Tarik Pasukan dari Afganistan, Joe Biden: Saatnya Mengakhiri Perang!

Penarikan dimulai pada 1 Mei 2021 

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan saatnya Amerika Serikat (AS) menarik seluruh pasukannya dari Afganistan. Penarikan dilakukan secara bertahap mulai 1 Mei 2021 hingga 9 September 2021, bertepatan dengan peringatan 20 tahun peristiwa penyerangan 9/11.
 
Presiden AS ke-46 itu mengutarakan militer Negeri Paman Sam akan lebih fokus pada penanganan terorisme global dan mencegah eskalasi ancaman Tiongkok.
 
“Kami tidak dapat melanjutkan siklus (mempertahankan pasukan di Afganistan). (AS) berharap untuk menciptakan kondisi ideal dengan penarikan (pasukan). Ini saatnya mengakhiri perang selamanya,” kata Biden pada Rabu (14/4/2021), dikutip dari Air Force Magazine.

1. Meninggalkan Afganistan, AS akan kerahkan militernya untuk kepentingan lain

Tarik Pasukan dari Afganistan, Joe Biden: Saatnya Mengakhiri Perang!Ilustrasi kelompok militan ISIS (IDN Times/Arief Rahmat)

Biden berpidato dari Ruang Perjanjian Gedung Putih, ruangan yang sama ketika mantan Presiden George W. Bush mengumumkan serangan pertamanya terhadap Taliban di Afganistan.
 
Penarikan pasukan sebenarnya molor dari perjanjian awal. Kesepakatan antara mantan Presiden Donald Trump dengan pemerintah Afganistan memutuskan AS akan menarik seluruh pasukannya pada 1 Mei 2021. Meski terlambat, Biden menegaskan bila keputusan untuk menarik pasukan tidak akan terganggu oleh dinamika apapun di Afganistan.
 
"Ancaman teror sekarang ada di banyak tempat, dan menjaga ribuan tentara tetap terkurung dan terkonsentrasi di satu negara dengan biaya miliaran setiap tahun tidak masuk akal bagi saya dan para pemimpin kita," tutur Biden.

Sebagai informasi, AS harus mengeluarkan anggaran sebesar 1 triliun dollar AS (Rp14.573 triliun) hanya untuk mempertahankan pasukan di Afganistan setiap tahunnya.

Baca Juga: Biden Fokus Infrastruktur, Investor Timur Tengah Cari Peluang di AS

2. Memperingatkan Taliban untuk tidak berbuat “aneh-aneh”

Tarik Pasukan dari Afganistan, Joe Biden: Saatnya Mengakhiri Perang!ANTARA FOTO/REUTERS/Parwiz

 Sehari sebelum pidato Biden, Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) William J. Burns menjelaskan Al-Qaida dan ISIS sudah tidak lagi memiliki kapasitas untuk menyerang AS. Tetapi, tanda-tanda kebangkitan kelompok tersebut justru terlihat di Semenanjung Arab, yang berdasarkan asesmen memiliki ancaman lebih serius daripada potensi kebangkitan kelompok teror di Afganistan.
 
Pernyataan itu dilontarkan menanggapi kritik oposisi yang menilai keputusan Biden untuk menarik pasukan sebagai keputusan yang sembrono.  
 
Biden turut memperingatkan, selama proses penarikan pasukan, jika Taliban melakukan serangan, maka AS akan merespons dengan semua instrumen serta alat yang tersisa di negara tersebut.
 
Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengatakan bahwa dia menghormati segala keputusan AS.

“Kami akan bekerja sama dengan mitra AS kami untuk memastikan transisi yang lancar,” katanya.
 

3. Misi AS dan NATO telah sukses di Afganistan

Tarik Pasukan dari Afganistan, Joe Biden: Saatnya Mengakhiri Perang!Presiden Amerika Serikat Joe Biden di East Las Vegas Community Center di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Selain pasukan AS, pasukan North Atlantic Treaty Organization (NATO) juga akan ditarik dari Afganistan. Selama pertemuan di markas NATO di Brussels, Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan sekutu telah sepakat bersama terkait garis waktu penarikan.
 
“Kami menghadapi dilema, karena alternatif untuk pergi dengan cara yang teratur adalah dengan mempersiapkan komitmen militer jangka panjang dan terbuka, dengan potensi lebih banyak pasukan NATO. Ini bukan akhir dari hubungan kami dengan Afghanistan, melainkan awal dari babak baru," ujar Stoltenberg.
 
Sementara itu, Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin III mengatakan, pasukan AS telah menyelesaikan misi untuk sangat mengurangi ancaman terhadap tanah air, yaitu berhasil membunuh Osama bin Laden sebagai arsitek serangan 9/11.
 
Austin tidak memungkiri kemungkinan soal Taliban yang akan berusaha membalikkan seluruh pancapaian AS di Afganistan, termasuk konsolidasi demokrasi. Oleh sebab itu, kerja sama jangka panjang AS-Afganistan diperlukan untuk mencegah opsi terburuk terjadi.
 
Setelah Biden menyelesaikan pidatonya, dia mengunjungi Pemakaman Nasional Arlington untuk memberi penghormatan kepada mereka yang tewas dalam perang. Kata Biden, seluruh warga negara berutang budi pada mereka dan keluarga mereka atas pengorbanan yang telah dilakukan.
 
“Mereka tidak pernah mundur dari satu misi yang kami minta dari mereka. Mereka tidak pernah goyah dalam tekad. Mereka telah membayar harga yang sangat mahal atas nama kami, dan mereka berterima kasih kepada bangsa yang hebat," kata Biden.

Baca Juga: AS Tarik Seluruh Prajuritnya dari Afghanistan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya