Raul Castro Lengser, Kuba Lewati Transisi Kekuasaan Damai MInggu Ini

Setelah diperintah oleh kakak beradik Castro selama hampir enam dekade

Havana, IDN TIMES - Setelah selama enam dekade diperintah oleh kakak beradik Castro, Kuba akan dipimpin oleh seorang presiden baru bukan bermarga Castro mulai hari Kamis ini.

Sang kakak, Fidel Castro menjadi pemimpin Kuba dari tahun 1959 sebelum akhirnya menyerahkan kekuasaannya kepada adiknya, Raul Castro pada tahun 2006.

1. Bulan lalu Kuba sudah memilih anggota Dewan Nasional baru

Raul Castro Lengser, Kuba Lewati Transisi Kekuasaan Damai MInggu Initwitter/@Granma_English

Klan Castro berhasil membawa Kuba mempertahankan paham komunisme, meskipun Uni Soviet yang menjadi sekutu utama negara di Kepulauan Karibia ini sudah tumbang bertahun-tahun lalu.

Persiapan peralihan kekuasaan sudah dilakukan bulan lalu ketika rakyat Kuba memilih Dewan Nasional baru sebanyak 605 orang yang diberi mandat untuk memilih presiden baru.

2. Dewan Nasional Kuba diperkirakan akan memilih wapres petahana, Miguel Diaz-Canel

Raul Castro Lengser, Kuba Lewati Transisi Kekuasaan Damai MInggu Initwitter/@hammerjuan

Dewan Nasional baru ini akan berkumpul besok namun pemungutan suara akan dilaksanakan hari Kamis mendatang.

Para anggota dewan diperkirakan akan memilih Wakil Presiden petahana, Miguel Diaz-Canel yang telah meniti karir di partai berkuasa dari bawah dan menjadi tangan kanan Raul Castro sejak tahun 2013.

3. Raul Castro masih akan menjabat ketua Partai Komunis Kuba sampai 2021

Raul Castro Lengser, Kuba Lewati Transisi Kekuasaan Damai MInggu Initwitter/@Stratfor

Namun Raul Castro yang kini berusia 87 tahun tidak akan sepenuhnya mundur dari politik Kuba, di mana dia akan menjabat sebagai ketua Partai Komunis Kuba sampai kongres berikutnya tahun 2021 untuk memastikan mulusnya transisi kekuasaan kepada penggantinya.

Sementara Sang Presiden terpilih, Miguel Diaz-Canel yang kini berusia 57 tahun akan berkonsentrasi menjalankan pemerintahan sehari-hari dan membawa negaranya keluar dari kesulitan ekonomi akibat turunnya harga minyak dan embargo ekonomi yang diterapkan oleh Pemerintah Donald Trump.

Sebuah tugas yang tidak ringan mengingat situasi perekonomian negara tersebut di mana banyak kalangan muda dan tenaga profesional lebih memilih hengkang ke Amerika Serikat yang lebih menjanjikan.

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya