Tiongkok Larang Siswa SD dan SMP Bawa HP ke Sekolah

Guru juga akan dilarang memberikan tugas dari gawai

Jakarta, IDN Times- Kementerian Pendidikan Tiongkok menerbitkan aturan yang melarang siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SMP) membawa gawai ke sekolah. Aturan itu dirancang untuk mengatasi kecanduan internet dan game para siswa, yang menyebabkan mereka sulit fokus untuk mengikuti aktivitas belajar-mengajar.
 
Jika siswa sangat ingin membawa atau sangat membutuhkan ponsel di sekolah, mereka harus memperoleh persetujuan dari orang tua dan izin tertulis dari pihak sekolah. Meski begitu, semua telepon genggam tetap harus dimatikan selama jam pelajaran.

Baca Juga: 153 WNA Tiongkok Masuk ke Indonesia, Menlu: Mereka Masuk Pengecualian

1. Guru juga akan dilarang memberikan tugas dari gawai

Tiongkok Larang Siswa SD dan SMP Bawa HP ke SekolahIlustrasi saat menghubungi anggota keluarga. IDN Times/Hana Adi Perdana

Dilansir dari South China Morning Post, salah satu rujukan untuk melarang penggunaan ponsel genggam di lingkungan sekolah adalah survei yang dilakukan oleh Pusat Informasi Jaringan Internet Tiongkok pada 2019.
 
Survei yang melibatkan 175 pengguna internet dari usia 18-74 tahun melaporkan, kebanyakan pengguna internet menghabiskan waktunya untuk belajar daring, mendengarkan musik, dan bermain game.  
 
Bahkan, pada 2018 lalu, raksasa teknologi Tencent HL juga menerbitkan aturan yang membatasi jam bermain AOV, salah satu permainan mobile arena yang populer di Tiongkok, selama dua jam per hari bagi mereka yang masih berusia sekolah.
 
Aturan yang diterbitkan pada Senin (1/2/2021) juga melarang guru untuk memberikan pekerjaan rumah melalui ponsel atau meminta siswa menyelesaikan kerjanya melalui ponsel.
 
“(Kebijakan ini) ditujukan untuk melindungi penglihatan siswa, membuat mereka fokus belajar dan mencegah mereka dari kecanduan internet dan game. Juga untuk meningkatkan perkembangan fisik dan psikologis siswa,” demikian keterangan kementerian terkait.

2. Kebijakan itu dikritik karena dianggap tidak relevan pada era digital

Tiongkok Larang Siswa SD dan SMP Bawa HP ke SekolahIlustrasi sekolah di daerah Xinjiang, Tiongkok (IDN Times/Uni Lubis)

Salah satu kepala sekolah di Beijing, Liu Yanping, menyayangkan kebijakan pemerintah yang didasari atas pertimbangan “satu ukuran untuk semua”. Menurutnya, ada masalah yang lebih kompleks untuk menghadapi kecanduan anak terhadap gadget.
 
“Anda (pemerintah) tidak bisa begitu saja memutusnya dari internet di era digital,” kata Liu.  
 
Liu menyarankan supaya sekolah mengurangi beban akademik siswa, sehingga mereka memiliki waktu lebih luang untuk berolahraga dan menghabiskan waktu bersama orang tua. “Ponsel cerdas bukanlah hal utama yang harus disalahkan,” tambahnya.
 
Peneliti di lembaga pendidikan yang berbasis di Changqing, Wu Hong, menambahkan bahwa larangan untuk menggunakan gawai di sekolah adalah keputusan yang tidak realistis.
 
“Alih-alih melarangnya, sekolah harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengembangkan kemampuan anak-anak untuk mengatur diri sendiri dengan mengajari mereka membedakan antara dunia nyata dan dunia maya, antara baik dan buruk,” ujar dia, memperkuat keterangan Liu.

3. Ada juga masyarakat yang mendukung kebijakan ini

Tiongkok Larang Siswa SD dan SMP Bawa HP ke SekolahIlustrasi (IDN Times/Helmi Shemi)

Sebagai pengganti ponsel, Kementerian Pendidikan meminta sekolah untuk membangun lebih banyak telepon umum dan mencari cara-cara alternatif agar siswa bisa berbicara dengan orang tua.
 
Meski beberapa praktisi pendidikan menentang kebijakan ini, sebuah survei yang dilakukan oleh thecover.cn yang dipublikasikan di Weibo mendapati, 54 persen dari 1.900 responden percaya bahwa anak sekolah tidak perlu membawa ponsel ke sekolah. Kemudian, lebih dari seperempat menginginkan kebijakan yang fleksibel, dengan 20 persen larangan ponsel kampus.
 
Meski menganut sistem pemerintahan yang otoriter, Tiongkok bukan negara pertama dan satu-satunya yang melarang penggunaan ponsel di lingkungan sekolah. Pada 2018, Prancis telah mengeluarkan larangan serupa bagi anak-anak di usia 15 tahun. Begitu pula Yunani, yang melarang penggunaan ponsel mulai dari lingkungan taman kanak-kanak hingga sekolah menengah.

Baca Juga: Tiongkok Geram Inggris Permudah Warga Hong Kong dapat Kewarganegaraan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya