WHO: 90 Persen Fasilitas Medis di Afghanistan Terancam Tutup

Negara donor ogah membantu Afghanistan di bawah Taliban

Jakarta, IDN Times – World Health Organization (WHO) melaporkan, ratusan fasilitas medis di Afghanistan terancam tutup karena pendonor dan negara-negara Barat menyetop bantuan kepada Taliban.

Dilansir dari The Straits Times, Direktur Darurat Regional WHO Rick Brenann menyampaikan, sedikitnya 90 persen dari 2.300 fasilitas kesehatan akan ditutup pekan ini. Penyebab utamanya pendonor, mayoritas berasal dari negara Barat, tidak ingin berurusan dengan Taliban, kelompok gerilyawan yang menguasai Afghanistan sejak pertengahan Agustus lalu.

"Kami akan menghentikan operasi di sebagian besar (fasilitas kesehatan). Dengan perkiraan hingga 90 persen akan berhenti berfungsi mungkin di akhir minggu ini. Itu akan dikaitkan dengan peningkatan penyakit dan kematian," ujar Brennan.

1. WHO mengharapkan bantuan dari Qatar

WHO: 90 Persen Fasilitas Medis di Afghanistan Terancam TutupSeorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Baca Juga: Profil Ahmad Massoud, Pemimpin Gerakan Lembah Panjshir Melawan Taliban

Untuk sementara, kata Brenann, WHO berusaha mengisi kesenjangan dengan menyediakan pasokan, peralatan, dan pembiayaan untuk 500 pusat kesehatan.

Badan itu juga bekerja sama dengan Qatar untuk pengiriman medis yang akan dikirim dengan pesawat.

"Kami berharap sampai dua atau tiga muatan pesawat diterbangkan dari Qatar, mungkin ke Kabul dalam minggu depan atau lebih," harapnya.

Sejauh ini, Qatar merupakan salah satu negara yang meminta entitas Barat mendukung Taliban. Qatar berpendapat  mengisolasi Taliban hanya akan memperburuk situasi di Afghanistan, yang tercatat sebagai salah satu negara termiskin di dunia. 

2. WHO terus mengirimkan bantuan

WHO: 90 Persen Fasilitas Medis di Afghanistan Terancam TutupBendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (www.who.int)

Pengiriman berikutnya akan mencakup alat tes dan pasokan obat untuk menangani COVID-19 dalam skala kronis.

Bersama dengan lembaga bantuan lainnya, WHO telah berjuang  membawa pasokan medis, termasuk peralatan mengatasi trauma akibat kekacauan di Bandara Hamid Karzai, Kabul.

Pasokan medis terus diterbangkan melalui wilayah utara, kota Mazar-i-Sharif. WHO juga menjajaki pengiriman opsi darat melalui truk dari Pakistan.

3. Taliban jamin akses kemanusiaan bagi PBB

WHO: 90 Persen Fasilitas Medis di Afghanistan Terancam TutupIlustrasi para pejabat Taliban yang terdiri dari anggota kantor politik Taliban Abdul Latif Mansoor (kiri), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen menghadiri konferensi pers di Moskow, Rusia, Jumat (9/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tatyana Makeyeva.

Pada Minggu (5/9/2021), pejabat senior Taliban bertemu dengan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membahas tentang distribusi bantuan kemanusiaan. Usai pertemuan itu, Taliban berjanji akan memberikan akses kepada PBB untuk mendistribusikan bantuan demi mencegah bencana kemanusiaan di Afghanistan.

“Pihak berwenang berjanji bahwa keselamatan dan keamanan staf kemanusiaan, dan akses kemanusiaan ke orang-orang yang membutuhkan, akan dijamin dan pekerja kemanusiaan akan dijamin pula kebebasan bergeraknya,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dikutip dari Reuters.

Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan, PBB akan menjamin pendonor agar tidak menghentikan bantuannya kepada Afghanistan.

"Delegasi PBB menjanjikan kelanjutan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan, dengan mengatakan dia akan meminta bantuan lebih lanjut selama pertemuan negara-negara donor yang akan datang," kata Shaheen di Twitter.

Baca Juga: AS Akan Bentuk Front untuk Sikapi Taliban di Afghanistan

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya