Warga Beijing yang Beli Obat Batuk dan Demam Diwajibkan Tes COVID-19

Cara terbaru China mencegah penularan jelang Olimpiade 

Jakarta, IDN Times – Pemerintah ibu kota Beijing, China, mewajibkan masyarakat yang membeli obat demam, batuk, dan sakit tenggorokan untuk menjalani pengujian COVID-19. Strategi ini menjadi cara terbaru Beijing untuk mencegah lonjakan infeksi tanpa lockdown menjelang Olimpiade Musim Dingin yang akan dihelat pekan depan.

Dilansir dari Bloomberg, warga yang membeli obat-obat di atas akan memperoleh peringatan melalui aplikasi penulusuran virus (tracing). Pembeli kemudian diwajibkan menjalani tes corona dalam waktu 72 jam atau mereka akan dibatas mobilitasnya.

Baca Juga: Buset! China Sita 27 Ton Narkoba, Tangkap 77 Ribu Pelaku

1. Pejabat duga ada penularan virus melalui paket dan makanan beku

Warga Beijing yang Beli Obat Batuk dan Demam Diwajibkan Tes COVID-19Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022, para pejabat mulai memperketat aturan demi menekan penyebaran Delta dan Omicron, varian yang memiliki daya penularan tinggi.

Meskipun China telah mengunci kota-kota kecil, seperti Xi'an, kemungkinan untuk virus bertransmisi masih tetap ada. Para pejabat khawatir virus itu akan melonjak di Beijing, tempat para atlet internasional dan pejabat tinggi menyemarakkan salah satu festival olahraga terbesar di dunia.

Beberapa pihak meyakini corona menyebar ke Beijing melalui dokumen dan paket internasional yang terkontaminasi, meskipun perbatasan telah dikontrol dengan sangat ketat. Namun, Komisi Kesehatan Nasional China menginformasikan, tidak ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa virus menular melalui surat dan makanan beku.

Media lokal di kota Yuzhou, wilayah dengan varian Delta yang tinggi, melaporkan para petani yang kesulitan menjual kecambah bawang putih, karena petugas kesehatan ingin produknya diuji virus terlebih dahulu.  

Baca Juga: China Bakal Jadi Pasar Barang Mewah Terbesar di Dunia pada 2025

2. Sudah ada 70 peserta Olimpiade yang positif COVID-19

Warga Beijing yang Beli Obat Batuk dan Demam Diwajibkan Tes COVID-19ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Sejauh ini, diketahui ada lebih dari 70 peserta Olimpiade dinyatakan positif terkena virus corona. Olimpiade Musim menerapkan closed loop system, yang memastikan para atlet, staf, dan delegasi lainnya hanya berpindah dari hotel ke venue olahraga, tanpa berinteraksi dengan warga kota.

China juga mendesak agar warga berhati-hati menjelang liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan yang dimulai dari 31 Januari. Biasanya jutaan orang melakukan perjalanan pulang untuk melihat keluarganya saat Ilek.

Pemerintah kota Beijing juga telah meminta 20 juta penduduk kota itu untuk menahan diri dari bepergian ke bagian lain negara itu menjelang Olimpiade.

3. Data COVID-19 di China

Warga Beijing yang Beli Obat Batuk dan Demam Diwajibkan Tes COVID-19Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada Senin (24/1/2022), China melaporkan total 23 infeksi COVID-19 domestik, dengan sebagian besar terdeteksi di Beijing. Kota terdekat Tianjin hanya memiliki satu infeksi baru, sementara Xi'an belum melaporkan kasus selama tiga hari setelah penguncian.

Worldometer melaporkan bahwa China memiliki 105.660 infeksi COVID-19 sepanjang pandemik, dengan sekitar 4.636 laporan kematian. China merupakan negara yang sangat ketat menjaga perbatasannya, di saat beberapa negara Eropa telah membuka perbatasannya, bahkan telah menawarkan sejumlah kemudahan pariwisata untuk pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Di China, 89 Pejabat Daerah Dihukum karena Lalai Tangani Banjir

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya