Taiwan: Negara Balkan Membebaskan diri dari Soviet, Kami dari China

Taiwan ajak Eropa untuk melawan otoritarianisme

Jakarta, IDN Times – Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan bahwa negaranya harus bekerja sama dengan Eropa untuk melawan otoritarianisme dan disinformasi. Pernyataan itu disampaikan Tsai pada Senin (29/11/2021) kepada anggota parlemen dari Lithuania, Latvia, dan Estonia.

Lithuania tengah menghadapi tekanan dari China, sejak mengizinkan pembukaan kedutaan besar Taiwan secara de facto di ibu kotanya, dilansir dari Reuters.

Sebagai informasi, di bawah rezim one-China policy Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang berusaha untuk memisahkan diri. Presiden China, Xi Jinping, berjanji akan melakukan segala cara, termasuk pendekatan militer, untuk mempersatukan kembali Taipei dengan Beijing.

Baca Juga: Di Tengah Ketegangan, Anggota Parlemen AS Kunjungi Taiwan

1. Taiwan bersusah payah untuk mempertahankan demokrasi

Taiwan: Negara Balkan Membebaskan diri dari Soviet, Kami dari ChinaREUTERS/Fabian Hamacher via ANTARANEWS

Tsai mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Taiwan dan negara-negara Baltik, yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet, memiliki pengalaman serupa dalam membebaskan diri dari pemerintahan otoriter dan berjuang untuk kebebasan.

"Demokrasi yang kita nikmati hari ini diperoleh dengan susah payah. Ini adalah sesuatu yang paling kita pahami secara mendalam," kata Tsai.

“Sekarang dunia menghadapi tantangan akibat perluasan otoritarianisme dan ancaman disinformasi. Taiwan lebih dari bersedia untuk berbagi pengalamannya dalam memerangi disinformasi dengan Eropa. Kita harus menjaga nilai-nilai bersama untuk memastikan cara hidup kita yang bebas dan demokratis," ulas dia.

Baca Juga: 5 Penyebab Berakhirnya Perang Dingin Amerika Serikat versus Uni Soviet

2. Lithuania buka peluang kerja sama ekonomi dan budaya dengan Taiwan

Taiwan: Negara Balkan Membebaskan diri dari Soviet, Kami dari ChinaIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemimpin Kelompok Persahabatan Taiwan-Lituania, Matas Maldeikis, mengatakan kepada Tsai bahwa mereka berada di sisi Taipei dalam mengekspresikan solidaritas.

"Kebijakan pemerintah Lithuania terhadap Taiwan mendapat dukungan luas di masyarakat kita. Melestarikan kebebasan dan tatanan internasional berbasis aturan adalah kepentingan vital bagi Taiwan dan Lituania," kata Maldeikis.

Baca Juga: China Gusar Saat Kapal Perang AS Kembali Transit di Selat Taiwan

3. Hubungan Lithuania-China sedang memburuk

Taiwan: Negara Balkan Membebaskan diri dari Soviet, Kami dari ChinaSeorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Maldeikis menambahkan, ada banyak peluang untuk kerja sama ekonomi dan budaya antara Lithuania dengan Taiwan. Dia juga mengatakan bahwa kunjungan delegasinya ke Taipei mendapat kecaman dari China, dikutip dari The Straits Times

Tidak ada negara anggota Uni Eropa yang memiliki hubungan resmi dengan Taiwan.

Amerika Serikat melalui NATO mendukung Lithuania di tengah perselisihannya dengan China. Lithuania juga menghadapi masalah dengan tekanan dari Rusia dan Belarusia, terkait krisis migran di perbatasan Eropa.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya