[UPDATE] Pandemik COVID-19 Telah Membunuh 3,4 Juta Manusia

Indonesia peringkat 17 negara dengan kematian tertinggi

Jakarta, IDN Times - Jumlah kasus COVID-19 dunia terus bertambah. Dilansir dari laman Worldometers, Rabu (19/5/2021), akumulasi kasus virus corona secara global mencapai 164.861.843 kasus, dengan 3.417.177 kasus kematian, dan 143.699.818 kasus sembuh.

Saat ini masih ada 17.744.848 kasus aktif atau pasien yang masih terinfeksi SARS-CoV-2. Secara rinci, sebanyak 17.643.973 kasus atau sekitar 99,4 persen merupakan pasien gejala ringan hingga sedang, dan 100.875 atau 0,6 persen sisanya merupakan pasien kritis.

1. Lima negara dengan kasus corona terbanyak

[UPDATE] Pandemik COVID-19 Telah Membunuh 3,4 Juta ManusiaIlustrasi pasien virus corona. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Masih dari sumber yang sama, adapun lima besar negara dengan kasus COVID-19 terbanyak adalah:

1.     Amerika Serikat: 33.772.391 kasus positif,
2.     India: 25.495.144 kasus positif
3.     Brasil: 15.732.836 kasus positif
4.     Prancis: 5.889.347 kasus positif
5.     Turki: 5.139.485 kasus positif

Sementara, lima besar negara dengan kasus kematian terbanyak adalah:

1.     Amerika Serikat: 601.279 kasus kematian
2.     Brasil: 439.050 kasus kematian
3.     India: 283.276 kasus kematian
4.     Meksiko: 220.489 kasus kematian
5.     Inggris: 127.691 kasus kematian

Baca Juga: Waspada! Virus Corona Varian India Lebih Ganas dan Menyerang Anak-anak

2. Vaksinasi di Meksiko sangat lambat

[UPDATE] Pandemik COVID-19 Telah Membunuh 3,4 Juta ManusiaSeorang pria memakai masker pelindung saat menunggu bus di Mexico City, Meksiko, pada 28 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Jasso

Krisis vaksin menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian di Meksiko. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menargetkan, setidaknya setiap orang telah memperoleh satu vaksin COVID-19 pada Oktober 2021, sebelum memasuki musim dingin.

Dilansir dari Reuters, Meksiko sejauh ini telah mendistribusikan hampir 24 juta dosis vaksin kepada 126 juta populasinya. Lopez Obrador meyakini dia akan menerima lebih banyak dosis dari Amerika Serikat.

Pada Juli, otoritas kesehatan akan mulai memberikan vaksinasi kepada orang-orang berusia 40 tahun. Selama satu setengah bulan ke depan, kecepatan vaksinasi di negara berbahasa Spanyol terbesar di dunia akan dipercepat, ketika puluhan juta dosis baru tiba.

Pernyataan Lopez Obrador soal vaksin selang beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan rencananya untuk membagikan 20 juta dosis vaksin. Washington akan membagikan vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson, semuanya adalah vaksin yang memperoleh izin pakai di dalam negeri.  
 

3. Indonesia masuk 18 besar sebagai negara dengan kasus corona terbanyak

[UPDATE] Pandemik COVID-19 Telah Membunuh 3,4 Juta ManusiaIlustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis).

Indonesia saat ini menempati peringkat 18 sebagai negara dengan kasus corona terbanyak, yaitu 1.748.230 kasus positif. Jika indikatornya adalah angka kematian, maka Indonesia menempati urutan 17 sebagai negara dengan angka kematian terbanyak, yaitu 48.477 kasus kematian.

Rata-rata kematian global adalah 2,07 persen. Sementara, tingkat mortalitas corona di Indonesia adalah 2,7 persen. Artinya, rata-rata orang yang meninggal di Indonesia akibat corona 0,7 persen lebih tinggi daripada rata-rata orang yang meninggal di dunia.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama mencapai 34,66 persen atau sekitar 13.985.952 orang. Sedangkan jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dua dosis mencapai 22,99 persen atau sekitar 9.276.187 orang. 

Sasaran target vaksinasi periode awal adalah 40.349.049, mencakup tenaga kesehatan, warga lanjut usia, dan petugas publik.  

Baca Juga: [LINIMASA-6] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya