NATO: Nasib Finlandia-Swedia Berada di Tangan Presiden Erdogan

Turki tolak Swedia-Finlandia gabung NATO

Jakarta, IDN Times - Para pemimpin negara anggota NATO dan mitra utama akan bertemu di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Madrid, Spanyol. KTT tersebut akan membahas masalah yang tengah dihadapi aliansi.

Dikutip dari Daily Sabah, sekutu akan mencoba meyakinkan Turki untuk mencabut hak vetonya terhadap Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan aliansi militer.

1. Kekhawatiran Turki terhadap Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi

NATO: Nasib Finlandia-Swedia Berada di Tangan Presiden ErdoganPresiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan (Instagram/rterdogan)

Keinginan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO membuat Turki, selaku negara anggota, khawatir dan mengancam mengeluarkan hak veto untuk menahan dua negara Nordik itu bergabung.

Pasalnya, Stockholm dan Helsinki mendukung kelompok yang Ankara sebut sebagai teroris, termasuk di antaranya PKK dan YPG. Selain itu, Finlandia dan Swedia juga melakukan embargo senjata kepada Turki. 

Turki menyayangkan prinsip NATO yang selalu menekankan pentingnya kesatuan, harmoni, solidaritas dalam melawan ancaman terorisme. Namun, aliansi militer dan keamanan itu justru mempertimbangkan keanggotaan Finlandia dan Swedia, yang mendukung kelompok yang dicap Ankara sebagai teroris. 

Baca Juga: Ribuan Warga Spanyol Berdemo Menolak KTT NATO di Madrid

2. Berikut tuntutan Turki kepada Finlandia dan Swedia

NATO: Nasib Finlandia-Swedia Berada di Tangan Presiden ErdoganSekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berdialog dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan (Twitter/jensstoltenberg)

Sekutu mengharapkan bahwa KTT Madrid akan memberikan solusi bagi masalah Turki terkait penerimaan Swedia dan Finlandia untuk menjadi negara anggota. Mereka mengharapkan adanya kemajuan dalam negosiasi.

Namun, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan kepada Reuters bahwa akan sulit untuk mencapai kesepatakan di KTT, karena Swedia dan Finlandia harus terlebih dahulu mengatasi masalah Turki.

Berdasarkan laporan yang didapatkan oleh pejabat NATO, hambatan besar adalah permintaan Turki kepada kedua negara. Ankara menginginkan kedua negara mengekstradisi beberapa militan PKK/YPG yang tinggal di sana, dan juga mencabut embargo senjata yang diterapkan negara-negara Nordik ke Turki pada 2019.

Juru Bicara Kepresidenan, Ibrahim Kalın, mengatakan bahwa Ankara menunggu langkah-langkah yang mengikat dan tidak melihat KTT sebagai tenggat waktunya.

3. Pejabat AS dan Eropa khawatir Turki menginginkan banyak dalam hal konsesi 

NATO: Nasib Finlandia-Swedia Berada di Tangan Presiden ErdoganSekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berdialog dengan Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson (Twitter/jensstoltenberg)

Dikutip CNN, pejabat Amerika Serikat (AS) dan Eropa mulai frustasi dengan sikap Turki, karena awalnya mereka berpikir Swedia dan Finlandia akan masuk dengan mudah. 

"Ada kekhawatiran atas penundaan yang terjadi, dan apa lagi Turki mungkin mulai melakukan sesuatu karena mereka tahu pengaruh yang mereka miliki saat ini," kata pejabat kedua Eropa.

AS saat ini masih berhati-hati untuk menaruh Joe Biden langsung di meja diskusi. Mereka khawatir bahwa Erdoğan akan meningkatkan permintaannya.

Penasihat keamanan AS, Jake Sullivan, mengatakan bahwa tidak ada pertemuan bilateral antara Biden dan Erdoğan di KTT Madrid. Namun kedua kepala negara mungkin akan bertemu satu sama lain. 

Ia menambahkan bahwa Biden melihat setiap perkembangan secara mendalam dan timnya saat ini sedang mencari jalan keluar dengan ketiga negara. Pejabat AS masih yakin bahwa aplikasi yang diajukan oleh Swedia dan Finlandia pada akhirnya pasti akan berhasil.

Baca Juga: Rusia Akan Kirim Rudal Nuklir ke Belarusia untuk Hadapi NATO

Fauzia Assilmy Photo Writer Fauzia Assilmy

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya