Tiongkok dan Rusia Terpilih sebagai Anggota Dewan HAM PBB

AS sebut hasil voting Dewan HAM PBB menjijikkan

Jakarta, IDN Times - Tiongkok dan Rusia terpilih menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (13/10/2020). Sorotan lainnya tertuju pada Arab Saudi yang gagal mengamankan kursi terbatas pada organisasi tersebut.
 
Anggota Dewan HAM PBB akan bekerja selama tiga tahun. Mereka akan memulai masa jabatannya pada 1 Januari 2021. Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara juga memilih Pantai Gading, Gabon, Malawi, Kuba, Bolivia, Uzbekistan, Prancis, dan Inggris menjadi anggota Dewan HAM PBB. Untuk periode keduanya, terpilih juga Senegal, Nepal, Pakistan, Ukraina, dan Meksiko.

1. Dukungan kepada Tiongkok menurun

Tiongkok dan Rusia Terpilih sebagai Anggota Dewan HAM PBBIlustrasi Bendera Tiongkok (ANTARA FOTO/REUTERS)

Kandidat dipilih melalui pemungutan suara rahasia berdasarkan kelompok geografis tertentu. Tahun ini, Tiongkok memperoleh 139 suara, dukungannya menurun lebih dari 20 persen dibandingkan kemenangan periode pertama pada 2016. Negara terpilih hanya boleh menjabat sebanyak dua periode berturut-turut.
 
Tiongkok menjadi bulan-bulanan publik setelah berbagai lembaga internasional merilis laporan yang mengindikasikan pelanggaran HAM. Beijing diduga melakukan diskriminasi dan upaya genosida terhadap muslim Uighur di Xinjiang. Mereka juga mendukung penanganan protes dengan kekerasan terhadap gerakan prodemokrasi di Hongkong.

Baca Juga: Terancam Konflik Besar, Presiden Taiwan Ajak Tiongkok Berdialog

2. Arab Saudi gagal mendapat kursi

Tiongkok dan Rusia Terpilih sebagai Anggota Dewan HAM PBBPemimpin Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. twitter.com/AdelAljubeir

Grup Asia-Pasifik menjadi satu-satunya pemungutan yang kompetitif lantaran lima kandidat bersaing untuk empat kursi. Arab Saudi menerima 152 suara ketika terakhir kali terpilih pada 2016. Tetapi, tahun ini mereka hanya memperoleh 90 suara, terjadi penurunan hingga 40 persen.
 
“Kegagalan Arab Saudi untuk memenangkan kursi di Dewan HAM adalah pengingat yang baik tentang persaingan dalam pemilihan umum PBB. Seandainya ada calon tambahan, Tiongkok, Kuba, dan Rusia mungkin juga kalah,” kata Direktur Human Rights Watch PBB, Louis Charbonneau, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (14/10/2020).

3. AS mengecam hasil pemungutan suara

Tiongkok dan Rusia Terpilih sebagai Anggota Dewan HAM PBBMenteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo. twitter.com/StateDept

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, mengecam hasil pemungutan suara tersebut. Dia mengatakan, terpilihnya negara dengan rapor merah HAM sebagai anggota dewan yang beranggotakan 47 negara meyakinkan keputusan AS dua tahun silam.
 
Sebagai informasi, Presiden AS Donald Trump pada 2018 memutuskan untuk mundur dari Dewan HAM PBB atas alasan kurangnya reformasi dan bias kronis terhadap Israel.
 
"Majelis Umum PBB sekali lagi memilih negara-negara dengan catatan HAM yang menjijikkan. Pemilu ini hanya semakin memvalidasi keputusan AS untuk menarik dan menggunakan tempat dan peluang lain untuk melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia universal,” kata Pompeo.

Baca Juga: Ini Alasan Komnas HAM Dukung Indonesia Jadi Anggota Dewan HAM PBB

Topik:

  • Anata Siregar
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya