Trump Tolak Hasil Pemilu tapi Janji Transisi Pemerintahan akan Tertib 

Joe Biden dan Kamala Harris akan dilantik pada 20 Januari

Jakarta, IDN Times - Hasil rapat Kongres yang berlangsung pada Kamis (7/1/2021) mengukuhkan kandidat dari Partai Demokrast Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46. Menanggapi pengesahan tersebut, Presiden AS Donald Trump berjanji akan menjalani transisi pemerintahan dengan tertib.

1. Trump masih kekeh dengan hasil pemilu yang curang

Trump Tolak Hasil Pemilu tapi Janji Transisi Pemerintahan akan Tertib Presiden Amerika Serikat Donald Trump menari dengan musik saat ia akan turun dari panggung pada akhir reli kampanye di Carson City, Nevada, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Melalui pernyataan yang diunggah oleh akun Twitter, Juru Bicara Gedung Putih Dan Scavino, Trump mengatakan bahwa transisi pemerintahan harus tertib meski dia tidak menerima hasil pemilu.
 
"Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta mendukung saya, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari," tulis Scavino mengutip pernyataan Trump.

Baca Juga: Biden Kecam Pemberontakan yang Dilakukan Pendukung Trump

2. Trump mengklaim sebagai presiden terbaik

Trump Tolak Hasil Pemilu tapi Janji Transisi Pemerintahan akan Tertib Presiden Donald J. Trump (Instagram.com/whitehouse)

Secara tidak langsung, Trump mengklaim bahwa empat tahun yang dia jalani sebagai masa kepresidenan terbaik dalam sejarah Negeri Paman Sam.
 
“Meskipun ini mewakili akhir masa jabatan pertama terbesar dalam sejarah kepresidenan, ini hanyalah awal dari perjuangan kami untuk Membuat Amerika Hebat Lagi!” sambung Scavino.

3. Demonstrasi terjadi karena provokasi Trump

Trump Tolak Hasil Pemilu tapi Janji Transisi Pemerintahan akan Tertib Seorang pendukung Presiden Donald Trump mengkonfrontasi polisi saat pendukung Trump berdemonstrasi di lantai dua U.S. Capitol di dekat jalan masuk ke Senat setelah menembus pertahanan keamanan di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Theiler)


Agenda rapat Kongres sempat terhenti karena demonstrasi oleh ribuan loyalis Trump berujung ricuh. Mereka menduduki Gedung Capitol dan menyoraki Biden serta Demokrat karena telah merebut periode kedua Trump dengan cara curang.
 
Dalam berbagai kesempatan, Trump kerap memprovokasi para loyalisnya untuk turun ke jalan dan memperjuangkan kemenangan yang diklaim harus menjadi miliknya. Demonstrasi akhirnya menewaskan empat orang dan polisi juga menangkap sekitar 13 perusuh.
 
Raksasa media sosial Twitter mengambil keputusan untuk mengunci akun Trump selama 12 jam dan Facebook selama 24 jam untuk menghindari provokasi lebih jauh.

Baca Juga: Joe Biden Disahkan Kongres sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya