Profesor AS Terancam Dipecat Karena Berkicau Menyerang Serang Barbara Bush

Timbulkan pro kontra di saat keluarga mendiang sedang berduka

California, IDN Times - Seorang professor di Amerika Serikat terancam kehilangan pekerjaannya setelah berkicau mengenai mendiang mantan ibu negara, Barbara Bush yang disebutnya sebagai rasis. Dalam keadaan berduka, merupakan sebuah norma umum untuk memberikan penghormatan kepada yang meninggal dan keluarga yang ditinggalkan.

Bagaimana pun sengitnya persaingan di dunia politik atau buruknya kehidupan seseorang, saat seseorang meninggal, baik kawan maupun lawan politik akan memberikan penghormatan kepada yang meninggal dunia.

1. Menyebut mendiang Barbara Bush seorang rasis

Profesor AS Terancam Dipecat Karena Berkicau Menyerang Serang Barbara Bushtwitter.com/randajarrar

Namun sang professor di Fresno State University bernama Randa Jarrar justru berkicau menyerang mantan ibu negara tersebut satu jam setelah berita kematiannya disampaikan oleh kantor mantan presiden AS, George W. Bush.

"Barbara Bush adalah seorang yang murah hati dan pintar dan seorang rasis yang hebat yang bersama suaminya, membesarkan seorang penjahat perang. Meninggalkan dunia dengan kata-kata manismu."

Dia kemudian melanjutkan 'caciannya' dengan menyebut mendiang sebagai 'penyihir' dan berharap 'seluruh keluarganya menemui ajalnya. Kicauan ini membuat dunia maya bergolak dan pengguna Twitter pun meminta Presiden Fresno State University untuk menanggapi kicauannya, demikian dilansir dari USA Today.

2. Petinggi universitas menyatakan kicauan sang professor merupakan pendapat pribadi

Profesor AS Terancam Dipecat Karena Berkicau Menyerang Serang Barbara Bushheavy.com

Sang professor pun menantang balik dengan memberikan alamat Twitter sang presiden lalu menyatakan bahwa hebatnya menjadi professor Amerika adalah kebebasannya berbicara, dan yang membuatnya mencintai universitasnya yang akan selalu melindungi dan menjadi rumahnya.

Selain itu, Randa Jarrar menyatakan bahwa dia adalah professor tetap di universitasnya, sehingga tidak bisa dipecat. Pihak Universitas kemudian memberikan pernyataan resmi hari Selasa malam dengan menegaskan bahwa kicauan tersebut 'bertentangan dengan nilai dasar universitasnya.'

"Atas nama Fresno State, saya ingin menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga Bush atas meninggalnya mendiang ibu negara, Barbara Bush."

"Kami bisa merasakan perhatian mendalam yang diungkapkan oleh orang-orang atas komentar pribadi yang dilakukan oleh Professor Randa Jarrar hari ini, seorang professor di English Department, Fresno State. Pernyataannya dibuat sebagai warga negara biasa, bukan mewakili Fresno State."

3. Sang professor kita sedang mengajukan cuti

Profesor AS Terancam Dipecat Karena Berkicau Menyerang Serang Barbara Bushtwitter.com/randajarrar

Menurut pihak universitas apa yang diungkapkan oleh sang professor merupakan pendapat pribadi dan jelas bertentangan dengan nilai dasar universitas tersebut, termasuk rasa hormat dan empati kepada individu yang memiliki pandangan yang berbeda.

Pihak universitas pun akan meninjau kinerja sang professor dan mungkin akan mendapatkan peringatan, mengingat tahun lalu seorang professor sejarah juga pernah diperingatkan karena berkicau bahwa Presiden Donald Trump 'harus digantung.'

Kini akun Twitter Randa Jarrar berstatus "Saat ini sedang cuti dari Fresno State. Ini adalah akun pribadiku dan mewakili pendapatku."

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya