Singapura Buka Opsi Wisman Boleh Pilih Lokasi Karantina Mandiri

Ada sejumlah aturan baru di Singapura

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Singapura tengah mempelajari kemungkinan wisatawan mancanegara atau wisman, memilih tempat tinggal sebagai lokasi karantina mandiri selama 14 hari.
 
“Kami memahami bahwa pelancong ingin memiliki lebih banyak pilihan dan fleksibilitas untuk SDF (Stay-Home Notice Dedicated Facilities) mereka,” kata Menteri Negara untuk Kantor Perdana Menteri dan Pembangunan Nasional Singapura Tan Kiat How, Kamis (25/2/2021).
 
Hal itu merupakan tanggapan Tan Kia atas pertanyaan anggota parlemen Foo Mee Har, terkait opsi atau paket harga yang disediakan dalam fasilitas isolasi mandiri. SDF merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk tempat isolasi yang telah disediakan pemerintah.

Baca Juga: Pelancong ke Singapura Wajib Minimal Tes PCR 4 Kali dalam 14 Hari

1. Menyesuaikan lokasi karantina dengan anggaran

Singapura Buka Opsi Wisman Boleh Pilih Lokasi Karantina MandiriIlustrasi Marina Bay, Singapura (IDN Times/Indiana)

Aturan yang berlaku saat ini adalah wisman tidak dapat memilih akomodasinya. Begitu tiba di pos pemeriksaan bandara, mereka langsung menjalani tes PCR, kemudian diarahkan ke lokasi karantina, sembari menunggu hasil laboratorium. Biaya karantina dibebankan kepada pelancong.
 
“Kami terus meninjau sistem dan mempelajari cara-cara untuk memberikan lebih banyak pilihan kepada wisatawan untuk memenuhi preferensi, dan anggaran, tanpa mengorbankan keselamatan pelancong, staf operasional, dan masyarakat,” tutur Tan Kia.
 
“Untuk meminimalkan kompleksitas operasional juga,” sambung Tan, menambahkan bahwa kebijakan ini akan memangkas beberapa prosedur isolasi mandiri.

2. Selama ini penambahan fasilitas tergantung pada kebutuhan pelancong

Singapura Buka Opsi Wisman Boleh Pilih Lokasi Karantina MandiriIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sampai saat ini, tercatat ada 190 ribu pelancong yang tinggal di SDF. Fasilitas tambahan hanya diberikan kepada mereka yang membutuhkan, seperti warga lanjut usia atau penyandang disabilitas.

Itu pun mereka harus mengajukan permintaan khusus, supaya petugas bisa mengajukan tambahan fasilitas kepada pemerintah. "Berdasarkan kasus per kasus atau pribadi wisatawan", kata Tan Kia.
 
Menanggapi hal tersebut, Foo berharap pemerintah serius dalam mempertimbangkan opsi wisman untuk memilih lokasi karantina mandiri. Sehingga kewajiban isolasi 14 hari tidak membebankan pelancong, terutama mereka yang membawa keluarga atau pekerja rumah tangga.

3. Sejumlah aturan baru di Singapura

Singapura Buka Opsi Wisman Boleh Pilih Lokasi Karantina MandiriConnect Changi di Singapura (https://connectatchangi.sg)

Singapura telah memberlakukan aturan baru untuk menekan transmisi COVID-19. Selain kewajiban isolasi mandiri, pelancong diharuskan menjalani tes PCR paling sedikit empat kali dalam 14 hari, yaitu pada hari kedatangan, hari ke-3, hari ke-7, dan hari ke-14.
 
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan Connect Changi, yaitu fasilitas khusus yang ditujukan untuk mempertemukan para pelancong bisnis dari berbagai negara, tanpa harus menjalani karantina 14 hari.  
 
Hotel sekaligus business center ini dibalut dengan konsep bubble-wrapped, sehingga para pengunjung tidak bisa berbaur dengan komunitas setempat. Tetapi mereka dapat mengadakan pertemuan dengan penduduk lokal di ruangan khusus yang telah disediakan. 
 
Connect Changi memiliki 150 kamar dan 40 ruang pertemuan yang dapat menampung empat hingga 22 orang. Fasilitas ini akan dikembangkan secara bertahap untuk mencapai target yang mampu menampung sekitar 1.300 pendatang. 

Baca Juga: Singapura Jadi Negara Asia Pertama yang Terima Vaksin COVID-19 Pfizer

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya