Singapura Izinkan Penjualan Alat Tes Cepat COVID-19 untuk Uji Mandiri

Hasil tes COVID-19 kurang dari 20 menit

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Singapura mengizinkan penjualan empat merek tes cepat antigen COVID-19, untuk swa-uji atau pengujian mandiri. Kit tersebut akan dijual di apotik mulai Rabu, 16 Juni 2021.

Alat uji virus corona mandiri ini telah menerima otorisasi sementara dari Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA), untuk dijual kepada masyarakat umum.

Adapun empat merek yang dimaksud adalah Antigen Abbott PanBio COVID-19, OTC COVID-19 QuickVue At-Home, Antigen SARS-CoV-2 SD Biosensor Nasal, dan Biosensor SD Q COVID-19 Ag.

Baca Juga: Singapura Klaim Berhasil Mengendalikan Pandemik COVID-19

1. Cukup 20 menit untuk mengetahui hasil pengujian

Singapura Izinkan Penjualan Alat Tes Cepat COVID-19 untuk Uji MandiriWarga mengikuti rapid test antigen gratis di Alun-alun simpang tujuh, Kudus, Jawa Tengah (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Menurut otoritas kesehatan Singapura, tes ini akan memberikan hasil dalam waktu kurang dari 20 menit.

"Mudah digunakan, bisa diadministrasikan sendiri. Kit ini akan dibagikan oleh apoteker di apotek-apotek ritel terpilih. Selanjutnya kami akan membuka konter penjualan di lebih banyak lokasi ritel secara bertahap,” kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Kamis (10/6/2021).

Semula, rencana penjualan awal dibatasi hanya 10 kit antigen per orang, memastikan stok memadai untuk semua orang. Tetapi, karena lebih banyak stok yang disediakan oleh penjual eceran, pihak berwenang akhirnya mengizinkan alat uji dibeli secara bebas.

2. Mencegah transmisi di tengah pelonggaran karantina wilayah

Singapura Izinkan Penjualan Alat Tes Cepat COVID-19 untuk Uji MandiriIlustrasi Singapura (IDN Times/Indiana)

Kebijakan ini dikeluarkan menjelang rencana pemerintah untuk melonggarkan pengetatan wilayah mulai 14 Juni 2021. Singapura mengklaim mereka mampu mengendalikan transmisi COVID-19.

"Karena kami ingin melanjutkan lebih banyak aktivitas, kami perlu membuat pengujian cepat, mudah, dan dapat diakses," kata Ong.

Sementara, Direktur Layanan Medis Kementerian Kesehatan Kenneth Mak menambahkan, alat swa-uji ini akan melengkapi strategi testing dan tracing Singapura secara keseluruhan.

“Tes yang cepat dan mudah digunakan ini memungkinkan kami untuk mendeteksi kasus yang terinfeksi lebih cepat, khususnya di antara individu yang tidak memiliki gejala infeksi saluran pernapasan akut, tetapi khawatir bahwa mereka mungkin telah terpapar COVID-19,” katanya.

3. Jika hasilnya positif, mereka harus menjalani tes PCR

Singapura Izinkan Penjualan Alat Tes Cepat COVID-19 untuk Uji MandiriIlustrasi tes usap atau PCR swab test. IDN Times/Arief Rahman

Orang-orang yang memiliki hasil positif ketika uji mandiri, harus segera merapat ke Klinik Kesiapsiagaan Kesehatan Masyarakat Swab dan Send Home, untuk menjalani tes RT-PCR yang lebih akurat.  

Kemudian, mereka akan diminta isolasi mandiri sampai tes PCR menunjukkan hasil negatif. Jika hasil tesnya negatif, mereka tetap harus mengikuti protokol dan manajemen kesehatan yang berlaku.

“Individu yang memiliki gejala ISPA harus terus mengunjungi dokter untuk diagnosis lengkap, dan tes PCR dari pada mengandalkan alat tes mandiri ART,” demikian arahan dari kementerian tersebut.

Menurut Mak, informasi lebih lanjut tentang bagaimana alat tes mandiri digunakan, dan bagaimana hasilnya dapat dimanfaatkan, tersedia melalui berbagai saluran media dan situs web Depkes mulai 16 Juni 2021.

Baca Juga: Singapura Akan Longgarkan Pembatasan COVID-19 Mulai Pekan Depan

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya