Arab Saudi-Irak Teken Perjanjian Kerja Sama Energi Listrik

Saudi akan perluas pasokan listriknya di negara tetangga

Jakarta, IDN Times - Arab Saudi dan Irak pada Selasa (25/1/2022) menandatangani kesepakatan untuk bekerja sama di bidang interkoneksi listrik. Kesepakatan itu akan memungkinkan Saudi untuk menjadi pemasok listrik kepada negara tetangganya itu.

Perjanjian tersebut ditandatangani dalam sebuah forum antara Saudi dan Irak yang diselenggarakan di Riyadh. Kesepakatan itu juga muncul dari hasil studi yang dilakukan kedua negara yang mengungkap peluang untuk bekerja sama di pasar regional untuk berbagi listrik.

Sekretaris jendral dewan menteri Irak, Hamid Al-Ghazi, menguraikan pentingnya kesepakatan tersebut. Dia mengakui bahwa Irak membutuhkan pasokan listrik, dan kerja sama antara kedua negara tersebut dapat menambah pasokan listrik negaranya.

1. Saudi berusaha memperluas pasokan listriknya ke berbagai negara kawasan 

Dilansir Middle East Monitor, Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengaitkan perjanjian tersebut dengan upaya Saudi dalam perluasan pasokan listrik ke wilayah kawasan secara keseluruhan.

“Kami bertujuan untuk mencapai investasi yang optimal dalam sambungan listrik dengan Irak,” kata Abdulaziz bin Salman pada upacara penandatanganan, dikutip dari Al Arabiya.

Bin Salman mengatakan, baru-baru ini Arab Saudi dan Yordania juga menandatangani MoU interkoneksi listrik. Hal itu kemudian disusul oleh Mesir dengan menandatangani perjanjian yang sama dalam beberapa bulan yang lalu.

2. Hubungan Irak dan Saudi disebut semakin meningkat 

Arab Saudi-Irak Teken Perjanjian Kerja Sama Energi ListrikIlustrasi saling berjabat tangan (pexels.com/Oleg Magni)

Baca Juga: Iran Kembali Buka Kantor Perwakilan untuk OKI di Arab Saudi

Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut terjadi di tengah peningkatan hubungan bilateral antara Riyadh dan Baghdad selama beberapa tahun terakhir, terutama di bidang kelistrikan.

Pada tahun 2020, kedua negara telah menandatangani perjanjian investasi bersama untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor seperti energi, kesehatan, dan pendidikan. Di tahun yang sama, disepakati juga sebuah rencana jaringan listrik Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang disebut akan dihubungkan dengan Irak untuk memasok listrik.

Al-Ghazi mengatakan, menghubungkan jaringan listrik akan memperkuat hubungan antara kedua negara dan memberikan manfaat ekonomi.

3. Arab Saudi ingin agar tetangganya tidak bergantung pada Iran 

Hubungan dekat antara Saudi dan Irak dinilai akan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi Irak. Sementara, Saudi akan memperluas hegemoninya di kawasan dengan menawarkan kesempatan bagi negara tetangganya agar tidak terlalu bergantung pada Iran dan sekutunya.

Hubungan semacam itu bagaimanapun akan menjadi kekhawatiran bagi milisi yang didukung Iran di Irak, di bawah Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) yang didanai dan dilatih oleh Garda Revolusi Iran (IRGC) secara langsung.

Pada tahun lalu, milisi tersebut menolak dan mengecam investasi Saudi ke Irak. Mereka mengklaim bahwa hal itu dapat mengarah pada potensi pengaruh politik.

Baca Juga: Hakim Arab Saudi Minta Pelaku Pelecehan Seksual Dipermalukan

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya