Tiongkok Sebut NATO Tukang Sebar Fitnah yang Tidak Berkaca Diri

Tiongkok disebut tantangan sistemik atas keamanan global

Jakarta, IDN Times - Beijing menuduh NATO membesar-besarkan kampanye militer yang dilakukan oleh Tiongkok demi menciptakan konfrontasi. Pernyataan itu disampaikan setelah NATO menyebut Tiongkok sebagai tantangan sistemik yang mengganggu perdamaian dan keamanan dunia.

Keterangan NATO merujuk pada agresivitas Tiongkok di Selat Taiwan, keterlibatan pada kerusuhan di Hong Kong, pengembangan senjata nuklir, hingga kerja sama militer dengan Rusia. Otoritas Tirai Bambu meminta aliansi militer itu untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi dinamika terkini.

“(Tiongkok) menyerukan NATO untuk melihat perkembangan secara rasional, berhenti melebih-lebihkan segala hal tentang teori ancaman China, dan tidak menggunakan kepentingan untuk memanipulasi kelompok dengan konfrontasi yang direkayasa,” demikian keterangan yang disampaikan oleh kedutaan Tiongkok untuk Uni Eropa, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (15/6/2021).

Baca Juga: Dijadikan Bahasan di G7, Tiongkok Layangkan Kritik ke Joe Biden Dkk

1. Tiongkok sebut NATO masih mewariskan budaya Perang Dingin

Tiongkok Sebut NATO Tukang Sebar Fitnah yang Tidak Berkaca DiriSejumlah pesawat tempur dari kapal induk Tiongkok Liaoning mengadakan latihan militer di Laut China Selatan, Senin (2/1/2017). ANTARA/REUTERS/Mo Xiaoliang/am. Sumber: antaranews.com

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berada dalam posisi dilematis ketika menyampaikan pernyataan bersama. Di satu sisi, negara-negara Barat melihat agresivitas Tiongkok sebagai ancaman. Di sisi lain, Tiongkok merupakan salah satu investor terbesar pada pembangunan infrastruktur pelabuhan serta telekomunikasi NATO dan sejumlah negara Eropa.

Pertimbangan itulah yang membuat NATO menggunakan istilah “tantangan sistemik” alih-alih “musuh” ketika merujuk Tiongkok sebagai ancaman global.

Dilema keamanan semakin kuat seiring peningkatan anggaran militer Tiongkok. Beijing juga telah menggelontorkan miliaran dollar untuk program luar angkasa dalam upaya mengimbangi Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Menanggapi hal itu, kedutaan menyebut NATO telah menyebarkan fitnah dan tidak bercermin pada kebijakannya sendiri. “(NATO menyebarkan) fitnah terhadap perkembangan damai China, salah menilai situasi internasional dan perannya sendiri, dan itu adalah kelanjutan dari mentalitas Perang Dingin dan psikologi politik kelompok itu di tempat kerja.”

2. Tiongkok juga dikecam pascapertemuan G7

Tiongkok Sebut NATO Tukang Sebar Fitnah yang Tidak Berkaca DiriPara pemimpin G7 yang hadir di KTT Cornwall, Inggris. (Instagram.com/g7)

Sebelum mengadakan pertemuan pemimpin NATO di Belgia, Presiden AS Joe Biden juga melawat ke Inggris untuk pertemuan pemimpin G7. Komunike G7 yang disampaikan pada Minggu juga menyudutkan Tiongkok, bahkan mengusut kembali isu virus corona bersumber dari kebocoran laboratorium.

G7 juga mengecam pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis muslim Uigur di Xinjiang. Biden menyerukan agar Beijing lebih bertanggung jawab dalam hal norma-norma internasional tentang nilai-nilai kemanusiaan.

Pada kesempatan yang sama, G7 juga memperkuat posisinya untuk mendukung Taiwan. Belum cukup sampai di situ, G7 juga bertekad untuk membangun proyek infrastruktur yang mampu menyaingi One Belt One Road milik Tiongkok.

Baca Juga: NATO: Ancaman Tiongkok Merupakan Tantangan Sistemik

3. Biden sebut NATO sangat penting dalam menjaga keamanan domestik dan eksternal

Tiongkok Sebut NATO Tukang Sebar Fitnah yang Tidak Berkaca DiriPresiden AS Joe Biden sedang berjalan ke Kantor Kepresidenan AS yakni Oval Office, Gedung Putih. (Facebook.com/President Joe Biden)

Selain mewanti-wanti ancaman Tiongkok, pertemuan NATO juga membahas tentang kampanye militer Rusia yang semakin intensif di perbatasan Ukraina. Apa yang dilakukan Rusia dianggap menyebabkan guncangan keamanan dan perdamaian di sepanjang perbatasan negara anggota NATO.

Biden berencana untuk menemui Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (16/6/2021). Setibanya di Brussel, Biden menekankan bahwa kehadiran NATO sangat penting bagi keamanan Negeri Paman Sam.

"Saya pikir ada pengakuan yang berkembang selama beberapa tahun terakhir bahwa kita memiliki tantangan baru. Kami berhadapan dengan Rusia yang tidak bertindak sesuai harapan kami, begitu pula China,” ujar Biden.

Dia menutup, “saya ingin memperjelas, NATO sangat penting bagi kepentingan AS di dalam dan dari dirinya sendiri.”

Baca Juga: Luhut Minta Indonesia Jangan Marah-Marah Terus ke Tiongkok

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya