Taliban Kuasai Kabul, PBB Ingatkan Ancaman Kelaparan dan Gizi Buruk

PBB ingatkan Taliban untuk memenuhi hak-hak  perempuan

Jakarta, IDN Times – Taliban telah meyakinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa mereka dapat melakukan tugas kemanusiaan di Afghanistan yang sedang dilanda kekeringan. PBB juga mengingatkan Taliban untuk menjamin hak-hak perempuan dan menuntut akses bakal mendistribusikan bantuan kepada seluruh warga sipil.

Melalui wawancara dengan Reuters, koordinator kemanusiaan PBB untuk Afghanistan Ramiz Alakbarov mendesak negara donor supaya terus membantu negara yang dihuni lebih dari 18,5 jua orang itu. Sebab, lebih dari setengah populasinya bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk melanjutkan hidup.
 
"Anda memiliki semacam efek kombinasi, dari pengungsian yang disebabkan oleh perang dan permusuhan militer, yang diperparah dengan pengungsian yang disebabkan oleh kekeringan serta kondisi ekonomi yang sulit," kata Alakbarov dua hari setelah Taliban mengambil alih Kabul.

Baca Juga: Janji Taliban: Burqa Tidak Wajib dan Perempuan Boleh Kuliah

1. Anak-anak di Afghanistan menderita kekurangan gizi

Taliban Kuasai Kabul, PBB Ingatkan Ancaman Kelaparan dan Gizi BurukSeorang pria menarik anak perempuan untuk memasuki Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC/djo

Setengah dari anak-anak Afghanistan di bawah usia lima tahun menderita kekurangan gizi akut, karena negara itu mengalami kekeringan kedua dalam empat tahun terakhir.

Sekitar 600 ribu warga Afghanistan telah meninggalkan rumah sepanjang 2021, berusaha untuk keluar dari kemiskinan dan menghindari pertempuran. Beberapa dari mereka bahkan menjual organ atau menikahkan anak-anak demi bertahan hidup.

PBB saat ini memiliki akses ke 394 dari 401 distrik di Afghanistan.

Baca Juga: Potret yang 'Menghantui' Keputusan AS Hengkang dari Afghanistan

2. PBB akan bekerja sama dengan Taliban untuk kemanusiaanA

Taliban Kuasai Kabul, PBB Ingatkan Ancaman Kelaparan dan Gizi BurukWarga berusaha menuju Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC/djo

Alakbarov juga ditanya apakah PBB akan bekerja sama dengan Taliban, kelompok yang dicap sebagai terorisme oleh negara-negara Barat.

"Ketika datang ke Taliban, unit kemanusiaan PBB telah bekerja dengan (Taliban) selama lebih dari 18 tahun, kami tidak pernah berhenti bekerja dengan Taliban. Ini selalu dilakukan bersama. kredo kemanusiaan PBB tidak memihak, netral,” demikian jawab Alakbarov.

"Kami sedang dalam proses mencari jaminan baru. Dan kami telah menerima jaminan ini," tambahnya.

3. PBB sebut tantangan di Afghanistan adalah penerapan hukum yang berbeda-beda

Taliban Kuasai Kabul, PBB Ingatkan Ancaman Kelaparan dan Gizi Burukinstagram.com/unitednations

Dilansir dari Channel News Asia, Alakbarov menambahkan, Taliban telah mengirim pesan bahwa mereka akan mengambil sikap yang berbeda, jika dibandingkan dengan terakhir kali mereka berkuasa pada 1996-2001.

Kendati begitu, berkaca dari tradisi di Afghanistan yang telah berlangsung selama puluhan tahun, Alakbarov yakin penerapan syariah atau sistem Islam tidak akan sama di setiap distrik.

"Itu benar-benar tergantung pada komandan lokal (penerapan hukum Islam), dan mungkin berbeda bahkan pada tingkat provinsi, atau juga berbeda dari distrik satu ke distrik lainnya. Siapa yang bertanggung jawab dan apa intepretasinya (terhadap syariah) orang itu. Karena itulah saya katakan, (hukum) tidak konsisten di seluruh negeri,” ulas dia.

"Apa yang menurut saya penting untuk dikatakan adalah PBB akan berpegang pada prinsip-prinsipnya, yaitu kesetaraan gender dan kemampuan perempuan untuk mengakses pendidikan, layanan kesehatan, dan menggunakan hak-hak mereka," ujar Alakbarov
 

Baca Juga: Dubes Rusia: Kabul Lebih Aman di Bawah Kendali Taliban

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya