Thailand Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin AstraZaneca  

Selain AstraZaneca, Sinovac juga telah mengantongi izin

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (Thailnd’s Food and Drug Administration/FDA), telah memberikan persetujuan darurat penggunaan vaksin COVID-19 produksi AstraZaneca, Kamis, 21 Januari 2021.
 
Dilansir The Straits Times, Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan, negaranya segera mengimpor 200 ribu dosis vaksin AstraZaneca, dengan 50 ribu dosis pertama diperkirakan tiba bulan depan.
 

1. Penggunaan AstraZaneca diizinkan selama satu tahun

Thailand Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin AstraZaneca  Ilustrasi Vaksin. IDN Times/Arief Rahmat

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari tiga sumber di Kementerian Kesehatan, FDA telah menyetujui penggunaan AstraZaneca untuk kondisi darurat dengan jangka waktu satu tahun. Sementara, salah satu sumber mengatakan, persetujuan hanya berlaku untuk vaksin yang diproduksi di luar negeri.
 
Thailand sebelumnya telah menandatangani kesepakatan dengan AstraZeneca untuk memproduksi 26 juta dosis vaksinnya secara lokal melalui perusahaan Siam Bioscience.
 

Baca Juga: RI Dikabarkan Batal Beli Vaksin AstraZaneca, Begini Respons Kemenlu

2. Sinovac ajukan izin penggunaan darurat di Thailand

Thailand Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin AstraZaneca  Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac (Dokumentasi Sinovac)

Selain AstraZaneca, FDA juga telah menerima permintaan registrasi vaksin dari Sinovac Biotech buatan Tiongkok. Otoritas Negeri Gajah Putih merencanakan pemesanan vaksin Sinovac sebanyak 63 juta dosis secara keseluruhan. Sejauh ini, Thailand baru memesan dua juta dosis Sinovac.
 
Izin penggunaan AstraZaneca dan Sinovac dikeluarkan FDA ketika negara ini sedang menanggulangi virus corona yang kasusnya meningkat tiga kali lipat, terutama pada lima minggu terakhir, sekalipun angkanya tidak terlalu tinggi.
 

3. Begini situasi COVID-19 di Thailand

Thailand Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin AstraZaneca  Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir dari Worldometers per Jumat (22/1/2021), akumulasi kasus corona di Thailand mencapai 12.795 orang dengan dengan kasus kematian mencapai 71 orang. Lonjakan kasus tertinggi di awal tahun terjadi pada 4 Januari 2021 dengan 745 kasus baru.
 
Mulai pekan ini, otoritas Bangkok berencana membuka kembali sejumlah kegiatan bisnis, sebagai tanggapan terhadap virus corona yang mulai menurun di sebagian kota setelah karantina wilayah diberlakukan.
 
Tiga belas jenis bisnis termasuk pusat kebugaran, layanan pijat tradisional, fasilitas olahraga, dan arena bowling dapat dibuka kembali mulai Jumat (22/1/201) dengan protokol kesehatan yang ketat. Adapun sekolah, pusat penitipan anak, dan bar akan tetap ditutup.

Juru bicara administrasi metropolitan Bangkok Pongsakorn Kwanmuang menyampaikan, Bangkok paling banyak menerima 49 pasien baru COVID-19 setiap hari dan kini jumlahnya telah turun menjadi 10 pasien.
 
"Kami dengan cepat mengendalikan situasi selama satu bulan ini," kata Kwanmuang.

Baca Juga: Thailand Izinkan Turis Main Golf Saat Karantina

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Vanny El Rahman
  • Ilyas Listianto Mujib
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya