[UPDATE] AS-Inggris, 5 Negara dengan Kasus Kematian COVID-19 Tertinggi

Indonesia peringkat 17 negara dengan kasus COVID terbanyak

Jakarta, IDN Times - Jumlah kasus COVID-19 dunia terus bertambah. Dilansir dari laman Worldometers, Selasa (18/5/2021), akumulasi kasus virus corona secara global mencapai 164.253.588 kasus, dengan 3.403.704 kasus kematian, dan 142.971.575 kasus sembuh.
 
Saat ini masih ada 17.878.309 kasus aktif atau pasien yang masih terinfeksi SARS-CoV-2. Secara rinci, sebanyak 17.776.511 kasus atau sekitar 99,4 persen merupakan pasien gejala ringan hingga sedang, dan 101.798 atau 0,6 persen sisanya merupakan pasien kritis.

1. Lima negara dengan kasus corona terbanyak

[UPDATE] AS-Inggris, 5 Negara dengan Kasus Kematian COVID-19 TertinggiSeorang aktivis memakai masker pelindung terlihat di depan kedutaan Myanmar saat berlangsung aksi protes mengecam kudeta militer di Myanmar, Washington, Amerika Serikat, Sabtu (10/4/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/James Lawler Duggan)

Masih dari sumber yang sama, adapun lima besar negara dengan kasus corona terbanyak adalah:
1.     Amerika Serikat: 33.744.053 kasus positif,
2.     India: 25.227.970 kasus positif
3.     Brasil: 15.661.106 kasus positif
4.     Prancis: 5.881.137 kasus positif
5.     Turki: 5.127.548 kasus positif
 
Sementara, lima besar negara dengan kasus kematian terbanyak adalah:
1.     Amerika Serikat: 600.504 kasus kematian
2.     Brasil: 436.862 kasus kematian
3.     India: 278.751 kasus kematian
4.     Meksiko: 220.433 kasus kematian
5.     Inggris: 127.684 kasus kematian

Baca Juga: Inggris Longgarkan Lockdown, Varian India Mengancam

2. Amerika Serikat akan membagikan 20 juta dosis vaksin

[UPDATE] AS-Inggris, 5 Negara dengan Kasus Kematian COVID-19 TertinggiPresiden Amerika Serikat Joe Biden di East Las Vegas Community Center di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji akan mengirim sedikitnya 20 juta dosis vaksin COVID-19 ke luar negeri pada akhir Juni. Jenis vaksin yang akan dibagikan adalah Pfizer-BioNTech, Modernda, dan Johnson & Johnson.
 
Pengumuman yang disampaikan Biden pada Senin (17/5/2021) menandai pertama kalinya AS membagikan vaksin yang telah memperoleh otoritas domestik. Tidak seperti AstraZeneca, yang telah dibagikan AS sebanyak 60 juta dosis ke berbagai negara, karena vaksin tersebut tidak memperoleh izin untuk disuntikkan kepada populasi Negeri Paman Sam.
 
"Sama seperti dalam Perang Dunia Kedua, Amerika adalah gudang demokrasi. Dalam pertempuran melawan pandemi COVID-19, negara kita akan menjadi gudang vaksin," kata Biden dikutip dari Reuters.
 
"Kami ingin memimpin dunia dengan nilai-nilai kami, dengan menunjukkan inovasi, kecerdikan, dan kesopanan fundamental rakyat Amerika," tambah dia.
 
Gedung Putih belum memberi rincian tentang negara mana yang akan menerima vaksin tersebut. Biden mengatakan bahwa Jeff Zients, yang mengepalai upaya vaksinasi AS, kini juga akan memimpin upaya vaksin global.

3. Indonesia masuk 18 besar sebagai negara dengan kasus corona terbanyak

[UPDATE] AS-Inggris, 5 Negara dengan Kasus Kematian COVID-19 TertinggiCalon pengguna transportasi umum mengenakan masker saat melintasi kawasan Terowongan Kendal, Jakarta, Kamis (12/3/2020) (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Indonesia saat ini menempati peringkat 18 sebagai negara dengan kasus corona terbanyak, yaitu 1.744.045 kasus positif. Jika indikatornya adalah angka kematian, maka Indonesia menempati urutan 17 sebagai negara dengan angka kematian terbanyak, yaitu 48.305 kasus kematian.
 
Rata-rata kematian global adalah 2,07 persen. Semetara, tingkat mortalitas corona di Indonesia adalah 2,7 persen. Artinya, rata-rata orang yang meninggal di Indonesia akibat corona 0,7 persen lebih tinggi daripada rata-rata orang yang meninggal di dunia.
 
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama mencapai 34,27 persen atau sekitar 13.828.102 orang. Sedangkan jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dua dosis mencapai 22,54 persen atau sekitar 9.093.965 orang.
 
Sasaran target vaksinasi periode awal adalah 40.349.049, mencakup tenaga kesehatan, warga lanjut usia, dan petugas publik.  
 
 

Baca Juga: [LINIMASA-6] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya