Kim Jong Un Lanjutkan Pembangunan Hotel Kiamat yang Mangkrak 30 Tahun

Warisannya sang kakek, nih

Di tengah ketatnya sanksi ekonomi yang dilancarkan oleh dunia terhadap rezim Korea Utara dan sikap konfrontatifnya dengan Amerika Serikat dan sekutunya, diam-diam sang pemimpin Kim Jong-Un juga melakukan gebrakan di negaranya sendiri.

Salah satunya dengan meneruskan proyek mercusuar sebuah hotel yang dikenal sebagai 'Hotel of Doom' atau 'Hotel Kiamat'. Proyek yang mangkrak sejak 30 tahun lalu kini mulai diteruskan.

Turis mendapati mulai ada kegiatan konstruksi di sekelilingnya.

Kim Jong Un Lanjutkan Pembangunan Hotel Kiamat yang Mangkrak 30 TahunPen News

Setidaknya demikianlah hasil pantauan beberapa turis yang masih nekat mengunjungi negara tertutup tersebut. Hotel berlantai 105 ini merupakan gagasan sang kakek Kim Il-Sung yang telah ditinggalkan sejak tahun 1987 karena krisis ekonomi yang menghantam dunia.

Berdasarkan laporan turis dan pantauan citra satelit, di sekeliling hotel dengan ketinggian 329 meter ini sudah mulai ada kegiatan yang menunjukkan tanda-tanda akan diteruskannya hotel yang dalam bahasa Korea bernama Ryugyong.

Proyek mercusuar buktikan kehidupan semakin baik di bawah pemerintahan sang diktator.

Kim Jong Un Lanjutkan Pembangunan Hotel Kiamat yang Mangkrak 30 TahunPen News

Menurut seorang pakar Korea Utara bernama Markus Bell, dari University of Sheffield, Inggris, penyelesaian proyek ini bersama dengan proyek lainnya seperti blok apartemen baru di ibukota negara tersebut, bandara baru dan sebuah resort ski merupakan usaha dari sang diktator muda tersebut untuk menunjukkan bahwa keadaan semakin baik di bawah pemerintahannya. 

Khususnya dengan menyelesaikan pembangunan Hotel Kiamat ini, Kim Jong-Un ingin rakyatnya menarik benang merah antara dirinya dengan sang kakek yang memang masih mendapatkan tempat di hati rakyat Korea Utara pada umumnya.

Yang menjadi pertanyaan tentunya apakah dengan pembangunan proyek mercu suar ini akan membuat rakyatnya semakin makmur atau hanya akan menyenangkan elit di negara komunis ini. Selain itu, darimana dana untuk melakukannya di tengah himpitan sanksi ekonomi yang dilancarkan dunia Barat dan terkurasnya sumber daya untuk ambisi nuklirnya.

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya