Tiongkok Klaim Kebahagiaan di Xinjiang Meningkat karena Kamp "Vokasi"

Pendidikan vokasi Uighur akan jadi kebijakan jangka panjang

Jakarta, IDN Times - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengklaim tingkat kebahagiaan semua etnis di wilayah barat Xinjiang terus meningkat. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh pengajaran atau pendidikan vokasi mengenai “Tiongok yang benar”.
 
Dilansir dari Reuters, pernyataan itu dilontarkan Xi di tengah kritik komunitas internasional terkait perlakuan diskriminatif Tiongkok terhadap muslim Uighur. Otoritas Tiongkok disebut menahan lebih dari satu juta muslim Uighur untuk menjalani pendidikan khusus hingga kerja paksa.

1. Xi tekankan kamp pelatihan membuat banyak etnis bahagia

Tiongkok Klaim Kebahagiaan di Xinjiang Meningkat karena Kamp VokasiIDN Times/Uni Lubis

Terkait laporan yang beredar, juga tuduhan dari Amerika Serikat (AS), Tiongkok berulang kali membantah laporan tersebut. Mereka bahkan mengundang sejumlah jurnalis dari berbagai negara untuk menyaksikan sendiri bagaimana mereka memperlakukan Muslim Uighur.
 
Tiongkok menyebut kamp yang dimaksud dalam berbagai laporan internasional adalah sekolah vokasi, bukan kamp detensi. Di sana, mereka diberikan pelatihan kejuruan sebagai upaya menghapus paham ekstremisme. Selain itu, mereka juga diajari mengenai “Tiongkok yang sesungguhnya”.
 
“Semua etnis (diberikan pemahaman) dalam membangun perspektif yang benar tentang negara, sejarah, dan kebangsaan. Praktik telah menunjukkan bahwa strategi partai untuk mengatur Xinjiang di era baru sepenuhnya benar. Dan itu harus jadi pendekatan jangka panjang,” kata Xi.

Baca Juga: Dokumen Bocor, Begini Perlakuan Tiongkok Terhadap Muslim Uighur

2. Tiongkok berencana membuka dan membangun Xinjiang

Tiongkok Klaim Kebahagiaan di Xinjiang Meningkat karena Kamp VokasiIlustrasi sekolah di daerah Xinjiang, Tiongkok (IDN Times/Uni Lubis)

Kemudian, dilansir dari Bloomberg, Xi juga berencana untuk mempercepat pembangunan ekonomi di kawasan Xinjiang. Rencana pembukaan Xinjiang akan masuk dalam strategi nasional.
 
Dia juga mengklaim bahwa pemerintah tengah mendorong peningkatan industri dan pendapatan lokal, demi meningkatkan indeks pembangunan manusia.

3. Berbagai kecaman diarahkan kepada Tiongkok

Tiongkok Klaim Kebahagiaan di Xinjiang Meningkat karena Kamp VokasiTrump menjabat tangan Xi Jinping pada pertemuan tahunan G20 di Osaka, Jepang tahun 2019. Foto oleh Deutsche Presse Agentur.

Kecaman terhadap Tiongkok datang dari banyak entitas. Pada Juli lalu, Washington menjatuhkan sanksi kepada pejabat Beijing atas tuduhan pelanggaran HAM terhadap muslim Uighur. Di bawah Global Magnnitsky Act, pemerintah AS memungkinkan untuk membekukan aset hingga melarang warganya untuk berbisinis dengan terduga pelanggar HAM.
 
Kecaman serupa juga datang dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyebut Xinjiang sebagai daerah bakal pengasingan besar-besaran. Untuk itu, PBB meminta otoritas Negeri Panda supaya membebaskan orang-orang yang “ditahan”, mengakhiri penahanan tanpa proses pengadilan, hingga melakukan penyelidikan independen untuk menjelaskan apa yang terjadi di Xinjiang.

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi kepada Tiongkok karena Masalah Xinjiang

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya