh negeri, untuk menjamin efektivitas dari pembatasan jam malam. Ratusan mobil polisi juga akan berpatroli setiap malam.
 
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Yuli Edelstein mengatakan, Purim tahun ini tidak boleh menyerupai perayaan tahun lalu. “Ingat, anak-anak belum divaksinasi. Ayo lindungi mereka dan hindari parade dan pesta," ujarnya.
 
Mereka yang melanggar jam malam akan didenda 150 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp2,1 juta. Sementara, mereka yang mengadakan pesta di rumah atau acara besar-besaran selama liburan akan didenda 1.500-3.000 dolar AS, setara dengan Rp21 juta hingga Rp42 juta.

3. Tidak ada pengarahan dari PM Benjamin secara khusus

Setengah Populasi Divaksinasi, Israel Yakin April Sudah Bebas COVID-19Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di Yerusalem, pada 16 Juni 2020. ANTARA FOTO/Debbie Hill/Pool via REUTERS

Secara lebih terperinci, Netanyahu memaparkan lima tahap untuk normalisasi kegiatan setelah keluar dari pandemik:

  1. Melewati perayaan Purim dengan selamat.
  2. Membuka kembali kegiatan pendidikan, yang ditargetkan mulai minggu kedua Maret.
  3. Memperluas zona hijau, yang juga ditargetkan mulai minggu kedua Maret.
  4. Vaksinasi semua penduduk Israel yang berusia di atas 16 tahun.
  5. Membuka seluruh aktivitas secara penuh pada April.

“Dengan pertolongan Tuhan, kita bisa melewati Purim dengan selamat sehingga kita bisa merayakan Paskah bersama,” ujar Netanyahu.
 
Ironisnya, pejabat Kementerian Kesehatan justru belum menerima pemaparan terkait keterangan Netanyahu soal tahapan-tahapan normalisasi pasca-pandemik.
 
Sejauh ini, kurang lebih 4,5 juta penduduk Israel, setengah dari populasinya sudah menerima dosis pertama vaksin, dan lebih dari 3,1 juta warga telah divaksinasi penuh.

Baca Juga: Israel Berbagi Vaksin COVID-19 ke Beberapa Negara

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya