Biden: AS Tidak Mau Rusia, China, Iran Menguat di Timur Tengah

Biden ingin memperkuat peran AS di Timur Tengah

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Sabtu (16/7/2022), mengatakan bahwa Washington tidak akan membiarkan Rusia, China, atau Iran memperkuat pengaruhnya di Timur Tengah. 

“Kami tidak akan pergi dan meninggalkan kekosongan untuk diisi oleh China, Rusia, atau Iran. Kami akan berusaha untuk membangun momen ini dengan kepemimpinan Amerika yang aktif dan berprinsip,” kata Biden pada pertemuan puncak Arab-Amerika di kota Jeddah, Arab Saudi, dilansir Anadolu Agency.

Pertemuan puncak itu mempertemukan Biden dengan para pemimpin anggota Dewan Kerja Sama Teluk, serta Mesir, Yordania, dan Irak.

1. Biden kunjungi beberapa negara di Timur Tengah

Biden: AS Tidak Mau Rusia, China, Iran Menguat di Timur TengahJoe Biden saat bertemu dengan Raja Saudi, Salman Bin Abdulaziz, dalam kunjungannya ke Arab Saudi pada 16 Juli 2022. (Twitter.com/Foreign Ministri Saudi Arabia)

Biden mengakhiri perjalanan empat harinya ke kawasan Timur Tengah pada Sabtu malam. Ia dalam kunjungannya selama dua hari telah berkunjung ke Arab Saudi, Israel, dan Tepi Barat.

Perjalanan itu dipandang sebagai upaya AS untuk menegaskan kepemimpinan di Timur Tengah, guna melawan pengaruh China dan Rusia di tengah perang Rusia di Ukraina.

Kunjungannya juga dilakukan di tengah ketegangan negara-negara Barat dengan Iran, terkait ambisi nuklir negara itu dan penempatan milisi proksinya di seluruh kawasan tersebut, sebagaimana dilansir NPR.

Baca Juga: Biden Bertemu MBS di Saudi: Bahas Antariksa hingga Afghanistan

2. Saudi minta agar Iran bertindak kooperatif di kawasan 

Biden: AS Tidak Mau Rusia, China, Iran Menguat di Timur TengahPutra Mahkota Mohammed Bin Salman saat menyambut presiden Uni Emirat Arab, Mohammed Bin Zayed, pada 16 Juli 2022 untuk menghadiri KTT di Jeddah.(Twitter.com/Foreign Ministry of Saudi Arabia)

Sejalan dengan hal itu, Putra Mahkota Saudi, Mohammad Bin Salman (MBS), dalam KTT mengatakan pertemuan itu dilakukan di tengah tantangan besar yang sedang dihadapi dunia internasional.

Ia meminta agar musuh regionalnya, Iran, bertindak kooperatif dan tidak ikut campur dalam urusan kawasan.

Sebelumnya pada Sabtu, Washington dan Riyadh menyerukan pernyataan bersama untuk menghalangi campur tangan Iran di kawasan itu, dan untuk mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir.

3. Biden adakan pertemuan dengan beberapa pemimpin sebelum KTT 

Biden: AS Tidak Mau Rusia, China, Iran Menguat di Timur TengahPertemuan Presiden AS, Joe Biden, dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, di Jeddah Arab Saudi. (Twitter.com/President Biden)

Sebelum dimulainya KTT, Biden mengadakan pertemuan terpisah dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi, dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan.

Beberapa pemimpin tersebut belum pernah bertemu dengannya secara langsung sejak ia menjabat. Ia juga mengundang presiden UEA ke Gedung Putih tahun ini.

Sementara itu, dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Sabtu, Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir, mengatakan bahwa Riyadh akan terus meningkatkan kemitraannya dengan Washington dan Beijing.

Baca Juga: Joe Biden Siapkan Dana Rp1,5 Triliun untuk Rumah Sakit di Palestina

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya